Hakikat Membaca Komprehensi Membaca Komprehensi

Fokus pada tahap ini adalah membantu siswa terampil memahami ide atau informasi yang dengan jelas tersurat di dalam bacaan wacana. Pemahaman literal dapat dikembangkan dengan cara memfasilitasi siswa untuk mengenali fakta dan kejadian dengan: 1 mengidentifikasi fakta-fakta recognition of details; 2 mengidentifikasi pernyataan tersurat atau eksplisit pada bacaan wacana yang merupakan ide utama dari bacaanwacana tersebut recognition of main ideas; 3 mengidentifikasi dan mengurutkan kronologi kejadian atau tindakan yang dinyatakan secara tersurat dalam bacaan wacana recognition of a sequence; 4 mengidentifikasi atau menemukan kemiripan dan perbedaan recognition of comparison; 5 mengidentifikasi atau menemukan alasan atau sebab dari kejadian atau tindakan yang dinyatakan secara tersurat di dalam baaan wacana recognition of cause and effect relationships; 6 menemukan pernyataan yang tersurat yang membantu kita mengenali sifat pelaku recognition of character traits. 2 Mereorganisasi Aspek mereorganisasi menghendaki siswa menganalisis dan mengorganisasikan kembali informasi yang dikemukakan dalam bacaan. Hasil pemikiran yang diinginkan pada tahap ini adalah menuntut siswa untuk memparafrasekan atau meringkas isi wacana. 3 Pemahaman Inferensial Fokus pada tahap ini adalah membantu siswa untuk mampu membuat kesimpulan lebih dari pemahaman makna tersurat dengan proses berpikir baik divergen dan konvergen dengan menggunakan intuisi dan imaginasi anak. Hasil pemikiran yang diinginkan pada tahap ini adalah menerjemahkan informasi tersurat serta menemukan tema. 4 Penilaian Evaluasi Fokus pada tahap ini adalah membantu siswa agar mampu membuat penilaian dan pendapat tentang isi bacaan wacana dengan melakukan perbandingan ide-ide dan informasi di dalam bacaan wacana dan dengan menggunakan pengalaman, pengetahuan, kriteria, dan nilai-nilai yang dipunya anak-anak sendiri atau dengan menggunakan sumber-sumber lain. 5 Apresiasi Fokus pada tahap ini adalah membantu siswa agar mampu melakukan apresiasi terhadap maksud penulis dalam bacaan wacana denagn apresiasi secara emosional, sensitif terhadap estetika dan memberi reaksi terhadap nilai-nilai bacaan wacana dalam elemen psikologis dan artistik. Apresiasi termasuk pengetahuan dan respon emosional terhadap model pembelajaran pengungkapan bacaan wacana, bentuk, gaya, dan struktur pengungkapan.

d. Tingkat Pemahaman Membaca

Upaya siswa dalam memahami bacaan disesuaikan dengan tingkat keterbacaan dan tujuan pembelajaran. Burns, dkk menawarkan klasifikasi yang menunjukkan adanya tiga tingkat komprehensi bacaan, yaitu pemahaman literal, interpretatif, dan kritis Zuchdi, 2012: 9. Hal ini dimaksudkan agar siswa dapat menemukan apa yang dikemukakan oleh penulis dan dapat mengkritisi gagasan- gagasan penulis. Pendapat Burns, dkk juga diikuti ahli lain, yaitu Heilman, Timothy, dan William dalam bukunya Principles and Practice of Teaching Reading Zuchdi, 2012: 10. Ketiganya mengungkapkan tiga klasifikasi membaca, yaitu literal, interpretatif, dan kritis. Dalam pemahaman literal, siswa memahami ide dan informasi yang tertera langsung dalam teks. Pada pemahaman interpretatif, siswa diajak untuk memahami ide dan informasi yang tidak secara langsung dinyatakan dalam teks. Sementara itu, pemahaman kritis menuntun siswa untuk menganalisis, mengevaluasi, dan memberikan tanggapan terhadap informasi dalam teks. Herber mengklasifikasikan tingkat pemahaman membaca menjadi tiga hal. Klasifikasi yang dinyatakan Herber sedikit berbeda dengan pernyataan para ahli yang telah dikemukakan di atas. Ketiga tingkatan pemahaman bacaan menurut Herber adalah pemahaman literal, interpretatif, dan aplikatif Ruddell, 2005: 118. Perbedaan klasifikasi tingkat pemahaman bacaan yang dinyatakan di atas dengan klasifikasi yang dikemukakan Herber terletak pada tingkat pemahaman ketiga. Jika sebelumnya dikemukakan dengan pemahaman kritis, Herber lebih memilih kata pemahaman aplikatif untuk tingkat pemahaman bacaan yang ketiga.

2. Teks Ulasan

a. Pengertian Teks Ulasan

Teks ulasan atau resensi adalah tulisan yang isinya menimbang atau menilai sebuah karya yang disusun orang lain. Istilah resensi berasal dari istilah bahasa Belanda “recensie”. Padanan katanya dalam bahasa Inggris adalah review yang asalnya dari bahasa Latin: revidere; re = kembali, videre = melihat. Karya

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN MELALUI STRATEGI QAR (QUESTION ANSWER RELATIONSHIPS) PADA SISWA KELAS V SDN I GEDONG NGADIROJO WONOGIRI TAHUN AJARAN 2016/2017.

0 0 17

KEEFEKTIFAN STRATEGI MASTERY LEARNING DALAM PEMBELAJARAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN TEKS ARGUMENTASI SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 PLERET BANTUL.

2 24 218

KEEFEKTIFAN STRATEGI QUESTION-ANSWER RELATIONSHIP (QAR) DALAM PEMBELAJARAN MEMAHAMI TEKS TANGGAPAN DESKRIPTIF PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 4 KALASAN, SLEMAN.

10 42 208

KEEFEKTIFAN STRATEGI CLOZE STORYMAPPING (CSM) DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA PEMAHAMAN TEKS ULASAN PADA SISWAKELAS VIII SMPNEGERI 1 KASIHAN BANTUL.

0 0 182

KEEFEKTIFAN STRATEGI LISTEN-READ-DISCUSS DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA PEMAHAMAN TEKS EKSPLANASI PADA SISWA KELAS VII SMP.

1 1 228

KEEFEKTIFAN STRATEGI ESTIMATE, READ, RESPOND, AND QUESTION DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA PEMAHAMAN TEKS ULASAN PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 WATES, D.I. YOGYAKARTA.

1 4 170

KEEFEKTIFAN STRATEGI PURPOSE, OVERVIEW, INTERPRET, NOTE, TEST DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA PEMAHAMAN TEKS EKSPLANASI PADA SISWA KELAS VII SMP.

0 7 207

KEEFEKTIFAN STRATEGI SQ3R (SURVEY, QUESTION, READ, RECITED, REVIEW) DALAM PEMBELAJARAN MEMAHAMI TEKS ULASAN PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 PRAMBANAN.

0 4 195

KEEFEKTIFAN STRATEGI THINK TALK WRITE (TTW) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS ULASAN PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 NGLUWAR MAGELANG, JAWA TENGAH.

0 6 217

KEEFEKTIFAN STRATEGI THINK-TALK-WRITE DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA PEMAHAMAN TEKS EKSPLANASI PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 PRAMBANAN.

0 0 223