Subjek Penelitian Penentuan Subjek dan Objek Penelitian

53 diperoleh dari Pengrajin yang tergabung dalam Pokdarwis yang merupakan pengelola dan anggota Kampung Wayang serta masyarakat yang berada di sekitar Kampung Wayang Desa Kepuhsari, Kecamatan Manyaran Kabupaten Wonogiri.

b. Sumber Data Sekunder

Data sekunder merupakan data yang bersumber dari bahan bacaan, kepustakaan Nasution, 2011:143. Dalam penelitian ini, data sekunder diperoleh dari dokumen-dokumen resmi, buku-buku hasil laporan, buku harian, dan lain-lain.

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Tanpa mengetahui teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan mendapatkan data yang memenuhi standar data yang ditetapkan. Berdasarkan cara atau tekniknya metode pengumpulan data dibagi menjadi beberapa macam, yaitu observasi pengamatan, kuesioner angket, wawancara interview, dokumentasi dan gabungan keempatnya. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode pengumpulan data observasi pengamatan, wawancara interview dan dokumentasi. Peneliti memilih metode-metode pengumpulan data tersebut karena peneliti ingin memperoleh data dan informasi secara lengkap tidak hanya dari pihak Pengrajin yang tergabung dalam Pokdarwis yang merupakan pengelola dan anggota Kampung Wayang serta masyarakat yang berada di sekitar Kampung 54 Wayang Desa Kepuhsari, Kecamatan Manyaran Kabupaten Wonogiri. Secara lebih rinci berikut akan dijelaskan masing-masing metode pengumpulan data yang akan digunakan.

a. Observasi pengamatan

Untuk memperoleh data dalam penelitian ini dibutuhkan pengamatan secara langsung mengenai pelaksanaan pendidikan keterampilan berbasis alam. Metode pengumpulan data dengan pengamatan langsung sering disebut dengan observasi. Marshall dalam Sugiyono 2012:64, menyatakan bahwa “through observation, the researcher learn about behavior and the meaning attached to those behavior”. Dengan kata lain, melalui observasi peneliti belajar tentang perilaku dan makna dari perilaku tersebut. Dalam hal ini, peneliti berperan aktif dalam pengamatan Kampung Wayang sebagai Salah Satu Upaya Pemberdayaan Masyarakat di Desa Kepuhsari, Kecamatan Manyaran Kabpuaten Wonogiri. Peneliti mengamati mulai dari keadaan para pengrajin wayang setelah dibuatnya kampung Wayang dan keadaan masyarakat disekitar lingkungan para pengrajin wayang dan lingkungan Kampung Wayang di Desa Kepuhsari, Kecamatan Manyaran Kabupaten Wonogiri.

b. Wawancara Interview

Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti, tetapi juga apabila peneliti ingin 55 mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam. Teknik pengumpulan data ini mendasarkan diri pada laporan tentang diri sendiri atau self-report, atau setidak-tidaknya pada pengetahuan dan atau keyakinan pribadi.Sugiyono, 2012 :72 Untuk memperoleh kelengkapan informasi terkait dengan Kampung Wayang sebagai Salah Satu Upaya Pemberdayaan Masayarakat di Desa Kepuhsari, Kecamatan Manyaran Kabupaten Wonogiri, maka jenis wawancara yang digunakan adalah wawancara terbuka dan terstruktur. Pada dasarnya, wawancara terbuka merupakan wawancara di mana subjeknya tahu bahwa mereka sedang diwawancarai dan mengetahui pula apa maksud wawancara itu. Dalam mengumpulkan data dengan wawancara, peneliti akan terlebih dahulu menyiapkan daftar pertanyaan yang akan diajukan kepada subjek penelitian. Daftar pertanyaan tersebut dituangkan ke dalam pedoman wawancara. Dalam penelitian ini, wawancara dilakukan terhadap Pengrajin yang tergabung dalam Pokdarwis yang merupakan pengelola dan anggota Kampung Wayang serta masyarakat yang berada di sekitar Kampung Wayang Desa Kepuhsari, Kecamatan Manyaran Kabupaten Wonogiri. Maksud dari wawancara tersebut adalah untuk mendapatkan sebanyak mungkin informasi sehingga data yang diperoleh dapat diakui kebenarannya.

Dokumen yang terkait

Tradisi Masyarakat Desa Janji Mauli Kecamatan Sipirok Kabupaten Tapanuli Selatan (1900-1980)

3 83 104

Respon Masyarakat Desa Sitio Ii Kecamatan Lintongnihuta Kabupaten Humbang Hasundutan Terhadap Pelaksanaan Program Jaminan Kesehatan Masyarakat Oleh Rumah Sakit Umum Daerah Doloksanggul

2 59 107

Pemberdayaan Masyarakat Miskin Melalui Program Pengembangan Kecamatan Di Kabupaten Aceh Utara...

0 33 3

Program Pemberdayaan Perempuan Kursus Wanita Karo Gereja Batak Karo Protestan (Kwk-Gbkp) Pada Perempuan Pengungsi Sinabung Kecamatan Payung Kabupaten Karo

2 51 132

PERENCANAAN DAN PERANCANGAN SANGGAR WAYANG KULIT SEBAGAI WISATA BUDAYA DI DESA KEPUHSARI MANYARAN Sanggar Wayang Kulit Sebagai Wisata Budaya Di Desa Kepuhsari Manyaran Wonogiri.

0 2 25

DASAR PROGRAM PERENCANAAN DANPERANCANGAN ARSITEKTUR Sanggar Wayang Kulit Sebagai Wisata Budaya Di Desa Kepuhsari Manyaran Wonogiri.

0 1 18

PENDAHULUAN Sanggar Wayang Kulit Sebagai Wisata Budaya Di Desa Kepuhsari Manyaran Wonogiri.

0 3 17

PENGARUH PENDIDIKAN FORMAL, PENDAPATAN, JARINGAN SOSIAL DAN KESEJAHTERAAN TERHADAP KEBERLANJUTAN USAHA KERAJINAN WAYANG KULIT DI DESA KEPUHSARI KECAMATAN MANYARAN KABUPATEN WONOGIRI.

0 0 14

PENDIDIKAN BERBASIS KEARIFAN LOKAL MELALUI PELESTARIAN WAYANG KULIT DI DESA KEPUHSARI, KECAMATAN MANYARAN, KABUPATEN WONOGIRI | Widyamaharani | SOSIALITAS; Jurnal Ilmiah Pend. Sos Ant 8494 17909 1 SM

0 0 19

PENDIDIKAN BERBASIS KEARIFAN LOKAL MELALUI PELESTARIAN WAYANG KULIT DI DESA KEPUHSARI KECAMATAN MANYARAN KABUPATEN WONOGIRI

0 0 16