Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis

9

BAB II KAJIAN TEORI

A. Kajian Tentang Tunagrahita 1. Pengertian Tunagrahita Ringan

Anak tunagrahita secara umum adalah kondisi yang kompleks, menunjukkan kemampuan intelektual yang rendah IQ≤70. American Association of Mental Retardation AAMR yang sekarang organisasi tersebut telah berganti nama menjadi American Assosiation of Intellectual Developmental Disability AAIDD dalam Smith Tyler, 2010: 268 mendefinisikan “mental retardation is a disability characterized by significant limitations both in intellectual functioning and in adaptive behavior as expressed in conceptual, social, and practical adaptive skills.This disability originates before age 18”. Istilah tunagrahita digunakan pada individu yang mengalami dua kriteria keterbatasan yaitu dalam fungsi intelektual dan perilaku adaptif, seperti: pemahaman konsep, sosial, dan keterampilan adaptif. Amin 1995: 11 menegaskan anak yang mengalami keterbatasan intelektual kurang cakap dalam memikirkan hal-hal yang abstrak. Sutjihati 2007: 105 menambahkan kapasitas belajar anak tunagrahita yang tidak dapat berpikir secara abstrak tersebut berdampak pada kemampuan belajar dan membaca, menulis, dan menghitung calistung, termasuk tunagrahita kategori ringan. Berdasarkan pendapat-pendapat tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa tunagrahita adalah individu yang mengalami kesulitan dalam berpikir secara abstrak, 10 dengan keterbatasan tersebut menyebabkan kemampuan belajarnya mengalami kesulitan. Tunagrahita dibagi menjadi tiga jenis, yaitu tunagrahita kategori ringan, sedang, dan berat. Tunagrahita kategori ringan memiliki tingkat intelegensi tertinggi dibandingkan dengan kategori tunagrahita lainnya. Tingkat intelegensi anak tunagrahita kategori ringan adalah 55-70 sedangkan tunagrahita kategori sedang berada pada 35-40 hingga 50-55 dan kategori berat berada pada 20-25 hingga 30-40 atau berada dibawah 20 atau 25 Mumpuniarti, 2007: 14. Tunagrahita kategori ringan masih mampu didik dalam bidang akademik secara fungsional sehingga bermakna bagi kehidupannya; tunagrahita kategori sedang masih dapat dilatih untuk menanamkan kebiasaan dalam kehidupan sehari-hari binadiri; tunagrahita kategori berat hanya mampu rawat karena keterbatasannya dalam mengurus diri sendiri, sehingga sering disebut idiot Sutjihati, 2007: 106-108. Tunagrahita kategori ringan yang termasuk dalam klasifikasi tersebut adalah individu yang masih dapat dididik dengan pembelajaran akademik fungsional dikemas dalam materi yang sederhana. ‘Mild intellectual disabilities has learning difficulties, is able to work, can maintain good social relationships, contributes to society’ menurut AAIDD dalam Smith Tyler, 2010: 270. Maksud pernyataan tersebut adalah bahwa tunagrahita kategori ringan mengalami kesulitan dalam belajar, tetapi masih mampu melakukan pekerjaan, dapat menyesuaikan diri pada lingkungan sosial dan dapat bergaul dalam masyarakat. Berdasarkan definisi mengenai tunagrahita kategori ringan, dapat

Dokumen yang terkait

Pelayanan Berkebutuhan Khusus Pada Sekolah Luar Biasa Perguruan Al-Azhar Medan

10 166 41

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA BAGI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS TUNAGRAHITA RINGAN DENGAN PENDEKATAN BERBASIS MULTIMEDIA UNTUK SEKOLAH LUAR BIASA.

0 5 29

MODEL PEMBELAJARAN SENI TARI BAGI ANAK TUNAGRAHITA RINGAN MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL (Peneltian Tindakan Kelas di Sekolah Luar Biasa (SLB) C Sukapura Bandung).

1 8 128

PENINGKATAN KEMAMPUAN PENGGUNAAN UANG PESERTA DIDIK TUNAGRAHITA KATEGORI RINGAN MELALUI PEMBELAJARAN BERBELANJA DI KANTIN PADA KELAS IV SEKOLAH DASAR DI SEKOLAH LUAR BIASA TUNAS BHAKTI PLERET BANTUL.

0 0 267

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERCOCOK TANAM SAWI BAGI ANAK TUNAGRAHITA RINGAN MELALUI PENGGUNAAN MODUL DI SEKOLAH LUAR BIASA NEGERI 1 SLEMAN.

0 4 249

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BAGI SISWA TUNAGRAHITA KATEGORI RINGAN KELAS III DI SEKOLAH DASAR INKLUSI BANGUNREJO II YOGYAKARTA.

0 0 203

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KETERAMPILAN KRIYA KAYU PADA ANAK TUNAGRAHITA KATEGORI RINGAN DI SEKOLAH LUAR BIASA YAPENAS SLEMAN.

7 37 134

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBILANG BAGI ANAK TUNAGRAHITA KATEGORI RINGAN MELALUI METODE PERMAINAN SNOWBALL THROWING DI KELAS I SEKOLAH LUAR BIASA NEGERI 1 SLEMAN.

0 3 350

LAPORAN INDIVIDU PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL)/ MAGANG III SEKOLAH LUAR BIASA RELA BHAKTI 1 GAMPING.

0 0 4

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBILANG MELALUI MEDIA GRAFIS PADA ANAK TUNAGRAHITA KATEGORI RINGAN KELAS II SDLB DI SLB C YAYASAN PENDIDIK ASUHAN ANAK LUAR BIASA (YPAALB) PRAMBANAN KLATEN.

0 2 216