Disana dia terheran-heran mendengar komentator sepakbola berbahasa
Ishaan sangat suka bermain. Namun tidak seperti anak-anak seusianya yang lain, Ishaan tergolong anak yang susah belajar, dianggap bodoh dan nakal. Tidak heran
karena ia tidak pernah mengerjakan Pekerjaan Rumah PR, nilai ulangannya selalu di bawah rata-rata, ia juga kesulitan untuk membaca dan menangkap
perintah dan kata-kata orang lain, setiap kata-kata dan tulisan yang dilihatnya seolah-olah tulisannya itu seperti menari-nari. Sebenarnya Ibunya, Maya Awasthi
sering membantunya belajar. Dengan kesabaraannya ia membantu Ishaan mengulang pelajarannya, namun pada akhirnya Ibunya lelah karena lagi-lagi
Ishaan salah dalam menulis. Ia selalu saja salah dalam menulis kata-kata. Misalnya seharunya ditulis table ia menulisnya dengan tabl kemudian ia
menulisnya dengan tabel. Dan masih banyak kata-kata lain yang susah dimengerti. Selain itu ia juga kesulitan untuk mencerna perintah dari guru. Misalnya instruksi
untuk membuka halaman 38, bab 4 paragraf 3, dia kesulitan untuk melakukannya. Namun dari kekurangan yang dimiliki, dia juga mempunyai kelebihan. Dia sangat
pandai dan suka melukis. Kemudian datang seorang guru kesenian pengganti sementara yang
bernama Ram Shankar Nikumbh Aamir Khan. Guru baru ini mempunyai cara mendidik yang baru, tidak seperti guru lain yang mengikuti norma yang ada dalam
mendidik anak-anak, Ram membuat mereka berpikir keluar dari buku-buku dan imajinasi mereka. Setiap anak di kelasnya merespon dengan antusias yang besar
kecuali Ishaan. Ram kemudian berusaha untuk memahami Ishaan dan masalah- masalahnya. Ram menyadari bahwa Ishaan menderita penyakit penderitaan anak
disleksia, sebuah kesulitan dalam membaca, menulis dan menghitung. Ram menyadari kondisi Ishaan karena dulunya ia pun mengalami gejala disleksia.
Padahal, sebenarnya seseorang yang mengalami disleksia memiliki kemampuan intelegensi yang tinggi. Jika tak diasah dengan kesabaran dan keterampilan dalam
mendidik, maka sang anak akan terus terjerat dalam ketidaktahuan dalam membaca dan menulis. Dia memberikan contoh profil tokoh yang mengalami
disleksia seperti Albert Einsten, Leonardo da Vinci, Pablo Picasso, Muhammad Ali, Walt Disney, Thomas Alfa Edison dan masih banyak lagi lainnya. Ia
mecontohkan tokoh-tokoh dunia yang mengalami disleksia sehingga melejitkan
semangat Ishaan dalam belajar. Dengan waktu, kesabaran dan perawatan Ram berhasil dalam mendorong tingkat kepercayaan Ishaan. Dia membantu Ishaan
dalam mengatasi masalah pelajarannya dan kembali menemukan kepercayaan yang hilang. Ia mampu mengajak anak didiknya itu memahami dan menyeberangi
lautan ilmu dengan proses yang menyenangkan. Ishaan keluar sebagai pemenang. Hasil lukisannya dan juga lukisan
Nikumbh dipakai sebagai sampul buku tahunan sekolah tersebut. Selain itu di akhir sekolah, nilai-nilai Ishaan pun tidak lagi di bawah rata-rata. Ia sudah mampu
bersaing dengan teman-temannya. Sumber:
http:lutfi.blogspot.com
21. Pemeran Ram Shankar Nikumbh, seorang guru kesenian pengganti sementara dalam film
“Taare Zameen Par” bernama . . . . a. Tanay Cheda
b. Sachet Engineer c. Tisca Chopra
d. Aamir Khan
22. Karakter Ishaan dalam film “Taare Zameen Par” adalah . . . .
a. Percaya diri, nakal b. Bodoh, nakal
c. Pandai, percaya diri d. Sabar, bodoh
23. Penyakit yang diderita Ishaan dalam wacana di atas adalah . . . . a. Bodoh
b. Disleksia c. Dehidrasi
d. Nakal
24. Jika Anda menjadi Ishaan, saat teman mengejek Anda, sikap Anda adalah . . . a. Tidak membalas ejekan dan membuktikan bahwa Anda tidak seperti apa
yang dikatakan mereka. b. Tidak membalas ejekan, namun Anda melaporkan teman yang mengejek
kepada kepala sekolah. c. Membalas ejekan mereka dan membuktikan bahwa Anda tidak seperti apa
yang dikatakan mereka. d. Membalas ejekan mereka dan melaporkan kepada guru BP agar mereka
mendapat hukuman. 25. Kata sifat yang terkandung dalam paragraf 1 dalam wacana di atas adalah . . .
a. Bodoh, nilai, nakal b. Bodoh, pandai, nakal
c. Suka, bawah, lelah d. Sulit, suka, perintah
26. Pernyataan yang tepat sesuai wacana di atas adalah . . . . a. Ishaan adalah anak bodoh dan nakal yang memiliki penyakit disleksia.
b. Hasil lukisan Ishaan tidak dipakai sebagai sampul buku tahunan sekolah. c. Ishaan adalah anak pandai namun membenci pelajaran melukis di
sekolah. d. Disleksia adalah penyakit kesulitan membaca, menulis, dan menghitung.
27. Pada wacana di atas, pola pengembangan paragraf 2 adalah . . . . a. Deduktif
b. Induktif c. Ineratif
d. Campuran
28. Namun dari kekurangan yang dimiliki dia juga mempunyai kelebihan. Kalimat di atas tidak sesuai dengan EYD. Pembetulan pada kalimat tersebt
agar sesuai dengan EYD adalah . . . . a. Namun dari, kekurangan yang dimiliki dia juga mempunyai kelebihan.
b. Namun dari kekurangan yang dimiliki, dia juga mempunyai kelebihan. c. Namun dari kekurangan yang dimiliki dia, juga mempunyai kelebihan.
d. Namun dari kekurangan, yang dimiliki dia juga mempunyai kelebihan.
29. Dia membantu Ishaan dalam mengatasi masalah pelajarannya. Makna imbuhan me- pada kata membantu adalah . . . .
a. perbuatan b. proses
c. keadaan d. sifat
30. Film “ Taare Zameen Par” bergenre drama edukasi. Istilah edukasi pada
kalimat tersebut memiliki arti . . . . a. Lingkungan
b. Kesehatan c. Kerukunan
d. Pendidikan
TEKS 4 untuk soal nomor 31-40
Judul : Surat Kecil Untuk Tuhan
Penulis : Agnes Danovar
Penerbit : Inandra Published
Tahun terbit : Agutus 2008 Halaman
: 232 halaman
Surat Kecil Untuk Tuhan
Novel ini mengisahkan seorang gadis SMP berusia 13 tahun yang harus berjuang melawan kanker Rhabdomyosarcoma. Surat Kecil untuk Tuhan
merupakan novel dari kisah nyata, ditulis oleh Agnes Danovar dan diterbitkan pertama kali pada tahun 2008 oleh Inandra Published.
Nama gadis itu adalah Gita Sesa Wanda Cantika atau biasa dikenal Keke. Usianya masih 13 tahun tetapi harus menanggung sebuah penyakit mematikan
yang sangat berat, sebuah kanker yang pelan-pelan menggerogoti wajahnya. Sebagai gadis muda yang memiliki banyak impian, bukan hal mudah bagi Keke
untuk menghadapi fakta bahwa umurnya tidak lama lagi. Gadis cantik ini tetap ceria menghadapi hari-harinya, dia tetap tabah dan berjuang untuk sembuh.
Perjuangan Keke membuahkan hasil, dia hidup lebih lama dibandingkan prediksi dokter. Tetapi kanker itu terus tumbuh dan sedikit demi sedikit membuat
tubuh Keke semakin lemah. Menghadapi semua ini, banyak orang yang menyalahkan Tuhan, tetapi tidak dengan Keke. Dia justru bersyukur karena Tuhan
telah memberinya usia yang lebih panjang serta melihat banyak orang yang mencintainya. Di saat kritis, Keke menuliskan sebuah surat kecil untuk Tuhan.
Tuhan, Andai aku bisa kembali
Aku berharap tidak ada lagi hal yang sama terjadi padaku Terjadi pada orang lain
Tuhan, Biarkanlah aku bisa melihat dengan mataku
Untuk memadang langit dan bulan seriap harinya