Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian
16 bayangan itu pada layar kelir, dari balik layar tampaklah bayangan;
bayangan ini disebut wayang. Pengertian wayang Secara Filosofis yaitu Wayang merupakan
bayangan, gambaran atau lukisan mengenai kehidupan alam semesta. Di dalam wayang digambarkan bukan hanya mengenai manusia, namun
kehidupan manusia dalam kaitannya dengan manusia lain, alam, dan Tuhan.
Wayang berasal dari bahasa J awa “wewayangan” yang berarti
bayangan. Dikatakan wayang atau wewayangan karena pada zaman dulu untuk melihat wayang, penonton berada di belakang layar yang disebut
kelir Kustopo, 2008:1. Sedangkan menurut Sri Mulyono dalam Hermawati,dkk 2006:5
wayang adalah gambaran fantasi tentang bayangan manusia Jawa:ayang- ayang. Perkembangan wayang pada masa-masa berikutnya adalah
wayang diartikan sebagai bayang-bayang boneka yang dimainkan diatas layar putih. Pengertian itu telah menunjuk pada boneka dua dimensi,
yaitu boneka wayang kulit. Dari beberapa pandangan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa
wayang adalah gambaran yang berupa bayangan tentang tata kehidupan manusia pada masa lalu yang didalamnya terdapat sejumlah pesan berupa
nasehat, nilai, norma, aturan, dan lain sebagainya yang didasarkan pada kehidupan manusia itu sendiri dan dijadikan patokan dalam
berkehidupan.
17 Kampung secara umum berarti sebuah kumpulan komunitas
terdiri dari berbagai masyarakat beragam etnis atau etnis tertentu yang berdiam dalam satu wilayah dan hidup secara berkelompok dengan pola
hidup sederhana memiliki aturan yang arif dan bijak dan dipraktekan dalam kehidupan sehari-hari.
Kampung Wayang merupakan lokasi khusus dimana para pengrajin wayang masih aktif membuat wayang yang merupakan
kebudayaan asli Indonesia dengan mempertahankan tradisi yang ada. Dan masih ditemukannya pola hidup lama yang bisa dipertahankan yaitu
membuat wayang itu sendiri. Semua yang ada didalammya membutuhkan
sentuhan manusia
yang mengerti
dan mau
mempertahankan budaya. Pendukung utama adanya Kampung Wayang adalah masyarakat itu sendiri, kedua adalah pemerintah atau masyarakat
sekitarnya. Pengelolaan Kampung Wayang diserahkan langsung dan dikelola
langsung oleh masyarakatnya sendiri, dengan cara-cara arif dan bijaksana mengedepankan kerjasama dan menanamkan nilai budaya. Secara
ekonomi dapat diatur dengan menggunakan manajemen ekonomi dan pembagian hasil yang didapat bersama tergantung kesepakatan bersama.
Sistem inilah yang memperkuat sosial kemasyarakatannya, sehingga membangun apa saja dapat diterapkan dengan baik karena
masih berlaku sistem kekeluargaan dan persaudaraan yang kokoh. Merencanakan secara bersama-sama, disetujui secara bersama,
18 dilaksanakan bersama, dan hasilnya dinikmati bersama, konsep inilah
yang menjadi dasar yang kuat mempertahankan keutuhan Kampung Wayang.