Makna Wayang di Masyarakat

28 mereka. Selanjutnya wayang mengajarkan ajaran dan nilai-nilai tersebut tidak secara teoritis melainkan secara nyata dengan menghadirkan kehidupan tokoh-tokohnya sebagai teladan. Materi pendidikan watak yang disajikan dalam pertunjukan wayang yang berupa lakon, tokoh, ajaran serta nilai-nilai dapat digunakan untuk pendidikan watak dengan metoda lain seperti pendidikan agama, pendidikan budi pekerti, dan lain- lain.

2. Kajian tentang Pemberdayaan Masyarakat

a. Pengertian Pemberdayaan Masyarakat

Pemberdayaan atau empowerment adalah langkah-langkah sadar dan terencana yang dilakukan dengan suatu tujuan agar sesuatu yang menjadi subyek dan obyek menjadi berdaya, memiliki kekuatan atau kekuatannya ditambah untuk dapat hidup berlangsung terus dan berkembang meluas serta meningkat Sutejo K. Widodo, 2008:3. Menurut Achmad Rifa‟i RC 2008:42 pemberdayaan merupakan proses seseorang memperoleh pemahaman dan mengendalikan kekuatan sosial, ekonomi, danatau politik untuk memperbaiki keberadaannya di masyarakat. Sedangkan arti pemberdayaan menurut Kementrian RI 2011:9 tentang Kebijakan dan Strategi Pemberdayaan Tenaga Kesejahteraan Sosial Masyarakat bahwa pemberdayaan yaitu “suatu upaya penguatan pribadi, antara pribadi dan organisasional, sehingga orang tersebut memiliki kemampuan dan keberdayaan untuk menentukan apa yang menjadi pilihannya”. 29 Istilah pemberdayaan, juga dapat diartikan sebagai upaya memenuhi kebutuhan yang diinginkan individu, kelompok dan masyarakat luas agar mereka memiliki kemampuan untuk melakukan pilihan dan mengontrol lingkungannya agar dapat memenuhi keinginan- keinginanya, termasuk aksesibilitasnya terhadap sumber daya yang terkait dengan pekerjaannya, aktivitas sosialnya, dll Totok Mardikanto dan Poerwoko Soebiato, 2015:28. Pandangan lain mengartikan bahwa pemberdayaan secara konseptual pada intinya membahas bagaimana individu, kelompok, atau komunitas berusaha mengontrol kehidupan mereka dan mengusahakan untuk membentuk masa depan sesuai dengan keinginan mereka Fredian Tonny Nasdian, 2014:90. Secara sederhana, pemberdayaan mengacu kepada kemampuan masyarakat untuk mendapatkan dan memanfaatkan akses dan kontrol atas sumber daya yang penting. Sejalan dengan itu, pemberdayaan dapat diartikan sebagai upaya peningkatan kemampuan masyarakat untuk menyampaikan pendapat dan atau kebutuhannya serta berpartisipasi demi perbaikan hidupnya. Pemberdayaan masyarakat merupakan upaya untuk meningkatkan harkat dan martabat lapisan masyarakat yang dalam kondisi sekarang tidak mampu untuk melepaskan diri dari perangkap kemiskinan dan keterbelakangan. Dengan kata lain, pemberdayaan adalah memampukan atau memandirikan masyarakat Tim Penyusun ITB : 2010. 30 Dari pemaparan diatas dapat disimpulkan bahwa pemberdayaan masyarakat merupakan upaya untuk memberikan kemampuan dan keberdayaan meliputi pengetahuan, sikap, kecakapan dan keterampilan kepada masyarakat yang dirasa kurang berdaya sehingga masyarakat tersebut dapat lebih berdaya untuk menentukan masa depannya dan mampu memenuhi kebutuhannya serta memanfaatkan sumber daya yang dimilikinya.

b. Prinsip-prinsip Pemberdayaan Masyarakat

Menurut Dahama dan Bhatnagar dalam Totok Mardikanto dan Poerwoko Soebiato 2015:106-108, mengungkapkan prinsip pemberdayaan mencakup minat dan kebutuhan, organisasi masyarakat bawah, keragaman budaya, perubahan budaya, kerjasama dan partisipasi, demokrasi dalam penerapan ilmu, belajar sambil bekerja, penggunaan metoda yang sesuai, kepemimpinan, spesialis yang terlatih, dan segenap keluarga, serta kepuasan. Minat dan Kebutuhan, artinya pemberdayaan akan efektif jika selalu mengacu kepada minat dan kebutuhan masyarakat. Mengenai hal ini, harus dikaji secara mendalam apa yang benar-benar menjdai minat dan kebutuhan yang dapat menyenangkan setiap individu maupun segenap masyarakatnya, kebutuhan apa saja yang dapat dipenuhi sesuai dengan tersedianya sumber daya, serta minat dan kebutuhan mana yang perlu mendapat prioritas untuk dipenuhi terlebih dahulu. 31 Organisasi masyarakat bawah, artinya pemberdayaan akan efektif jika mampu melibatkanmenyentuh organisasi masyarakat bawah, sejak dari setiap keluargakekerabatan. Keragaman budaya, artinya pemberdayaan harus memperhatikan adanya keragaman budaya. Perencanaan pemberdayaan harus selalu disesuaikan dengan budaya lokal yang beragam. Di lain pihak, perencanaan pemberdaaan yang seragam untuk stiap wilayah seringkali akan mnemui hambatan yang bersumber pada keragaman budayanya. Perubahan budaya, artinya setiap kegiatan pemberdayaan akan mengakibatkan perubahan budaya. Kegiatan pemberdayaan harus dilaksanakan dengan bijak dan hati-hati agar perubahan yang terjadi tidak menimbulkan kejutan-kejutan budaya. Karena itu, setiap penyuluh perlu untuk terlebih dulu memperlihatkan nilai-nilai budaya lokal seperti tabu, kebiasaan-kebiasaan. Kerjasama dan partisipasi, artinya pemberdayaan hanya akan efektif jika mampu menggerakan partisipasi masyarakat untuk selalu bekerjasama dalam melaksanakan program-program pemberdayaan yang telah dirancang. Demokrasi dalam penerapan ilmu, artinya dalam pemberdayaan harus selalu memberikan kesempatan kepada masyarakatnya untuk menawar setiap ilmu alternatif yang ingin ditetapkan. Yang dimaksud demokrasi disini, bukan terbatas pada tawar-menawar tentang ilmu alternatif saja, tetapi juga dalam pengunaan metoda pemberdayaan, serta

Dokumen yang terkait

Tradisi Masyarakat Desa Janji Mauli Kecamatan Sipirok Kabupaten Tapanuli Selatan (1900-1980)

3 83 104

Respon Masyarakat Desa Sitio Ii Kecamatan Lintongnihuta Kabupaten Humbang Hasundutan Terhadap Pelaksanaan Program Jaminan Kesehatan Masyarakat Oleh Rumah Sakit Umum Daerah Doloksanggul

2 59 107

Pemberdayaan Masyarakat Miskin Melalui Program Pengembangan Kecamatan Di Kabupaten Aceh Utara...

0 33 3

Program Pemberdayaan Perempuan Kursus Wanita Karo Gereja Batak Karo Protestan (Kwk-Gbkp) Pada Perempuan Pengungsi Sinabung Kecamatan Payung Kabupaten Karo

2 51 132

PERENCANAAN DAN PERANCANGAN SANGGAR WAYANG KULIT SEBAGAI WISATA BUDAYA DI DESA KEPUHSARI MANYARAN Sanggar Wayang Kulit Sebagai Wisata Budaya Di Desa Kepuhsari Manyaran Wonogiri.

0 2 25

DASAR PROGRAM PERENCANAAN DANPERANCANGAN ARSITEKTUR Sanggar Wayang Kulit Sebagai Wisata Budaya Di Desa Kepuhsari Manyaran Wonogiri.

0 1 18

PENDAHULUAN Sanggar Wayang Kulit Sebagai Wisata Budaya Di Desa Kepuhsari Manyaran Wonogiri.

0 3 17

PENGARUH PENDIDIKAN FORMAL, PENDAPATAN, JARINGAN SOSIAL DAN KESEJAHTERAAN TERHADAP KEBERLANJUTAN USAHA KERAJINAN WAYANG KULIT DI DESA KEPUHSARI KECAMATAN MANYARAN KABUPATEN WONOGIRI.

0 0 14

PENDIDIKAN BERBASIS KEARIFAN LOKAL MELALUI PELESTARIAN WAYANG KULIT DI DESA KEPUHSARI, KECAMATAN MANYARAN, KABUPATEN WONOGIRI | Widyamaharani | SOSIALITAS; Jurnal Ilmiah Pend. Sos Ant 8494 17909 1 SM

0 0 19

PENDIDIKAN BERBASIS KEARIFAN LOKAL MELALUI PELESTARIAN WAYANG KULIT DI DESA KEPUHSARI KECAMATAN MANYARAN KABUPATEN WONOGIRI

0 0 16