Kendala dan Upaya yang Dilakukan

200 J: penempatan kelas berdasarkan usia dan kemampuan siswa tetapi tidak sepenuhnya karena tiap anak kemampuannya berbeda-beda. Pembelajaran bagi siswa diadaptasi dari kurikulum yang ada. Tidak harus mengikuti KD setiap jenjang kelas, yang terpenting menyesuaikan kemampuan siswa di kelas. 4. Adakah program tahunan atau program semester atau sejenisnya? J: program tahunan secara keseluruhan dan program semester ada juga, terlihat di SK KD ada pembagian semester 1 dan semester 2. 5. Apakah perencanaan pembelajaran menggunakan RPP atau PPI? Bagaimana penerapannya? J: PPI dilaksanakan saat pembelajaran berlangsung. PPI yang dibuat dengan model indikator perbandingan tabel kemampuan awal dengan yang akan dicapai oleh peserta didik. Pelaksanaan dalam kelas sudah secara individual, tetapi secara administrasi memang kurang optimal, karena memerlukan kecermatan dan ketelitian dan setiap guru memiliki kapasitas kemampuan berbeda. Dalam PPI juga seharusnya guru membuat catatan-catatan untuk mengetahui kompetensi mana yang belum dikuasai siswa. 6. Adakah pedoman untuk menyusun kurikulum di sekolah? J: Ada pedoman kurikulum SK KD. 7. Adakah pedoman kegiatan pembelajaran dan pedoman penilaian? J: Pedoman penilaian tidak ada, karena kurikulum dibuat sendiri dan penilaian diberi dengan cara pedoman penilaian bobot masing-masing soal. Untuk KTSP menggunakan nilai nominal dan deskripsi kemampuan. 8. Adakah kendala dalam implementasi KTSP? Seperti apa? J: - kendala dalam fasilitas ke SDM guru belum keseluruhan mampu memanfaatkan fasilitas yang sudah ada. 201 - Kendala dalam menentukan kebutuhan anak, belum dapat menyimpulkan kebutuhan sejati anak, sehingga pembelajaran belum tepat diberikan ke anak. - Untuk sarana-prasarana misal anak belajar cuci piring, menata meja makan, menyiapkan makanan, nata ruang tidur, kegiatan untuk bina diri butuh tempat. - Kendala juga pada orangtua, menuntut anaknya seperti siswa normal lainnya untuk bersekolah secara umum. Kurang memahami kebutuhan anak tentang kemandirian. 9. Bagaimana mengatasi kendala tersebut? J: - Melakukan pembiasaan pada siswa untuk melakukan pekerjaan tertentu - Sekolah mencoba untuk berkomunikasi terhadap orangtua siswa - Memaksimalkan SDM dan fasilitas yang ada.

Dokumen yang terkait

Pelayanan Berkebutuhan Khusus Pada Sekolah Luar Biasa Perguruan Al-Azhar Medan

10 166 41

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA BAGI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS TUNAGRAHITA RINGAN DENGAN PENDEKATAN BERBASIS MULTIMEDIA UNTUK SEKOLAH LUAR BIASA.

0 5 29

MODEL PEMBELAJARAN SENI TARI BAGI ANAK TUNAGRAHITA RINGAN MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL (Peneltian Tindakan Kelas di Sekolah Luar Biasa (SLB) C Sukapura Bandung).

1 8 128

PENINGKATAN KEMAMPUAN PENGGUNAAN UANG PESERTA DIDIK TUNAGRAHITA KATEGORI RINGAN MELALUI PEMBELAJARAN BERBELANJA DI KANTIN PADA KELAS IV SEKOLAH DASAR DI SEKOLAH LUAR BIASA TUNAS BHAKTI PLERET BANTUL.

0 0 267

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERCOCOK TANAM SAWI BAGI ANAK TUNAGRAHITA RINGAN MELALUI PENGGUNAAN MODUL DI SEKOLAH LUAR BIASA NEGERI 1 SLEMAN.

0 4 249

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BAGI SISWA TUNAGRAHITA KATEGORI RINGAN KELAS III DI SEKOLAH DASAR INKLUSI BANGUNREJO II YOGYAKARTA.

0 0 203

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KETERAMPILAN KRIYA KAYU PADA ANAK TUNAGRAHITA KATEGORI RINGAN DI SEKOLAH LUAR BIASA YAPENAS SLEMAN.

7 37 134

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBILANG BAGI ANAK TUNAGRAHITA KATEGORI RINGAN MELALUI METODE PERMAINAN SNOWBALL THROWING DI KELAS I SEKOLAH LUAR BIASA NEGERI 1 SLEMAN.

0 3 350

LAPORAN INDIVIDU PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL)/ MAGANG III SEKOLAH LUAR BIASA RELA BHAKTI 1 GAMPING.

0 0 4

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBILANG MELALUI MEDIA GRAFIS PADA ANAK TUNAGRAHITA KATEGORI RINGAN KELAS II SDLB DI SLB C YAYASAN PENDIDIK ASUHAN ANAK LUAR BIASA (YPAALB) PRAMBANAN KLATEN.

0 2 216