42
mulai memahami hakekat dirinya sehingga mereka mengetahui harus bagaimana mereka bersikap sebagai seorang dewasa nantinya.
Dalam ilmu kedokteran dan ilmu-ilmu lain yang terkait remaja dikenal sebagai suatu tahap perkembangan fisik ketika alat-alat
kelamin manusia mencapai kematangannya. Secara anatomis berarti alat-alat kelamin khususnya dan keadaan tubuh pada umumnya
memperoleh bentuknya yang sempurna dan secara faali alat-alat kelamin tersebut sudah berfungsi secara sempurna Sarlito Wirawan
Sarwono, 2012: 8. Dilihat dari definisi tersebut maka dapat diketahui bahwa pada masa remaja merupakan masa yang banyak
mengalami perubahan secara pesat. Dimana salah satu perubahan yang paling menonjol dan dapat dilihat yaitu perubahan pada
fisiknya. Dimana perubahan fisik ini dapat dilihat serta diamati perkembangannya. Masa-masa perubahan baru inilah yang terkadang
belum benar-benar dipahami oleh remaja bagaimana seharusnya mereka memperlakukan perkembangan yang terjadi pada diri
mereka. Berbeda lagi dengan pendapat dari WHO terkait dengan
definisi remaja. Pada tahun 1974, WHO memberikan definisi dalam Sarlito Wirawan Sarwono 2006: 9 tentang remaja yang lebih
bersifat konseptual. Dalam definisi tersebut dikemukakan tiga kriteria, yaitu biologis, psikologis, dan sosial ekonomi. Maka secara
43
lengkap definisi tersebut berbunyi sebagai berikut. Remaja adalah suatu masa ketika:
1 Individu berkembang dari saat pertama kali ia menunjukkan
tanda-tanda seksual sekundernya sampai saat ia mencapai kematangan seksual;
2 Individu mengalami perkembangan psikologis dan pola
identifikasi dari kanak-kanak menjadi dewasa; 3
Terjadi peralihan dari ketergantungan sosial-ekonomi yang penuh kepada keadaan yang relatif lebih mandiri.
Selain itu ditinjau dari bidang kegiatan WHO, yaitu kesehatan,
masalah yang dirasakan paling mendesak berkaitan dengan kesehatan remaja adalah kehamilan yang terlalu awal. Berangkat dari
masalah pokok ini, WHO menetapkan batas usia 10-20 tahun sebagai batasan usia remaja Sarlito Wirawan Sarwono, 2006: 9.
Kehamilan pada usia remaja tersebut memiliki resiko yang sangat tinggi baik pada bayi maupun pada ibunya.
Hal tersebut tidak hanya diperuntunkan untuk remaja wanita saja namun juga pada remaja pria. WHO membagi kurun usia
tersebut dalam dua bagian, yaitu remaja awal 10-14 tahun dan remaja akhir 15-20 tahun. Terkait dengan kesehatan, dimana
kesehatan reproduksi pada remaja juga sangat penting. Pentingnya hal tersebut maka remaja perlu mengetahui bagaimana tata cara
untuk menjaga kesehatan reproduksi pada diri mereka.
c. Konsep PIK-R
Konseling adalah suatu proses dimana seseorang membantu orang lain dalam membuat keputusan atau mencari jalan keluar
44
untuk mengatasi masalah, melalui pemahaman tentang fakta-fakta dan perasaan-perasaan yang terlibat didalamnya
.
Konseling merupakan bagian dari program PIK Remaja ini. Dimana dalam PIK
Remaja ini kegiatannya yaitu mengacu pada konseling remaja. Konseling KRR adalah suatu proses tatap muka dimana
seseorang konselor membantu remaja untuk memecahkan masalah yang berkaitan dengan kesehatan repoduksinya. Oleh sebab itu di
dalam konseling KRR ini harus terjadi hubungan saling percaya, komunikasi yang terbuka, serta pemberdayaan klien agar mampu
mengambil keputusannya sendiri http:repository.usu.ac.id. Dalam PIK Remaja juga mengenal istilah Pendidik Sebaya dan Konselor
Sebaya. Pendidik Sebaya adalah remaja yang mempunyai komitmen
dan motivasi yang tinggi sebagai nara sumber bagi kelompok remaja sebayanya dan telah mengikuti pelatihan Pendidik Sebaya PKBR
dengan menggunakan modul dan kurikulum standar yang telah disusun oleh BKKBN atau yang sejenis BKKBN DIY, 2010: 15.
Konselor Sebaya adalah pendidik sebaya yang punya komitmen dan motivasi yang tinggi untuk memberikan konseling
PKBR bagi kelompok remaja sebayanya yang telah mengikuti pelatihan konseling PKBR dengan mempergunakan modul dan
kurikulum standar yang telah disusun oleh BKKBN atau yang sejenis BKKBN DIY, 2010: 15.
45
Ruang lingkup PIK-R meliputi aspek-aspek kegiatan pemberian informasi KRR, keterampilan kecakapan hidup life
skills, pelayanan konseling, rujukan, pengembangan jaringan dan dukungan, kegiatan-kegiatan pendukung lainnya sesuai dengan ciri
dan minat remaja. Para remaja saat ini membutuhkan informasi, pendampingan dan pendidikan yang baik demi memenuhi hak
kesehatan reproduksi dan seksualitas yang baik. PIK-R merupakan suatu wadah untuk menampung keluh kesah remaja dan juga
merupakan sebuah pelayanan bagi remaja. PIK Remaja tidak mengikuti tingkatan wilayah administrasi
seperti tingkat desa, tingkat kecamatan, tingkat kabupatenkota atau provinsi. Artinya PIK Remaja dapat melayani remaja lainnya yang
berada di luar lokasi wilayah administrasinya. PIK Remaja dalam penyebutannya bisa dikaitkan dengan tempat dan institusi
pembinanya seperti PIK Remaja Sekolah, PIK Remaja Masjid, PIK remaja Pesantren, dan lain-lain http:www.k4health.org. PIK
Remaja ini melayani baik instansi maupun perkumpulan dalam suatu wilayah. Hal tersebut sesuai dengan tujuannya yaitu melayani remaja
serta mewadahi keluh kesah remaja sehingga mereka dapat hidup lebih baik dan memiliki kecakapan hidup untuk menghadapi
berbagai permasalahan yang mereka alami. Peningkatan akses dan kualitas pengelolaan serta pelayanan
PIK Remaja bisa tercapai dengan melakukan pengembangan dan
46
pengelolaan PIK Remaja yang diarahkan sebagai berikut BKKBN, 2010:19:
1 Menjadikan PIK Remaja yang dikembangkan dan dikelola
dari, oleh, dan untuk remaja 2
Menjadikan PIK Remaja sebagai sumber informasi yang memperjelas pengetahuan, dan ketrampilan remaja tentang
perencanaan kehidupan berkeluarga bagi remaja.
3 Menjadikan seluruh kegiatan PIK Remaja yang Ramah
Remaja adolescents friendly. 4
Menjadikan PIK
Remaja sebagai
wadah untuk
mengintegrasikan upaya
peningkatan assets
dan pengembangan resources.
PIK Remaja merupakan kegiatan dari, oleh, dan untuk remaja. Terkait dengan hal tersebut maka pengelola PIK Remaja ini
merupakan remaja atau pemuda yang berkomitmen yang telah mengikuti pelatihan. Dalam pelaksanaanya pengelola menggunakan
modul dan kurikulum standar yang telah disusun oleh BKKBN ataupun sejenisnya. PIK Remaja dikembangkan melalui tiga tahap
yaitu tahap tumbuh, tahap tegak, dan tahap tegar. 1
Tahap Tumbuh Pada tahap tumbuh ini sasarannya yaitu pengelola PIK-R,
penanggungjawab PIK-R, pendidik sebaya. Materi yang diberikan pada tahap ini diantaranya TRIAD KRR dan pendewasaan usia
perkawinan, pendalaman materi TRIAD KRR dan pendewasaan usia perkawinan, pemahaman tentang hak-hak reproduksi
http:www.k4health.org. Tahap tumbuh ini merupakan tahapan yang pertama dalam pengembangan PIK Remaja.