Identifikasi Masalah Fokus Penelitian

8 2. Manfaat Praktis a. Bagi Kepala Sekolah Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan evaluasi kinerja guru dan pemahaman guru dalam pelaksanaan KTSP bagi siswa tunagrahita kategori ringan. b. Bagi Guru Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi tolak ukur sejauh mana pemahaman mengenai implementasi KTSP bagi tunagrahita kategori ringan. c. Bagi Peneliti Selanjutnya Penelitian ini dapat dijadikan referensi pengetahuan dan dasar bagi penelitian selanjutnya. Terutama dalam mendalami teori tentang kurikulum bagi siswa tunagrahita kategori ringan.

G. Batasan Istilah

1. Implementasi KTSP bagi tunagrahita kategori ringan adalah penerapanpelaksanaan KTSP yang dilakukan oleh guru di kelas meliputi penyusunan silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP, pelaksanaan pembelajaran, evaluasi pembelajaran, dan hambatan-hambatan dalam implementasi. KTSP serta upaya yang dilakukan guru dalam mengatasi kendala. 2. Anak tunagrahita adalah anak dengan keterbatasan intelektual yang tidak mampu berpikir abstrak yang berdampak pada kemampuan akademik dan non akademik. 9

BAB II KAJIAN TEORI

A. Kajian Tentang Tunagrahita 1. Pengertian Tunagrahita Ringan

Anak tunagrahita secara umum adalah kondisi yang kompleks, menunjukkan kemampuan intelektual yang rendah IQ≤70. American Association of Mental Retardation AAMR yang sekarang organisasi tersebut telah berganti nama menjadi American Assosiation of Intellectual Developmental Disability AAIDD dalam Smith Tyler, 2010: 268 mendefinisikan “mental retardation is a disability characterized by significant limitations both in intellectual functioning and in adaptive behavior as expressed in conceptual, social, and practical adaptive skills.This disability originates before age 18”. Istilah tunagrahita digunakan pada individu yang mengalami dua kriteria keterbatasan yaitu dalam fungsi intelektual dan perilaku adaptif, seperti: pemahaman konsep, sosial, dan keterampilan adaptif. Amin 1995: 11 menegaskan anak yang mengalami keterbatasan intelektual kurang cakap dalam memikirkan hal-hal yang abstrak. Sutjihati 2007: 105 menambahkan kapasitas belajar anak tunagrahita yang tidak dapat berpikir secara abstrak tersebut berdampak pada kemampuan belajar dan membaca, menulis, dan menghitung calistung, termasuk tunagrahita kategori ringan. Berdasarkan pendapat-pendapat tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa tunagrahita adalah individu yang mengalami kesulitan dalam berpikir secara abstrak,

Dokumen yang terkait

Pelayanan Berkebutuhan Khusus Pada Sekolah Luar Biasa Perguruan Al-Azhar Medan

10 166 41

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA BAGI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS TUNAGRAHITA RINGAN DENGAN PENDEKATAN BERBASIS MULTIMEDIA UNTUK SEKOLAH LUAR BIASA.

0 5 29

MODEL PEMBELAJARAN SENI TARI BAGI ANAK TUNAGRAHITA RINGAN MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL (Peneltian Tindakan Kelas di Sekolah Luar Biasa (SLB) C Sukapura Bandung).

1 8 128

PENINGKATAN KEMAMPUAN PENGGUNAAN UANG PESERTA DIDIK TUNAGRAHITA KATEGORI RINGAN MELALUI PEMBELAJARAN BERBELANJA DI KANTIN PADA KELAS IV SEKOLAH DASAR DI SEKOLAH LUAR BIASA TUNAS BHAKTI PLERET BANTUL.

0 0 267

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERCOCOK TANAM SAWI BAGI ANAK TUNAGRAHITA RINGAN MELALUI PENGGUNAAN MODUL DI SEKOLAH LUAR BIASA NEGERI 1 SLEMAN.

0 4 249

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BAGI SISWA TUNAGRAHITA KATEGORI RINGAN KELAS III DI SEKOLAH DASAR INKLUSI BANGUNREJO II YOGYAKARTA.

0 0 203

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KETERAMPILAN KRIYA KAYU PADA ANAK TUNAGRAHITA KATEGORI RINGAN DI SEKOLAH LUAR BIASA YAPENAS SLEMAN.

7 37 134

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBILANG BAGI ANAK TUNAGRAHITA KATEGORI RINGAN MELALUI METODE PERMAINAN SNOWBALL THROWING DI KELAS I SEKOLAH LUAR BIASA NEGERI 1 SLEMAN.

0 3 350

LAPORAN INDIVIDU PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL)/ MAGANG III SEKOLAH LUAR BIASA RELA BHAKTI 1 GAMPING.

0 0 4

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBILANG MELALUI MEDIA GRAFIS PADA ANAK TUNAGRAHITA KATEGORI RINGAN KELAS II SDLB DI SLB C YAYASAN PENDIDIK ASUHAN ANAK LUAR BIASA (YPAALB) PRAMBANAN KLATEN.

0 2 216