Kelompok Kontrol Perbedaan Kemampuan Membaca Pemahaman Teks Ulasan bagi Siswa
Pada perlakuan pertama siswa diberi materi mengenai pengertian dan struktur teks ulasan. Siswa mengerjakan penugasan dengan menggunakan
langkah-langkah QAR. Siswa lebih aktif menyampaikan pendapatnya dalam sebuah diskusi kelompok. Pada pertemuan pertama ini tujuan pembelajaran dapat
tercapai dengan baik dilihat dari seberapa paham siswa tentang pengertian dan struktur teks ulasan.
Pada perlakuan kedua siswa masih diberi materi tentang struktur teks ulasan. Mereka diberi sebuah bacaan dan penugasan. Penugasan mereka kerjakan
dengan menggunakan langkah-langkah strategi QAR. Dari langkah-langkah tersebut, siswa dapat menentukan struktur teks ulasan yang meliputi orientasi,
tafsiran, evaluasi dan rangkuman. Pada pertemuan kedua ini tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan hasil yang baik.
Pada perlakuan ketiga siswa diberi materi tentang unsur kebahasaan teks ulasan. Mereka diberi sebuah bacaan dan penugasan. Penugasan mereka kerjakan
dengan menggunakan langkah-langkah strategi QAR. Dari langkah-langkah tersebut, siswa dapat memahami unsur kebahasaan teks ulasan yang meliputi kata
sifat, kata benda, kata kerja, majas metafora, kalimat majemuk, dan kata rujukan. Pertemuan ketiga ini tujuan pembelajaran tercapai dengan baik.
Perlakuan keempat siswa diberi materi tentang unsur kebahasaan teks ulasan. Mereka diberi sebuah bacaan dan penugasan. Penugasan berupa
pemahaman unsur kebahasaan dan menentukan makna atau isi teks. Penugasan mereka kerjakan dengan menggunakaan langkah-langkah strategi QAR. Mereka
dapat memahami unsur kebahasaan teks ulasan dan dapat menemukan makna isi
teks ulasan tersebut. Pada pertemuan keempat ini tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan baik.
Perbedaan perlakuan pada kedua kelompok ini bertujuan untuk melihat perbedaan pembelajaran membaca pemahaman teks ulasan antara kelompok
kontrol dan kelompok eksperimen. Setelah kelompok kontrol dan kelompok eksperimen diberi perlakuan sebanyak empat kali, kemudian dilakukan postes.
Pengambilan data postes ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan kemampuan membaca pemahaman teks ulasan sebelum diberi perlakuan dan
sesudah diberikan perlakuan. Instrumen yang digunakan untuk pengambilan data postes berupa tes objektif berjumlah 40 butir soal membaca pemahaman teks
ulasan dengan empat alternatif jawaban. Instrumen yang digunakan pada postes berbeda dengan instrumen yang digunakan untuk pengambilan data pretes.
Perbedaan itu hanya terletak pada butir soal, namun tingkat kesulitan tiap butir soal setara dengan instrumen yang digunakan untuk pengambilan data pretes.
Skor tertinggi hasil postes pada kelompok kontrol adalah 36. Sementara itu, skor terendah yang diperoleh adalah 28, dengan mean 31,82; median 32,0;
modus 31,0; dan standar deviasi 2,310. Skor tertinggi hasil postes pada kelompok eksperimen adalah 39.
Sementara itu, skor terendah yang diperoleh adalah 31, dengan mean 35,57; median 36,0; modus 34,0; dan standar deviasi 2,316.
Data postes yang diperoleh kemudian dianalisis dengan uji-t menggunakan bantuan program komputer SPSS 21.0. Hasil analisis uji-t data pretes dan postes
membaca pemahaman kelompok kontrol diperoleh nilai t
hitung
sebesar 1,847
dengan df = 27, dan nilai p sebesar 0,076. Nilai p lebih besar dari taraf signifikansi 5 0,0760,05. Hasil penghitungan tersebut menunjukkan tidak
terdapat perbedaan kemampuan membaca pemahaman teks ulasan yang signifikan antara sebelum dan sesudah perlakuan.
Pada kelompok eksperimen, hasil analisis uji-t data pretes dan postes membaca pemahaman teks ulasan kelompok eksperimen diperoleh nilai t
hitung
sebesar 10,383 dengan df = 27, dan nilai p sebesar 0,000. Nilai p lebih kecil dari taraf signifikansi 5 0,0000,05. Hasil penghitungan uji-t tersebut
menunjukkan adanya perbedaan kemampuan membaca pemahaman teks ulasan yang signifikan antara sebelum dan sesudah perlakuan.
Perbedaan proses pembelajaran kedua kelompok sebagaimana diuraikan di atas akan mempengaruhi perbedaan kemampuan siswa dalam memahami bacaan
sekalipun siswa kedua kelompok berangkat dari kemampuan yang sama. Hal ini terlihat dari hasil analisis uji-t skor pretes kelompok kontrol dan kelompok
eksperimen dengan hasil nilai t
hitung
sebesar 0,445 dengan df = 54, dan p = 0,658 pada taraf kesalahan 0,05 5. Hasil uji-t skor pretes kedua kelompok
menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan keampuan membaca pemahaman teks ulasan yang signifikan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol
sebelum diberi perlakuan karena nilai p lebih besar dari taraf signifikansi 5 0,6580,05.
Hasil analisis skor postes kedua kelompok menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan pada perolehan skor rerata. Perolehan skor rerata