Pengukuran Sesudah Eksperimen Prosedur Penelitian
digunakan uji instrumen yaitu salah satunya dilihat dari hasil rata-rata nilai PPDB Penerimaan Peserta Didik Baru tahun ajaran 2013 2014. Berdasarkan data
sekolah di daerah Bantul yang sampai tahun ajaran 2014 2015 ini melanjutkan pembelajaran menggunakan Kurikulum 2013, SMP Negeri 1 Imogiri
menunjukkan rata-rata nilai PPDB 26,57 dan SMP Negeri 1 Sewon menunjukkan rata-rata nilai PPDB 27,22.
Dari hasil tersebut menunjukkan bahwa SMP Negeri 1 Sewon mempunyai kualitas satu tingkat lebih tinggi dibanding SMP Negeri 1 Imogiri. Meskipun
demikian, kedua sekolah tersebut mengelompokkan peserta didik setiap kelasnya sesuai dengan tingkatan nilai dari yang tinggi, sedang dan rendah.
Pengelompokkan tersebut mempermudah peneliti untuk menguji instrumen dengan tingkat kemampuan peserta didik yang hampir sama antar kedua sekolah.
Untuk mengukur kesahihan butir soal, peneliti menggunakan bantuan Iteman. Kriteria yang menjadi acuan validitas butir soal dengan bantuan program
Iteman, yaitu Indeks Tingkat Kesulitan ITK dan Indeks Daya Beda IDB Nurgiyantoro, 2012: 356. ITK atau dalam program Iteman dinyatakan sebagai
proporsion correct Prop. Correct yang diacu dalam penelitian ini berkisar antara 0,2 hingga 0,8. Sementara itu, IDB atau dalam program Iteman dinyatakan
sebagai point biserial yang diacu dalam penelitian ini sebesar 0,20. Instrumen pada penelitian ini dikembangkan sesuai dengan Kurikulum
yang digunakan pada sekolah tempat penelitian ini dilakukan. Instrumen ini selanjutnya diuji validitasnya oleh para ahli. Setelah dinyatakan sahih, maka tahap
selanjutnya adalah menguji soal-soal tersebut kepada siswa yang telah ditunjuk sebagai kelas uji instrumen. Jumlah soal yang diujikan sebanyak 80 butir.
Berdasarkan kriteria yang menjadi acuan penelitian ini, data yang telah didapat dari hasil uji instrumen kemudian dianalisis. Soal, dinyatakan valid jika
memenuhi kedua kriteria di atas. Oleh karenanya, dari 120 soal, hanya terdapat 87 butir soal yang dinyatakan valid dan 33 butir soal dinyatakan gugur. Hasil
validitas instrumen selengkapnya dapat dilihat pada lampiran. Pada penelitian ini, dari 87 butir soal yang valid, hanya diambil 80 butir
soal untuk digunakan. Pengambilan soal tersebut harus mengacu pada Taksonomi Barret. Dari 80 butir yang dipakai, 40 butir digunakan sebagai soal pretes dan 40
butir lainnya digunakan sebagai soal postes. b. Uji Reliabilitas Instrumen
Pada penelitian ini, uji reliabilitas dilakukan dengan program Iteman. Semantara itu, teknik yang digunakan untuk menganalisis reliabilitas instrumen
pada penelitian ini ialah identifikasi tingkat alpha. Menurut Sutrisno via Arikunto, 2010: 319 tingkat alpha dapat diklasifikasikan ke dalam lima kategori
Antara 0,800 sampai dengan 1,00 dinyatakan tinggi Antara 0,600 sampai dengan 0,80 dinyatakan sedang
Antara 0,400 sampai dengan 0,600 dinyatakan agak rendah Antara 0,200 sampai dengan 0,400 dinyatakan rendah
Antara 0,000 sampai dengan 0,200 dinyatakan sangat rendah Hasil uji reliabilitas dengan melihat koefisien reliabilitas instrumen
dihitung dengan Alpha Cronbach. Berdasarkan penghitungan diperoleh r Alpha
sebesar 0,917. Dengan berpedoman pada pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa soal yang diujikan termasuk kategori tinggi karena nilai r sebesar 0,917.
Pelaksanaan penghitungan reliabilitas instrumen dianalisis dengan menggunakan program komputer Iteman. Uji reliabilitas pada penelitian ini diujikan di kelas
VIII A dan VIII B SMP Negeri 1 Imogiri.