46 potensi masyarakat desa, dan 3 Pemberdayaan masyarakat desa
memeberikan kontribusi peningkatan kesejahteraan ekonomi.
C. Kerangka Berpikir
Wayang kulit merupakan kebudayaan warisan leluhur yang sudah ada sejak zaman dulu. Di dalamnya terkandung nilai-nilai dan norma sebagai patokan
kehidupan manusia. Namun semakin hari wayang kulit seolah-olah tergantikan oleh budaya luar akibat adanya arus globalisasi. Banyak masyarakat yang
kemudian menganggap kebudayaan wayang kulit kuno atau sudah ketinggalan zaman. Hal tersebut berdampak terhadap pengrajin wayang kulit. Berbagai
masalah muncul dikalangan pengrajin wayang kulit terutama di Desa Kepuhsari, Kecamatan Manyaran Kabupaten Wonogiri seperti semakin
menurunnya jumlah pendapatan pengrajin wayang kulit akibat pergeseran kebudayaan, semakin tingginya harga bahan baku pembuatan wayang kulit
dan persaingan memperoleh pasar sehingga banyak pengrajin yang beralih profesi. Dengan demikian jumlah pengrajin wayang kulit semakin berkurang.
Masalah-masalah yang dihadapi oleh pengrajin tersebut, mendorong beberapa masyarakat yang ada di Desa Kepusari Kecamatan Manyaran
Kabupaten Wonogiri untuk membuat Kampung Wayang. Dimana Kampung Wayang tersebut merupakan salah satu upaya memberdayaan masyarakat.
Meberdayakan masyarakat disini diartikan sebagai upaya membuat masyarakat memiliki kesempatan, peluang, kemampuan dan keterampilan untuk
meningkatkan kapasitasnya dalam menentukan masa depannya dengan
47 memanfaatkan semua sumber daya yang dimilikinya. Dengan kata lain
memberdayakan adalah memandirikan dan memampukan masyarakat. Kampung wayang yang berada di Desa Kepuhsari Kecamatan
Manyaran Kabupaten Wonogiri sebagai sarana dalam menjaga, melestarikan dan megenalkan dunia pewayangan baik di dalam negeri maupun luar negeri.
Membantu masyarakat terutama para pengrajin wayang kulit untuk dapat mengembangkan dan meningkatkan potensi yang dimiliki, serta dapat
menyejahterakan baik pengrajin maupun masyarakat disekitarnya.
Gambar 1. Bagan Kerangka Berpikir
Pemberdayaan Masyarakat
Kampung Wayang
Masyarakat Kurang Berdaya :
1. Semakin jauhnya masyarakat dengan budaya wayang kulit 2. Menurunnya jumlah pendapatan pengrajin
3. Persaingan yang tinggi dalam memperoleh pasar 4. Semakin berkurangnya jumlah pengrajin
Masyarakat Berdaya :
1. Pengrajin mampu bersaing dalam memperoleh pasar 2. Meningkatnya jumlah pendapatan pengrajin
3. Semakin dekatnya masyarakat dengan budaya wayang kulit 4. Pengrajin dapat mengembangkan dan meningkatkan potensi
budaya dan masyarakat menjadi sejahtera
48
D. Pertanyaan Penelitian
1. Kegiatan apa saja yang dilakukan para pengrajin di Desa Kepuhsari
Kecamatan Manyaran Kabupaten Wonogiri sebelum adanya Kampung wayang?
2. Apakah ada bentuk pemberdayaan lain sebelum dibuatnya kampung wayang
di Desa Kepuhsari Kecamatan Manyaran Kabupaten Wonogiri? 3.
Bagaimana proses pembuatan Kampung Wayang di Desa Kepuhsari Kecamatan Manyaran Kabupaten Wonogiri?
4. Apa saja kegiatan yang ada di Kampung Wayang di Desa Kepuhsari
Kecamatan Manyaran Kabupaten Wonogiri? 5.
Apa saja kegiatan yang dilakukan para pengrajin setelah adanya kampung wayang di Desa Kepuhsari Kecamatan Manyaran Kabupaten Wonogiri?
6. Apakah para pengrajin melakukan kerjasama dengan pihak lain dalam
menjalankan kegiatan di kampung wayang Desa Kepuhsari Kecamatan Manyaran Kabupaten Wonogiri?
7. Bagaimana output dan outcome para pengrajin setelah adanya kampung
wayang di Desa Kepuhsari Kecamatan Manyaran Kabupaten Wonogiri? 8.
Apa saja yang menjadi faktor pendukung dan faktor penghambat para pengrajin dalam menjalankan kegiatan di Kampung wayang di Desa
Kepuhsari Kecamatan Manyaran Kabupaten Wonogiri? 9.
Apakah kondisi para pengrajin dan masyarakat lebih berdaya dan tertarik serta melestarikan wayang kulit setelah adanya kampung wayang di Desa
Kepuhsari Kecamatan Manyaran Kabupaten Wonogiri?
49
BAB III METODE PENELITIAN
A. Pendekatan Penelitian
Dalam penelitian ini, peneliti ingin mendiskripsikan Kampung Wayang
sebagai Salah Satu Upaya Pemberdayaan Masyarakat di Desa Kepuhsari, Kecamatan Manyaran Kabupaten Wonogiri. Penelitian ini bersifat deskriptif
dengan pendekatan kualitatif. Pendekatan kualitatif deskriptif adalah penelitian untuk mendeskripsikan suatu objek, fenomena, atau keadaan sosial dalam suatu
tulisan yang bersifat naratif. Artinya, data dan fakta yang dihimpun berbentuk kata atau gambar daripada angka-angka. Mendeskripsikan sesuatu berarti
menggambarkan apa, mengapa dan bagaimana suatu kejadian terjadi. M. Djunanaidi Ghony Fauzan Almanshur 2012:29, menyebutkan
bahwa metode penelitian kualitatif adalah penelitian yang bertujuan memahami fenomena yang dialami oleh subjek penelitian. Misalnya perilaku,
persepsi, motivasi, tindakan, dan lain sebagainya, secara holistik dengan cara deskriptif dalam suatu konteks khusus yang dialami tanpa campur tangan
manusia dan dengan memanfaatkan secara optimal berbagai metode ilmiah yang lazim digunakan.
Atas dasar hal tersebut, maka peneliti memilih untuk menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Dengan demikian, tujuan yang ingin dicapai
dalam penelitian ini adalah untuk memperoleh data dan informasi yang lengkap dan mendalam mengenai Kampung Wayang sebagai Salah Satu