56
c. Dokumentasi
Sugiyono 2012:82, mengemukakan bahwa dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen bisa berbentuk tulisan,
gambar atau karya-karya monumetal dari seseorang. Studi dokumen merupakan pelengkap dari penggunaan metode observasi dan wawancara.
Hasil penelitian dari observasi atau wawancara akan lebih kredibel atau dapat dipercaya kalau didukung oleh sejarah kehidupan di
masa kecil, di sekolah, di tempat kerja, di masyarakat, dan autobiografi. Hasil penelitian juga akan semakin kredibel apabila didukung oleh foto-
foto atau karya tulis akademik dan seni yang telah ada. Dengan dasar tersebut, maka dokumen-dokumen berupa foto-foto dan arsip yang ada di
Kampung Wayang di Desa Kepuhsari, Kecamatan Manyaran Kabupaten Wonogiri akan menjadikan hasil observasi dan wawancara lebih lengkap
dan dapat dipertanggung jawabkan. Teknik pengumpulan data secara rinci dijabarkan pada Tabel 2.
Tabel 2. Teknik Pengumpulan Data No
Aspek Sumber Data
Teknik 1.
Profil Kampung Wayang Pengurus Kelompok
Sadar Wisata dalam mengelola
Kampung Wayang Observasi,
Wawancara, Dokumentasi
2. Kondisi pengurus dan anggota
Kelompok Sadar
Wisata dalam mengelola Kampung
Wayang pengurus
dan anggota Kelompok
Sadar Wisata dalam mengelola
Kampung Wayang yang
merupakan pengrajin wayang
Observasi, Wawancara,
Dokumentasi
3. Kondisi
kesejahteraan masyarakat di Desa Kepuhsari
Pengurus, pengrajin, masyarakat
Observasi, Wawancara,
57 sebelum dan sesudah adanya
Kampung Wayang Dokumentasi
4. Kondisi
pendapatan masyarakat di Desa Kepuhsari
sebelum dan sesudah adanya Kampun Wayang
pengrajin, masyarakat
Observasi, Wawancara
5. Kegiatan dan Program yang
ada di Kampung Wayang Pengurus, pengrajin,
masyarakat Observasi,
Wawancara, Dokumentasi
6. Kerjasama
pengurus dan
anggota Kelompok
Sadar Wisata
dalam mengelola
Kampung Wayang dengan pihak lain
Pengurus Observasi,
Wawancara, Dokumentasi
7. Hasil
dari kegiatan
dan program di Kampung Wayang
Pengurus, pengrajin, masyarakat
Observasi, Wawancara,
Dokumentasi
8. Kampung Wayang sebagai
upaya pemberdayaan
masyarakat Pengurus, pengrajin
Wawancara, Dokumentasi
9. Faktor
pendukung dan
penghambat pelaksanaan
Kampung Wayang Pengurus, pengrajin
Observasi, Wawancara,
Dokumentasi
10. Pendapat adanya Kampung Wayang
Wisatawan Wawancara,
Dokumentasi 11. Kondisi
masyarakat yang
berdaya dan semakin dekat dengan kebudayaan wayang
kulit Pengurus, pengrajin,
masyarakat Observasi,
Wawancara, Dokumentasi
F. Instrumen Penelitian
Dalam penelitian kualitatif, yang menjadi instrumen atau alat penelitian adalah peneliti itu sendiri Sugiyono, 2012:59. Menurut Suharsimi Arikunto
2010:203, instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan
hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap, dan sistematis sehingga lebih mudah diolah. Berdasarkan teknik pengumpulan data yang digunakan,
58 maka instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
pedoman wawancara, pedoman observasi dan pedoman dokumentasi.
G. Teknik Analisis Data
Sugiyono 2012:89, menyatakan bahwa analisis data dalam penelitian kualitatif dilakukan sejak sebelum memasuki lapangan, selama di lapangan,
dan setelah selesai di lapangan. Analisis data menurut M. Djunanaidi Ghony Fauzan Almanshur 2012:29 adalah upaya yang dilakukan dengan jalan
bekerja dengan data, mengorganisasikan data, memilih-memilahnya menjadi satuan unit yang dapat dikelola, mensintesiskannya, mencari dan menemukan
pola, menemukan apa-apa yang penting dan apa-apa yang dipelajari, dan menemukan apa-apa yang dapat diceritakan kepada orang lain. Pada dasarnya
teknik analisis data dibagi menjadi dua yakni analisis data kualitatif dan kuantitatif. Dalam penelitian ini, analisis data dilakukan secara kualitatif yang
bersifat deskriptif. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini mengacu
pada model Miles and Huberman. Aktivitas dalam analisis data, meliputi data reduction, data display, dan conclusion drawing verification Miles and
Huberman dalam Sugiyono, 2012:91. 1.
Data Reduction Reduksi data Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok,
memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya Sugiyono, 2012:92. Reduksi data ini perlu dilakukan mengingat data
yang diperoleh dari lapangan jumlahnya cukup banyak, sehingga perlu
59 segera dilakukan analisis, yakni dengan reduksi data ini. Dalam melakukan
reduksi data, peneliti harus tetap mengacu pada tujuan yang ingin dicapai. 2.
Data Display Penyajian data Langkah kedua dalam analisis data kualitatif adalah menyajikan
data yang telah direduksi. Melalui penyajian data ini, maka data yang diperoleh akan lebih tertata, tersusun dalam pola yang jelas sehingga lebih
mudah dipahami. Dalam hal ini Miles and Huberman dalam Sugiyono 2012:95 menyatakan, “the most frequent form of display data for
qualitative research data in the past has been narrative text ”. Pengertian
tersebut mengandung makna bahwa yang paling sering digunakan untuk menyajikan data dalam penelitian kualitatif adalah dengan teks yang
bersifat naratif. Berdasarkan hal di atas, data yang diperoleh dalam penelitian ini akan disajikan dalam bentuk naratif atau uraian secara rinci,
jelas, dan mudah dipahami. 3.
Conclusion drawingverification Penarikan kesimpulan atau verifikasi merupakan langkah terakhir
dalam teknik analisis data kualitatif. Apabila data display yang telah dikemukakan didukung oleh bukti-bukti dan data yang mantap, maka
dapat dijadikan kesimpulan yang kredibel. Dengan kata lain, kesimpulan dikatakan kredibel apabila kesimpulan pada tahap awal didukung oleh
bukti-bukti yang valid dan konsisten saat peneliti kembali ke lapangan mengumpulkan data. Dengan demikian, kesimpulan dalam penelitian
kualitatif yang diharapkan adalah temuan baru yang sebelumnya belum
60 pernah ada Sugiyono, 2012:99. Seperti pada tujuan semula bahwa pada
dasarnya penelitian kualitatif bertujuan untuk menemukan sebuah teori baru.
Berdasarkan keterangan di atas, maka setiap tahap dalam proses tersebut dilakukan untuk mendapatkan keabsahan data dengan menelaah
seluruh data yang ada dari berbagai sumber yang telah didapat dari lapangan dan dokumen pribadi, dokumen resmi, gambar, foto dan sebagainya melalui
metode wawancara, dan observasi yang didukung dengan studi dokumentasi.
H. Teknik Keabsahan Data
Penelitian kualitatif harus mengungkap kebenaran yang objektif. Data yang dikumpulkan melalui berbagai macam teknik pengumpulan data harus
dapat dipertanggungjawabkan sehingga benar-benar diakui kebenarannya. Oleh karena itu, keabsahan data dalam penelitian kualitatif sangatlah penting. Untuk
memperoleh keabsahan data, maka dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik triangulasi. Menurut Sugiyono 2012:125, triangulasi dalam pengujian
kredibilitas diartikan sebagai pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara, dan berbagai waktu.
Dalam teknik pengumpulan data, triangulasi diartikan sebagai teknik pengumpulan data yang bersifat menggabungkan dari berbagai teknik
pengumpulan data dan sumber data yang telah ada. Adapun jenis triangulasi yang digunakan dalam penelitian ini untuk pemenuhan keabsahan data adalah
triangulasi teknik dan sumber. Triangulasi teknik, berarti peneliti menggunakan teknik pengumpulan data yang berbeda-beda untuk mendapatkan data dari