siswa, sesuai dengan tema, dan jenis teks ulasan. Kedua, pembuatan kisi-kisi soal. Ketiga, pembuatan soal beserta kunci jawabannya.
2. Uji Instrumen
Sebelum instrumen tersebut digunakan, terlebih dahulu dilakukan uji coba instrumen untuk mengetahui validitas dan reliabilitas instrumen tersebut.
a.  Uji Validitas Instrumen Validitas  yang  digunakan  dalam  penelitian  ini  adalah  validitas  isi.
Validitas isi menunjukkan seberapa jauh instrumen mengukur keseluruhan materi dengan  kemampuan  yang  hendak  diukur  Suyata,  2008:  15.  Sekalipun  dalam
pengertian  ini  validitas  isi  mencakup  isi  dari  instrumen,  bukan  berarti  harus komprehensif. Akan tetapi, isi dari instrumen harus relevan dan tidak keluar dari
batasan tujuan penelitian ini. Oleh sebab itu, penyusunan instrumen penelitian ini didasarkan pada  kurikulum  yang diberlakukan oleh sekolah tempat  penelitian ini
berlangsung, yaitu Kurikulum 2013. Setelah disusun sesuai dengan kurikulum yang berlaku, instrumen ini juga
ditelaah  oleh  para  ahli  yang  berkompeten  dibidang  pembelajaran  membaca pemahaman  expert  judgement.  Ahli  yang  menguji  kesahihan  instrumen  pada
penelitian  ini  adalah  Ibu  Kasimpi,  S.  Pd.  selaku  Guru  Bahasa  Indonesia  SMP Negeri  1  Sewon  dan  Ibu  Susana  Ruminingsih,  S.  Pd.  selaku  Guru  Bahasa
Indonesia SMP Negeri 1 Imogiri. Untuk menguji validitas, instrumen diujicobakan pada siswa kelas VIII di
luar  sampel,  yaitu  di  SMP  Negeri  1  Imogiri.  Alasan  pemilihan  sekolah  yang
digunakan uji instrumen yaitu salah satunya dilihat dari hasil rata-rata nilai PPDB Penerimaan  Peserta  Didik  Baru  tahun  ajaran  2013  2014.  Berdasarkan  data
sekolah  di  daerah  Bantul  yang  sampai  tahun  ajaran  2014  2015  ini  melanjutkan pembelajaran  menggunakan  Kurikulum  2013,  SMP  Negeri  1  Imogiri
menunjukkan rata-rata nilai PPDB 26,57 dan SMP Negeri 1 Sewon menunjukkan rata-rata nilai PPDB 27,22.
Dari hasil tersebut menunjukkan bahwa SMP Negeri 1 Sewon mempunyai kualitas  satu  tingkat  lebih  tinggi  dibanding  SMP  Negeri  1  Imogiri.  Meskipun
demikian, kedua sekolah tersebut mengelompokkan peserta didik setiap kelasnya sesuai  dengan  tingkatan  nilai  dari  yang  tinggi,  sedang  dan  rendah.
Pengelompokkan  tersebut  mempermudah  peneliti  untuk  menguji  instrumen dengan tingkat kemampuan peserta didik yang hampir sama antar kedua sekolah.
Untuk  mengukur  kesahihan  butir  soal,  peneliti  menggunakan  bantuan Iteman. Kriteria yang menjadi acuan validitas butir soal dengan bantuan program
Iteman,  yaitu  Indeks  Tingkat  Kesulitan  ITK  dan  Indeks  Daya  Beda  IDB Nurgiyantoro,  2012:  356.  ITK  atau  dalam  program  Iteman  dinyatakan  sebagai
proporsion correct Prop. Correct yang diacu dalam penelitian ini berkisar antara 0,2  hingga  0,8.  Sementara  itu,  IDB  atau  dalam  program  Iteman  dinyatakan
sebagai point biserial yang diacu dalam penelitian ini sebesar 0,20. Instrumen  pada  penelitian  ini  dikembangkan  sesuai  dengan  Kurikulum
yang  digunakan  pada  sekolah  tempat  penelitian  ini  dilakukan.  Instrumen  ini selanjutnya diuji validitasnya oleh para ahli. Setelah dinyatakan sahih, maka tahap