Jenis Penelitian METODE PENELITIAN

56

D. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data merupakan salah satu langkah yang paling penting dalam penelitian, karena tujuan utama penelitian adalah memperoleh data. Dalam hal ini peneliti berupaya mengungkap data-data tentang implementasi kurikulum tingkat satuan pendidikan KTSP. Pengumpulan data dapat diperoleh dengan cara: 1. Observasi Observasi adalah teknik yang dilakukan melalui pengamatan secara langsung ke obyek penelitian untuk melihat dari dekat kegiatan yang dilakukan Riduwan, 2013: 76. Metode observasi digunakan untuk memperoleh data secara lengkap dan lebih rinci. Dalam metode ini peneliti tidak terlibat dalam pelaksanaan nonpartisipan. Pada penelitian ini peneliti berperan sebagai pengamat yaitu untuk mengamati, merekam, mempelajari, dan mencatat fenomena implementasi kurikulum tingkat satuan pendidikan KTSP pada peserta didik tunagrahita kategori ringan. Ada beberapa hal yang diamati oleh peneliti, yaitu perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi yang dilakukan oleh guru. Berikut adalah perincian data yang ingin diambil. a. Perencanaan pembelajaran mencakup pelaksanaan asesmen, rencana kegiatan belajar mengajar, penentuan tujuan, dan tema pembelajaran. b. Pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan oleh guru diantaranya kesesuaian antara perencanaan dan pelaksanaan, penerapan pendekatan tematik, dan kegiatan EEK dalam pembelajaran. 57 c. Evaluasi hasil belajar yang mencakup teknik penilaian yang diterapkan guru dalam implementasi KTSP. 2. Wawancara Wawancara merupakan percakapan dengan maksud tertentu yang dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara interviewer yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara interviewee yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu Lexy J. Moelong, 2012: 186. Menurut Sukardi 2011: 79 wawancara adalah peneliti dan responden berhadapan muka secara langsung dan menanyakan sesuatu yang telah direncanakan. Pengertian wawancara dapat disimpulkan bahwa wawancara merupakan percakapan yang dilakukan oleh dua pihak dengan tanya jawab untuk membahas masalah tertentu.Wawancara ini memuat tentang implementasi KTSP bagi anak tunagrahita kategori ringan mengenai perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pembelajaran serta hambatan dan upaya yang dilakukan dalam mengatasi hambatan dalam implementasi kurikulum. 3. Analisis Dokumen Dalam penelitian ini menggunakan analisis dokumen berupa mencermati dan mengumpulkan dokumen yang ada. Data yang diperoleh antara lain kelengkapan data asesmen, pedoman kurikulum, program tahunan, program semester, hasil asesmen, pemetaan tema, perencanaan pembelajaran silabus RPPPPI, buku kemajuan belajar siswa, anecdotal record catatan anekdot, dan catatan kasus. Dokumen-dokumen tersebut dianalisis oleh peneliti untuk mendukung temuan-temuan yang diperoleh peneliti di kelas II. 58

E. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini untuk memperoleh data- data adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Instrumen ini digunakan untuk memperoleh data mengenai, proses pelaksanaan KTSP. Menurut Riduwan 2013: 77 dalam penelitian kualitatif peneliti merupakan kunci dari instrument itu sendiri key instruments. Sugiyono 2014: 59 juga berpendapat bahwa peneliti merupakan instrument penelitian. Instrumen penelitian yang akan digunakan adalah peneliti sendiri yang dibantu pedoman wawancara, pedoman observasi dan dokumentasi terstruktur yang dibuat sendiri oleh peneliti. Pedoman-pedoman tersebut antara lain: 1. Pedoman Observasi Observasi dilaksanakan ketika di dalam kelas. Berikut adalah pedoman observasi yang dilakukan meliputi: a. Pedoman observasi pelaksanaan pembelajaran yang meliputi: kegiatan awal, kegiatan inti, dan penutup. b. Pedoman syarat pelaksanaan pembelajaran meliputi: jumlah rombong belajar, beban mengajar, buku tekssumber belajar yang relevan, serta pengelolaan belajar. c. Pedoman observasi evaluasi pembelajaran meliputi: evaluasi proses dan evaluasi hasil. Evaluasi proses diamati melalui pengamatan saat pelaksanaan dan evaluasi hasil dengan mencermati dokumen raport siswa pada semester 1.

Dokumen yang terkait

Pelayanan Berkebutuhan Khusus Pada Sekolah Luar Biasa Perguruan Al-Azhar Medan

10 166 41

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA BAGI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS TUNAGRAHITA RINGAN DENGAN PENDEKATAN BERBASIS MULTIMEDIA UNTUK SEKOLAH LUAR BIASA.

0 5 29

MODEL PEMBELAJARAN SENI TARI BAGI ANAK TUNAGRAHITA RINGAN MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL (Peneltian Tindakan Kelas di Sekolah Luar Biasa (SLB) C Sukapura Bandung).

1 8 128

PENINGKATAN KEMAMPUAN PENGGUNAAN UANG PESERTA DIDIK TUNAGRAHITA KATEGORI RINGAN MELALUI PEMBELAJARAN BERBELANJA DI KANTIN PADA KELAS IV SEKOLAH DASAR DI SEKOLAH LUAR BIASA TUNAS BHAKTI PLERET BANTUL.

0 0 267

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERCOCOK TANAM SAWI BAGI ANAK TUNAGRAHITA RINGAN MELALUI PENGGUNAAN MODUL DI SEKOLAH LUAR BIASA NEGERI 1 SLEMAN.

0 4 249

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BAGI SISWA TUNAGRAHITA KATEGORI RINGAN KELAS III DI SEKOLAH DASAR INKLUSI BANGUNREJO II YOGYAKARTA.

0 0 203

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KETERAMPILAN KRIYA KAYU PADA ANAK TUNAGRAHITA KATEGORI RINGAN DI SEKOLAH LUAR BIASA YAPENAS SLEMAN.

7 37 134

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBILANG BAGI ANAK TUNAGRAHITA KATEGORI RINGAN MELALUI METODE PERMAINAN SNOWBALL THROWING DI KELAS I SEKOLAH LUAR BIASA NEGERI 1 SLEMAN.

0 3 350

LAPORAN INDIVIDU PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL)/ MAGANG III SEKOLAH LUAR BIASA RELA BHAKTI 1 GAMPING.

0 0 4

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBILANG MELALUI MEDIA GRAFIS PADA ANAK TUNAGRAHITA KATEGORI RINGAN KELAS II SDLB DI SLB C YAYASAN PENDIDIK ASUHAN ANAK LUAR BIASA (YPAALB) PRAMBANAN KLATEN.

0 2 216