107
mendukung  aktivitas  pembelajaran  selama  ini.  Seperti  yang diungkapkan mas “MZ” bahwa:
“Alhamdulillah  selama  ini  dengan  berbagai  upaya  kita dalam  mencari  dana  itu  sudah  mencukupi  mbak.  Tetapi
kalau  hanya  mengandalkan  dana  tetap  dari  pemerintah
mungkin ya kurang mbak”. Pengelola  juga  memiliki  cara-cara  dan  dana  pribadi  dari  lembaga
untuk  berjaga-jaga  apabila  terjadi  kemungkinan  kekurangan pendanaan. Mas “MZ” mengungkapkan bahwa:
“Biasanya  kita  mengajukan  proposal  sponsorship  dan mengandalkan  dana  iuran  tetap  anggota  jika  dana  kurang
mbak”. Hal hampir serupa juga diungkapkan oleh mas “RK” selaku
wakil ketua bahwa: “Kami  mendapatkan  dana  tambahan  dengan  mengikuti
berbagai  prestasi  dalam  perlombaan  kegiatan  PIK  Remaja baik  secara  lokal  maupun  nasional.  Selain  itu  kami  juga
memiliki  iuran  rutin  anggota  dan  juga  ada  wirausaha bersama
” Hasil wawancara di atas dapat diketahui apabila terjadi dana
tidak  mencukupi  aktivitas  kegiatan  maka  biasanya  pengelola mencari sponsorship  dan juga menggunakan iuran tetap  yang ada.
Selain  itu  kegiatan  mengikuti  kejuaraan  PIK  Remaja  dan sebagainya  juga  dapat  membantu  menambah  keuangan  di  PIK
Remaja Genderang.
g. Capaian Mutu Penilaian Hasil Belajar Pendidikan Kecakapan
Hidup dalam PIK Remaja Genderang
Penilaian  dalam  suatu  kegiatan  pembelajaran  merupakan salah  satu  cara  untuk  mengetahui  ketercapaian  tujuan  dari  suatu
108
kegiatan. Begitu juga dalam kegiatan pembelajaran, penilaian juga digunakan  untuk  mengetahui  ketercapaian  tujuan  pembelajaran.
Pendidikan  kecakapan  hidup  dalam  PIK  Remaja  Genderang  ini dalam pelaksanaannya juga ada penilaian meskipun penilaian yang
dilakukan  tidak  terstruktur  dan  rutin.  Seperti  yang  telah diungkapkan  mas  “MZ”  selaku  ketua  PIK  Remaja  Genderang
bahwa: “Biasanya  dalam  penyuluhan  itu  terkadang  kita
memberikan  pre  test  dan  post  tes  mbak,  itu  untuk mengetahui  seberapa  paham  mereka  terhadap  materi
sebelum dan sesudah disampaikan
”. Salah satu peserta “FB” juga mengungkapkan terkait hal penilaian
dalam kegiatan pembelajaran bahwa: “Penilaiannya hanya biasanya lisan seringnya mbak. Waktu
materi  nanti  sambil  ditanya  begitu,  tidak  penilaian  secara khusus begitu”.
Peserta yang lain “WY” juga mengungkapkan terkait hal penilaian bahwa:
“Kalau  habis  kegiatan  begitu,  biasanya  dikasih  tes  tertulis juga pernah, tetapi lebih sering hanya diberikan pertanyaan
secara lisan waktu pembelajaran mbak”. Menurut  penuturan  pengelola  dan  peserta  di  atas  dapat
dambil kesimpulan bahwa Proses penilaian yang dilakukan selama ini dalam pendidikan kecakapan hidup dalam program PIK Remaja
Genderang ini yaitu berupa tes tertulis maupun tes lisan. Terkadang diadakan pre tes dan post tes, tetapi itu tidak berjalan pada semua
kegiatan dan bahkan hanya pada kegiatan tertentu dan pada sasaran tertentu.  Mereka  lebih  sering  menggunakan  tes  lisan  pada  saat
109
memberikan  materi  pembelajaran.  Tes  lisan  yang  diberika  juga hanya  sekedar  memberikan  pertanyaan  tanpa  adanya  penilaian
khusus. Penilaian  yang  dilakukan  masih  terbilang  belum  maksimal
dan  belum  dapat  diguanakan  untuk  mengukur  ketercapaian  tujuan pada  setiap  pembelajaran.  Penglola  pun  tidak  menyiapkan
penilaian  secara  khusus  dan  hasilnya  digunakan  untuk  evaluasi. Hal ini dapat terlihat dari pernyataan mas “MZ” yang menyatakan
bahwa: “Tidak ada tim khusus untuk melakukan penilaian ini, jadi
fleksibel dan semua yang ada disini berperan mbak ”.
Pengelola  yang lain “DZ”  yang juga selaku pendidik sebaya juga mengungkapkan bahwa:
“Kalau  tim  khusus  sih  memang  tidak  ada  mbak,  biasanya paling  yang  ngasih  pertanyaan  ya  yang  ngasih  materi  tadi
mbak ”.
Pernyataan  pengelola  di  atas  didukung  oleh  pernyataan  peserta “WY” bahwa:
“Tidak  ada  tim  khususnya  mbak.  Jadi  secara  langsung begitu saja, dan yang memberikan pematerinya”.
Pendidikan  kecakapan  hidup  pada  program  PIK  Remaja Genderang  ini  tidak  ada  tim  khusus  dalam  melakukan  penilaian.
Biasanya  hanya  pemateri  yang  memberikan  soal  atau  pertanyaan pada  peserta.  Jadi  penilaian  juga  tergantung  kepada  pemateri.
Biasanya yang berperan dalam melakukan penilaian yaitu pemateri
110
dan pengelola yang ada pada saat kegiatan dan ikut berperaan aktif saja.
Tidak  ada  aspek  penilaian  yang  dibakukan  untuk  menilai kegiatan pembelajaran. Seperti yang diungkapkan oleh mas “MZ”
bahwa: “Tidak ada mbak jadi karena kita tidak terstruktur dalam hal
penilaian maka tidak ada uji kompetensi untuk soal ”.
Mas “RK” juga mengungkapkan hal serupa dengan singkat terkait uji kompetensi penilaian bahwa:
“Tidak ada mbak”. Begitupula “DZ” mendukung dua pernyataan tersenut juga dengan
jawaban singkat yaitu: “Tidak ada mbak”.
Tidak  ada  uji  kompetensi  aspek-aspek  penilaian  yang
digunakan  pada  penilaian  kegiatan  pendidikan  kecakapan  hidup dalam  program  PIK  Remaja  Genderang.  Hal  ini  karena  tidak  ada
format  penilaian  secara  terstruktur.  Selain  itu  juga  tidak  ada kebiajakan  untuk  penilaian  dalam  pendidikan  kecakapan  hidup
dalam program PIK Remaja Genderang.
C. Pembahasan
1. Hasil  Capaian  Mutu  Pendidikan  Kecakapan  Hidup  dalam
Program PIK Remaja Genderang
Pendidikan  kecakapan  hidup  sebagaimana  dijelaskan  dalam kurikulum  2004  adalah  kecakapan  yang  dimiliki  seseorang  untuk
mampu  memecahkan  permasalahan  hidup  secara  wajar  dan  menjalani