Kesimpulan KESIMPULAN DAN SARAN
161 penambahan petunjuk arah sebagai ajang promosi serta memudahkan
wisatawan dalam mengadakan kunjungan ke Kampung Wayang Desa Kepuhsari, Manyaran, Wonogiri.
5. Masyarakat yang belum mengikuti kegiatan yang ada di Kampung
Wayang seharusnya menumbuhkan kesadaran diri dan lebih berperan aktif dalam kegiatan yang diselenggarakan dalam Kampung Wayang
sehingga masyarakat mampu menerima adanya Kampung Wayang dan dapat merasakan manfaat baik dari segi ekonomi maupun kecintaan
akan kebudayaan wayang kulit dan desa Kepuhsari sendiri.
162
DAFTAR PUSTAKA
Achmad Rifa‟i RC. 2008. Pemberdayaan Masyarakat melalui Pendidikan Nonformal. Semarang: UNNES Press.
Aditya Arie Negara. 2013. Pemberdayaan Masyarakat melalui Pelatihan Keterampilan Membatik di Balai Latihan Kerja BLK Bantul. Skripsi
diterbitkan, Yogyakarta : Universitas Negeri Yogyakarta. Argyo Demarto Trisni Utami. 2015. Kajian Mengenai Dampak
Pembangunan Pariwisata Pedesaan Terhadap Pemberdayaan Potensi Sosial Budaya Masyarakat di Desa Kepuhsari Kecamatan Manyaran
Kabupaten Wonogiri. Laporan Penelitian, Surakarta : Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret.
Arief Novrianto. 2015. Apakah Anda Tertarik dengan Wayang, Kalau Iya Yuk Ke Desa Penghasil Wayang di Wonogiri. Diakses dari
EljhonNews.com pada hari Minggu, tanggal 01 November 2015 pukul 09.03 WIB.
Artik. 2012. Peran Wayang Kulit dalam Penguatan Kebudayaan Nasional. jurnal Ilmiah PPKN IKIP Veteran Semarang. Hlm 1-10.
Anonim. 2015. Kampung Wayang Kepuh Sari Wonogiri. Diakses dari www.wayangvillage.com. Pada hari Minggu, tanggal 01 November
2015 pukul 14.04 WIB. Anonim. 2011. Wayang Kulit Manyaran Kini Dilupakan. Diakses dari
Joglosemar.htm pada hari Minggu, tanggal 01 November 2015 pukul 08.47 WIB.
Badan Pusat Statistik. 2010. Kewarganegaran, Suku Bangsa, Agama dan
Bahasa Sehari-hari Penduduk Indonesia Hasil Sensus Penduduk 2010. Jakarta: Badan Pusat Statistik.
Chabib Soleh. 2014. Dialektika Pembangunan dengan Pemberdayaan. Bandung: Fokusmedia.
Darmoko, dkk. 2010. Pewayangan Berperspektif Perlindungan Saksi dan Korban. Jakarta Pusat : Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban
LPSK. Dasril Roszandi. 2012. Malaysia Sudah Tujuh Kali Mengklaim Budaya RI.
Diakses dari Tempo.co pada hari Minggu, tanggal 31 Juli 2016 pukul 09.10 WIB.
163 Fredian Tonny Nasdian. 2014. Pengembangan Masyarakat. Jakarta: Yayasan
Pustaka Obor Indonesia. Ginandjar Kartasasmita. 1997. Pemberdayaan Masyarakat: Konsep
Pembangunan yang Berakar Pada Masyarakat. Bandung: Pascasarjana Studi Pembangunan ITB.
Glery Lazuardi. 2015. Ini 10 Warisan Budaya Indonesia yang Diklaim Malaysia. Diakses dari Tribun.com pada hari Minggu, tanggal 31 Juli
2016 pukul 09.23 WIB. Hermawati,dkk. 2006. Wayang Koleksi Museum Jawa Tengah. Semarang:
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Museum Jawa Tengah Ronggowarsito.
Herry Lisbijanto. 2013. Wayang. Yogyakarta: Graha Ilmu. Kementrian Sosial RI 2011. Kebijakan dan Strategi Pemberdayaan Tenaga
Kesejahteraan Sosial Masyarakat seri : Pekerja Sosial Masyarakat. Jakarta: Direktorat Jendral Pemberdayaan Sosial dan Penanggulangan
Kemiskinan Kementrian Sosial RI.
Kustopo. 2008. Kesenian Nasional 1 Wayang. Semarang: PT. Bengawan Ilmu.
M. Djunanaidi Ghony Fauzan Almanshur. 2012. Metode Penelitian Kualitatif. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media.
Miradj, S., Sumarno, S. 2014. PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MISKIN, MELALUI PROSES PENDIDIKAN NONFORMAL,
UPAYA MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN SOSIAL DI KABUPATEN HALMAHERA BARAT. Jurnal Pendidikan dan
Pemberdayaan Masyarakat, 11, 101 - 112. diakses dari doi:http:dx.doi.org10.21831jppm.v1i1.2360
Nasution, S. 2011. Metode Research Penelitian Ilmiah. Jakarta: PT.Bumi Aksara.
Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif, Penelitian Kualitatif, dan RD. Bandung: Alfabeta.
________. 2012. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta. Suharsimi Arikunto. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.
Jakarta: PT.Rineka Cipta.