Perencanaan Pembelajaran Hasil Penelitian

70 Asesmen dilakukan dengan berpedoman pada SKKD kurikulum kelas II SDLBC dengan metode tanya jawab dengan siswa. Sesuai percakapan di bawah ini: Peneliti : “Bagaimana cara Bapak menentukan masalah anak?” Guru : “menentukan masalah yang dialami anak dalam akademik, saya tanyakan pada anak, misal pada mapel matematika, saya melihat SKKD penjumlahan 1-20 misal, kemudian saya lakukan tanya jawab dengan anak tentang penjumlahan dan pengurangan, dengan demikian saya akan mengetahui masalah yang dihadapi anak.” Peneliti : “oh iya Pak, apakah juga dilakukan tes-tes tertentu untuk mengerjakan soal-soal yang sesuai dengan KD?” Guru : “Tidak mbak, saya hanya bertanya jawab pada siswa” Kamis, 26 Maret 2015. Dari hasil wawancara tersebut dapat disimpulkan bahwa asesmen dilakukan dengan cara mencermati hasil raport dan berdiskusi dengan guru terdahulu. Selain itu, guru St juga melakukan asesmen selama ± 1 minggu dengan metode tanya jawab pada siswa yang berpedoman pada pedoman SKKD kelas II. b. Menelaah SKKD Menelaah SKKD merupakan kegiatan mempelajari, mengkaji, dan memeriksa antara kemampuan siswa dengan SKKD dalam pedoman kurikulum. Telaah SKKD dilaksanakan oleh guru setelah melakukan tes tanya jawab pada siswa. Hal ini sesuai dengan pernyataan guru bahwa: “Saya membaca SKKD dulu mbak, lalu saya tanyakan pada siswa, akan diketahui kompetensinya mana yang tidak bisa, jadi sekaligus melakukan telaah kompetensi dasar kalau kompetensi dasarnya ketinggian ya diturunkan. Pokoknya disesuakan dengan siswanya mbak. Senin, 9 Maret 2015 71 Telaah KD merupakan kegiatan guru dalam menentukan indikator pencapaian sebagai dasar untuk menentukan materi. Telaah KD ini dilakukan dua kali yaitu, pertama, telaah yang dilakukan terhadap hasil diskusi dan mencermati raport untuk menentukan KD dalam menyusun silabus dan RPP. Kedua, telaah KD yang disesuaikan dengan kemampuan siswa dilakukan satu minggu sebelum pembelajaran efektif. Hal ini sesuai pernyataan guru: Saya telaah KD itu saat membuat silabus dan RPP mbak, dari hasil sharing dan raport, karena silabus dan RPP dikumpul sejak awal semester baru. Nah setelah saya tanya jawab itu, saya berikan materi sesuai dengan anak. Kamis, 26 Maret 2015. c. Menentukan Tema Dalam implementasi KTSP menerapkan pendekatan tematik terdapat beberapa mata pelajaran yang saling terkait dalam tema tertentu. Guru menentukan tema pembelajaran secara mandiri. Sesuai percakapan dengan guru. Peneliti : Bagaimana cara Bapak menentukan tema?” Guru :“Tema ditentukan sendiri, mbak. Tema ditentukan dulu, kemudian memilih KD, lalu dikelompokkan mata pelajarannya apa saja yang dapat masuk ke tema tersebut.” Senin, 9 Maret 2015. Menentukan tema pembelajaran diawali dengan menentukan topik tema tertentu, kemudian mengelompokkan kompetensi dasar per mata pelajaran yang memiliki keterkaitan dengan topik tema yang telah ditentukan. d. Penyusunan silabus dan RPP Silabus dan RPP disusun sebelum pelaksanaan pembelajaran secara mandiri. Seperti yang diungkap oleh bapak St bahwa: 72 Kalau di SLB membuat silabus sendiri dengan menelaah SK KD sebagai acuan, apabila anak tidak mampu maka disesuaikan dengan kemampuan anak. Senin, 9 Maret 2015. Berikut ini penjelasan terperinci mengenai silabus dan RPP. 1 Menyusun Silabus Silabus disusun sejak tahun ajaran baru sebelum pembelajaran efektif dimulai. Silabus disusun secara mandiri oleh guru, tetapi kadang direvisi dari yang sudah ada. Hal-Hal yang diperbaiki meliputi indikator pencapaian, kegiatan pembelajaran, materi pembelajaran, serta evaluasi. Penyusunan silabus juga berdasarkan pada kemampuan siswa sehingga perlu dilakukan perbaikan pada aspek tertentu. Sedangkan RPP disusun secara mandiri oleh guru. Hal ini sesuai dengan pernyataan Bapak St: Untuk silabus kadang saya merevisi yang sudah ada jika kemampuan siswa hampir sama dan RPP berusaha membuat sendiri. Senin, 9 Maret 2015 Silabus merupakan pegangan penting bagi guru dalam merencanakan program pembelajaran. Hal penting dalam penyusunan silabus adalah memuat komponen-komponen silabus. Berikut ini adalah komponen silabus dijelaskan terperinci. a Identitas Identitas silabus meliputi topik tema yang ditujukan untuk kelas II semester 2 dan Sekolah Dasar Luar Biasa tunagrahita kategori ringan C. Tercantum juga bidang pengajaran atau mata pelajaran yang terkait dengan tema. 73 b Standar Kompetensi Standar kompetensi kelas II tercantum dalam silabus yang diambil dari pedoman SKKD SDLBC. c Kompetensi Dasar Kompetensi dasar tercantum dalam silabus yang diperoleh dari pedoman kurikulum SDLBC. d Materi Materi memuat konsep, fakta, dan prinsip. Materi yang dituliskan dalam silabus dari tema Diri Sendiri yaitu, mendengarkan bacaan Aku Anak Pandai, makanan pokok, penjumlahan benda maksimal 20. Materi ini saling mengaitkan antar mata pelajaran. e Indikator Indikator silabus berisi rincian-rincian dari kompetensi dasar yang sudah tidak dapat dipecah lagi. Misal: menyebutkan pesan dari orang tuanya. f Kegiatan Pembelajaran Kegiatan pembelajaran memuat gambaran aktivitas yang akan dijabarkan dalam RPP. g Penilaian Penilaian memuat tentang metode penilaian yang digunakan, misal: tes tulis, tes lisan, dan tes perbuatan. 74 h Alokasi Waktu Alokasi waktu pada silabus menunjukkan lama durasi jam pelajaran dikalikan banyaknya pertemuan setiap kompetensi dasar dapat dilaksanakan. i Sumber BahanAlat Sumber bahan didapatkan dari SKKD, buku teks, gambar-gambar, serta kreasi dari guru secara mandiri. 2 Menyusun RPP Rencana pelaksanaan pembelajaran merupakan penjabaran lebih lanjut dari silabus. Langkah-langkah yang dilakukan guru untuk menyusun RPP mengacu pada format yang diberikan oleh Wakil Kepala Sekolah Bagian Kurikulum. Hal ini berdasarkan pernyataan guru di bawah ini. Saya membuat RPP dengan melihat format yang diberikan oleh Bu Rh selaku waka kurikulum, tinggal mengisi saja. Senin, 9 Maret 2015 Perencanaan pembelajaran satu kelas dikemas dalam satu RPP. Berdasarkan analisis dokumen RPP, RPP yang disusun memiliki perbedaan dengan RPP pada sekolah regular yaitu pada komponen indikator pencapaian dan asesmen. Indikator pencapaian berkaitan dengan hasil asesmenkemampuan awal siswa. Dengan adanya indikator pencapaian akan menjelaskan bahwa pencapaian setiap siswa akan berbeda. Berikut adalah indikator dan asesmen atau kemampuan awal yang dimaksud dalam RPP. Indikator 1.1. Menyebutkan pesan dari orang tuanya 1.2. Mengucapkan kembali kalimat-kalimat yang ada dalam bacaan 75 1.3. Menyatakan isi pesan yang ada dalam bacaan 2.1. Menyebutkan pentingnya makanan bagi tubuh kita 2.2. Menyebutkan jenis makanan sehat 2.3. Memberikan contoh jenis makanan sehat 3.1. Menghitung penjumlahan sejumlah benda yang jumlahnya mak. 20 3.2. Menyebutkan hasil penjumlahan yang hasilnya mak. 20 3.3.Menuliskan penjumlahan benda sampai 20 dalam kalimat matematika. Tabel 1. Asesmen No Nama Kemam- puan yang sudah dikuasai Materi umum Kemampuan yang belum dikuasai 1. Ag 1.1, 3.1 1.Mendengarkan pesan 2. Makanan sehat 3.Menjumlahkan benda mak. 20 1.2,1.3, 2.1, 2.2., 2.3, 3.2, 3.3 2. Df 1.1, 2.1, 2.3, 3.1 1.2, 1.3, 2.2, 3.2, 3.3 3. Ud 1.1, 2.1, 2.3, 3.1 1.2, 1.3, 2.2, 3.2, 3.3 Kode-kode indikator tercantum pada tabel asesmen, dikelompokkan kemampuan yang sudah dikuasai dan kemampuan yang belum dikuasai dari indikator pencapaian. Setiap siswa memiliki pencapaian yang berbeda. Guru berupaya membuat PPI yang dikemas dalam satu RPP. Penerapan PPI akan diketahui saat proses pelaksanaan pembelajaran sedang berlangsung, Ketika setiap siswa diberi tugassoal yang berbeda sesuai dengan kemampuan masing-masing siswa. Seperti yang diungkap oleh guru St: Saya hanya membuat satu RPP untuk satu kelas.Namun, dalam pelaksanaannya saya rendahkan materinya. Penerapan pembelajaran individualnya saat pemberian tugas yang dibedakan Senin, 9 Maret 2015 76 Untuk lebih jelas mengenai RPP, berikut adalah rincian dokumen RPP. a. Identitas Identitas RPP memuat tema, kelassemester, satuan pendidikan, bidang pengajaran, dan alokasi waktu. Tema menjelaskan topik tema yang telah ditentukan oleh guru. Tema yang ditentukan adalah Diri Sendiri. RPP ini disusun untuk kelas II semester 2. Satuan pendidikan RPP ini menunjukkan untuk Sekolah Dasar Luar Biasa untuk siswa Tunagrahita kategori ringan SDLBC. Bidang pengajaran atau bidang studi yang termuat dalam RPP ini adalah Bahasa Indonesia, IPS, dan Matematika. Alokasi waktu yang ditentukan adalah 3x pertemuan selama 2 jam pelajaran. b. Standar Kompetensi Standar kompetensi sudah ditentukan dari pedoman kurikulum tunagrahita kategori ringan C kelas II semester 2. c. Kompetensi Dasar Kompetensi dasar yang tercantum mengacu pada pedoman kurikulum kelas II semester 2. d. Indikator Indikator merupakan perincian dari kompetensi dasar. Indikator ini menjadi kemampuan yang akan dikuasai siswa. 77 e. Tujuan Pembelajaran Tujuan pembelajaran dirumuskan berdasarkan pada kompetensi dasar yang dijabarkan dari indikator. Hal ini berdasarkan wawancara dengan guru. Dengan menelaah SKKD lalu ke indikator KD yang akan dicapai anak, kemudian dapat ditentukan tujuannya. Kamis, 26 Maret 2015. Berdasarkan analisis dokumen RPP, tujuan dirumuskan setelah menjabarkan indikator-indikator untuk merinci kompetensi dasar. Pada tujuan pembelajaran guru juga sudah membuat sesuai dengan komponen ABCD audience, behavior, condition, dan degree. Audience yang menunjukkan subyek siswa, behavior sebagai hasil belajar perilaku yang dapat diamati, condition yaitu persyaratan agar perilaku yang diharapkan tercapai, serta degree yang merupakan tingkat penampilan yang dapat diterima. Dalam RPP tidak berurutan ABCD, tetapi dengan DABC degree, audience, behavior, dan condition. Hal ini berdasarkan pada beberapa contoh tujuan pada dokumen RPP dibawah ini. 1 Dengan diskusi dan tanya jawab siswa dapat menyebutkan 2 pesan dari orang tuanya. 2 Melalui demonstrasi siswa dapat mengucapkan kembali kalimat- kalimat yang ada dalam bacaan. 3 Dengan menyimak bacaan aku anak pandai siswa dapat menyetakan pesan yang ada dalam bacaan tsb. 4 Dengan diskusi dan tanya jawab siswa dapat menyatakan pentingnya makanan bagi tubuh. 78 f. Asesmenkemampuan awal Asesmen disajikan dalam bentuk tabel yang terdiri dari nama, kemampuan yang dikuasai dan belum dikuasai anak, serta materi secara umum. Asesmen ini merupakan hasil dari mencermati raport dan diskusi dengan guru terdahulu. Hal ini sesuai dengan percakapan berikut. Peneliti :Bagaimana cara Bapak menuliskan asesmen pada RPP ini? Guru : Asesmen ini kan dari sharing dengan guru dan hasil raport anak. Peneliti: Lalu bagaimana dengan hasil tanya jawab yang dilakukan pada awal sebelum masuk minggu efektif? Hasil dari asesmen itu bagaimana Pak? Guru : Kalau hasil dari asesmen itu dilaksanakan saat pembelajaran mbak Peneliti: Oh iya Pak, apakah tidak dicantumkan pada RPP? Guru :Tidak mbak karena RPP ini sudah dikumpulkan sejak awal semester mbak, jadi sebenarnya harus merevisi. Kamis, 26 Maret 2015 Dari percakapan diatas dapat disimpulkan bahwa hasil asesmen yang diperoleh oleh guru melalui metode tanya jawab dengan siswa dan dilaksanakan sebelum pembelajaran efektif belum tercantum pada hasil asesmen. Akan tetapi, diketahui bahwa guru tidak membuat rekapan saat melaksanakan asesmen. Oleh karena itu, dalam pelaksanaan pembelajaran disesuaikan dengan kemampuan anak sehingga dan mengoptimalkan kreativitas guru untuk mengembangkan materi. Berikut pernyataan guru. Peneliti: Apakah ada bukti otentik tentang hasil asesmen masing- masing anak Pak? Guru : Saya tidak memiliki hasil asesmen anak, mbak. 79 Peneliti:Lalu bagaimana pelaksanaan pembelajaran saat di kelas, Pak? Apakah tidak selalu mengacu pada RPP? Guru : Tidak juga mbak, kadang juga kreasi guru mbak, tetap disesuaikan dengan kemampuan anaknya. Senin, 1 April 2015. g. Pemilihan Materi Berdasarkan hasil wawancara, materi ditentukan dari indikator pencapaian dan mempertimbangkan kemampuan siswa. Materi dapat diperoleh dari buku dan mengembangkan kreasi guru. Hal ini sesuai pernyataan guru. Peneliti :Bagaimana Bapak menentukan dan mengembangkan materi pembelajaran? Guru : Materi dikembangkan dari indikator itu mbak, nanti dicarikan dari buku atau kreasi guru tentang materi yang sesuai, tetapi juga mempertimbangkan kemampuan anak. Peneliti : Oh Iya Pak. Kreasi guru yang seperti apa Pak contohnya? Guru : Kreasi guru itu saya membuat materi sendiri, misal membuat soal matematika, membuat cerita-cerita begitu mbak. Kamis, 26 Maret 2015 Pemilihan materi tidak hanya dari buku, melainkan kreasi dari guru. Kreasi guru dapat berupa pengembangan materi secara mandiri, tidak hanya mengacu pada buku tertentu. Guru juga membuat soal latihan atau cerita untuk disampaikan ketika pelaksanaan pembelajaran. h. Metodependekatan Metode merupakan cara guru untuk menyampaikan pesan-pesan pembelajaran dari pedoman kurikulum kepada siswa. Penyampaian materi dengan metode konvensional diantaranya: metode ceramah, metode tanya jawab, dan metode penugasan. Selain itu, guru juga 80 melakukan pengamatan pada keseharian anak, dan pemberian contoh.Hal ini berdasarkan wawancara dengan guru kelas. Metode demonstrasi, tanya jawab, dan ceramah. Senin, 9 Maret 2015. Metode demonstrasi dilaksanakan ketika praktik materi tertentu, misal pada mata pelajaran agama. Akan tetapi, peneliti tidak mengamati metode demonstrasi lebih mendalam. i. Langkah Pembelajaran Langkah pembelajaran merupakan skenario yang disusun guru untuk menggambarkan pelaksanaan pembelajaran di kelas. Dalam langkah pembelajaran juga menggambarkan topik tema yang dibahas juga pemanfaatan media, penerapan metode, serta evaluasi pada akhir pembelajaran. Langkah pembelajaran memuat tiga kegiatan, yaitu pembukaan, kegiatan inti, dan penutup. Pertama, pada pembukaan pembelajaran, guru mengondisikan dengan berdoa bersama, mengabsensi siswa, tanya jawab tentang pelajaran yang lalu, dan menyimak penyampaian guru mengenai materi pelajaran yang akan dibahas dan penyampaian tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Kedua, kegiatan inti pembelajaran, dalam kegiatan ini guru tidak mencantumkan perbedaan yang jelas mengenai tiga aktivitas pokok yaitu, eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi. Hal ini berdasarkan pada hasil wawancara berikut ini. Peneliti :bagaimana menurut Bapak mengenai eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi pada kegiatan inti Pak? Guru : Setahu saya itu kegiatan yang mengaktifkananak 81 Peneliti :Lalu bagaimana cara Bapak mengaktifkan anak saat pembelajaran? Guru : Saya lakukan tanya jawab dengan siswaKamis, 26 Maret 2015. Dalam RPP di kegiatan inti guru melibatkan siswa secara aktif dengan tanya jawab dalam pembelajaran. Berdasarkan dokumen RPP kegiatan tanya jawab dilakukan guru dalam kegiatan berikut ini. 1 Tanya jawab tentang kegiatan sebelum ke sekolah 2 Tanya jawab tentang isi bacaan 3 Tanya jawab tentang isi bacaan Dokumen RPP. Selanjutnya dalam kegiatan inti, guru juga membiasakan siswa untuk menulis dan berhitung. Berikut adalah adalah poin-poin yang menjelaskan mengenai kegiatan menulis dan berhitung. 1 Menulis hasil tanya jawab 2 Membilang gambar makanan 3 Menjumlahkan dua jenis makanan 4 Mengerjakan hitungan penjumlahan Pada kegiatan ini tercantum juga kegiatan mengulang kembali pelajaran keseluruhan dan pelaksanaan evaluasi. Ketiga, pada kegiatan penutup guru memberi pesan singkat pada siswa serta doa bersama. j. Alatsumber bahan Alat dan sumber bahan dimanfaatkan untuk menunjang pelaksanaan pembelajaran. Alat yang digunakan guru adalah pengalaman siswa, teks, dan gambar. Sedangkan, sumber bahan berasal dari SKKD dan memanfaatkan internet. 82 k. Evaluasi Berdasarkan analisis dokumen RPP, evaluasi dilakukan dengan cara test lisan saat pembelajaran, perbuatan dan juga test tertulis. Silabus dan RPP yang telah disusun oleh guru pada awal semester dikoreksi oleh wakil kepala sekolah bagian kurikulum dan ditandatangani oleh kepala sekolah. Dalam hal ini kepala sekolah dan wakil kepala sekolah bagian kurikulum memberikan pengarahan dalam menyusun silabus, sedangkan kepala sekolah berperan sebagai pemantau dalam pengarahan tersebut. Pengarahan dilakukan dengan diskusi secara bersama dan dengan guru-guru juga diberi format cara penulisan silabus dan RPP. Hal ini untuk memudahkan guru dalam menyusun silabus dan RPP.

2. Pelaksanaan Pembelajaran

Kurikulum tingkat satuan pendidikan merupakan kurikulum operasional yang sepenuhnya disusun, dilaksanakan, dievalusi oleh guru. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara guru St sebagai guru kelas II SDLBC dapat disimpulkan bahwa guru masih menggunakan cara mengajar konvensional. Meskipun demikian, guru berupaya untuk menyesuaikan pembelajaran dengan kemampuan anak.Sebelum pelaksanaan pembelajaran guru telah memenuhi syarat yang telah ditentukan. Syarat ini terdiri dari rombong belajar, beban mengajar guru, buku teks sumber lain yang relevan, dan pengelolaan kelas. Lalu pelaksanaan pembelajaran, yang terdiri dari tiga kegiatan yaitu, kegiatan 83 awal, kegiatan inti, dan penutup.Berikut ini deskripsi mengenai pelaksanaan pembelajaran di kelas II SDLB C SLB Rela Bhakti I Gamping. a Persyaratan Pembelajaran 1 Rombong Belajar Rombong belajar di kelas II SDLB mencapai 3 siswa berjenis kelamin laki-laki. Ketiganya adalah siswa tunagrahita kategori ringan memiliki karakteristik yang berbeda. 2 Beban Mengajar Beban mengajar guru sudah mencapai syarat ketentuan, yaitu 29 jam minggu. 3 Buku Teks, MediaAlat, serta Sumber Belajar Dalam pemanfaatan buku teks guru merasa kesulitan mendapatkan buku teks khusus siswa tunagrahita. Mediaalat bantu mengajar yang dimanfaatkan guru adalah papan tulis dan spidol. 4 Pengelolaan Kelas Guru mengelola kelas dengan beberapa cara tertentu. Mengelola kelas dalam mengatur tempat duduk siswa. Pengaturan tempat duduk yang mengikuti keinginan siswa, tetapi guru dapat memindahkan urutan duduk siswa apabila siswa tidak fokus dalam pelajaran. Selanjutnya penampilan guru di depan kelas diantaranya: guru berusaha mengeraskan volume dan intonasi, karena terdapat dua kelas lainnya berada dalam 1 ruangan kondisi ruangan, suara guru kadang kurang jelas. 84 Guru menggunakan Bahasa Indonesia dan Bahasa Jawa sebagai alat komunikasi di kelas. Bahasa Jawa digunakan untuk memudahkan menyampaikan materi pelajaran karena bahasa sehari-hari yang digunakan siswa juga bahasa Jawa. Dalam pemberian materi disesuaikan dengan kemampuan belajar siswa. Memilih kompetensi dasar yang sesuai dengan kemampuan masing-masing siswa. Dalam pembelajaran guru memberi penguatan positif terhadap siswa. Sedangkan umpan balik diberikan secara verbal oleh guru ketika proses pembelajaran, serta umpan balik hasil diberikan guru saat mengadakan ulangan. Pada pembelajaran guru juga menghargai pendapat siswa dengan menanggapi pembicaraan siswa. Melalui observasi dapat diketahui guru berpakaian rapi, sopan, dan tidak ketat. b Pelaksanaan Pembelajaran

Dokumen yang terkait

Pelayanan Berkebutuhan Khusus Pada Sekolah Luar Biasa Perguruan Al-Azhar Medan

10 166 41

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA BAGI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS TUNAGRAHITA RINGAN DENGAN PENDEKATAN BERBASIS MULTIMEDIA UNTUK SEKOLAH LUAR BIASA.

0 5 29

MODEL PEMBELAJARAN SENI TARI BAGI ANAK TUNAGRAHITA RINGAN MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL (Peneltian Tindakan Kelas di Sekolah Luar Biasa (SLB) C Sukapura Bandung).

1 8 128

PENINGKATAN KEMAMPUAN PENGGUNAAN UANG PESERTA DIDIK TUNAGRAHITA KATEGORI RINGAN MELALUI PEMBELAJARAN BERBELANJA DI KANTIN PADA KELAS IV SEKOLAH DASAR DI SEKOLAH LUAR BIASA TUNAS BHAKTI PLERET BANTUL.

0 0 267

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERCOCOK TANAM SAWI BAGI ANAK TUNAGRAHITA RINGAN MELALUI PENGGUNAAN MODUL DI SEKOLAH LUAR BIASA NEGERI 1 SLEMAN.

0 4 249

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BAGI SISWA TUNAGRAHITA KATEGORI RINGAN KELAS III DI SEKOLAH DASAR INKLUSI BANGUNREJO II YOGYAKARTA.

0 0 203

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KETERAMPILAN KRIYA KAYU PADA ANAK TUNAGRAHITA KATEGORI RINGAN DI SEKOLAH LUAR BIASA YAPENAS SLEMAN.

7 37 134

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBILANG BAGI ANAK TUNAGRAHITA KATEGORI RINGAN MELALUI METODE PERMAINAN SNOWBALL THROWING DI KELAS I SEKOLAH LUAR BIASA NEGERI 1 SLEMAN.

0 3 350

LAPORAN INDIVIDU PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL)/ MAGANG III SEKOLAH LUAR BIASA RELA BHAKTI 1 GAMPING.

0 0 4

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBILANG MELALUI MEDIA GRAFIS PADA ANAK TUNAGRAHITA KATEGORI RINGAN KELAS II SDLB DI SLB C YAYASAN PENDIDIK ASUHAN ANAK LUAR BIASA (YPAALB) PRAMBANAN KLATEN.

0 2 216