Hasil Capaian Mutu Standar Pengelola Pendidikan Kecakapan

121 Selama ini media yang ada dan digunakan dalam pembelajaran sudah mampu memfasilitasi. Hal ini karena selama kegiatan pembelajaran yang berlangsung selama ini sudah mampu memberikan fasilitas yang cukup dalam pembelajaran. Sarana dan prasarana yang ada sebenarnya sudah cukup baik, hanya saja masih ada yang belum milik pribadi dari PIK Remaja Genderang sendiri. Berdasarkan Permendiknas RI No 19 tahun 2005 Standar Nasional Pendidikan Indonesia, setiap satuan pendidikan wajib memiliki sarana yang meliputi perabot, peralatan pendidikan, media pendidikan, buku dan sumber belajar lainnya, bahan habis pakai, serta perlengkapan lain yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran yang teratur dan berkelanjutan. Setiap satuan pendidikan wajib memiliki prasrana yang meliputi lahan, ruang kelas, ruang pimpinan, satuan pendidikan, ruang pendidikan, ruang tata usaha, ruang perpustakaan, ruang laboratorium, ruang bengkel kerja, ruang unit produksi, ruang kantin, instalasi daya dan jasa, tempat berolahraga, tempat beribadah, tempat bermain, tempat berekreasi, dan tempat atau ruang lain yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran yang teratur dan berkelanjutan. Sarana dan prasarana sudah disesuaikan dengan jenis kegiatan yang dilaksanakan, serta sudah mencukupi pelaksanaan pembelajaran. Sarana dan prasana tetapi masih ada yang belum milik pribadi dari PIK Remaja Genderang sendiri. Sehingga masih perlu ditingkatkan saran dan prasarana dari pendidikan kecakapan 122 hidup dalam program PIK Remaja Genderang serta lembaga tersebut.

f. Hasil Capaian Mutu Pembiayaan Pendidikan Kecakapan

Hidup dalam PIK Remaja Genderang Pembiayaan pendidikan kecakapan hidup dalam program PIK Remaja Genderang ini sama sekali tidak melakukan pungutan biaya dari peserta. Sumber dana yang diperoleh berasal dari dana tetap kabupaten Sleman tiap tahun, BKKBN, iuran rutin, wirausaha, PLKB kecamatan Ngaglik, mengikuti kejuaraan, dan pengajuan proposal sponsorship. PIK Remaja Genderang juga memiliki rencana anggaran dana. Rencana anggaran dana dalam PIK Remaja Genderang selalu dibuat dengan cara menentukan terlebih dahulu rencana kegiatan pembelajaran. Kemudian setelah rencana kegiatan ditentukan maka dana yang ada dan diperoleh dibagi rata sesuai kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan. Apabila terjadi kekurangan dana biasanya PIK Remaja Genderang mencari sponsorshi atau menggunakan dana iuran tetap pengelola yang ada. Selama ini dana yang ada sudah mampu mencukupi seluruh aktivitas yang diadakan oleh PIK Remaja Genderang. Berdasarkan Permendiknas RI No 19 tahun 2005 Standar Nasional Pendidikan Indonesia, pembiayaan pendidikan terdiri atas biaya investasi, biaya operasi, dan biaya personal. Biaya investasi satuan pendidikan meliputi biaya penyediaan sarana dan prasarana, 123 pengembangan sumber daya manusia, dan modal kerja tetap. Biaya personal meliputi biaya pendidikan yang harus dikeluarkan oleh peserta didik untuk bisa mengikuti proses pembelajaran secara teratur dan berkelanjutan. Biaya operasi meliputi gaji pendidik dan tenaga kependidikan, bahan atau peralatan pendidikan habis pakai, dan biaya operasi pendidikan tak langsung berupa daya, air, jasa telekomunikasi, pemeliharaan sarana dan prasarana, uang lembur, transportasi, konsumsi, pajak, asuransi, dan lain-lain. Pembiayaan dalam pendidikan kecakapan hidup dalam program PIK Remaja Genderang ini sudah cukup tertata. Dalam hal pembiayaan sudah ada anggaran dana yang dibuat dan pengalokasian dana juga sudah dilakukan. Dana yang terserap selama ini juga sudah mampu mencukupi seluruh kegitan pembelajaran yang ada.

g. Hasil Capaian Mutu Penilaian Hasil Belajar Pendidikan

Kecakapan Hidup dalam PIK Remaja Genderang Pendidikan kecakapan hidup dalam PIK Remaja Genderang ini belum memiliki sistem penilaian yang baku. Tidak semua kegiatan pembelajaran selalu dilakukan penilaian. Jika diadakan penilaian terkadang menggunakan tes tertulis atau dengan tes lisan. Terkadang juga diadakan pre tes dan post tes. Namun yang membuat soal hanyalah yang menjadi pemateri. Sehingga tidak ada ketentuan-ketuan dalam pembuatan soal.

Dokumen yang terkait

ERBEDAAN PERILAKU SEKSUAL REMAJA YANG MENGIKUTI DAN TIDAK MENGIKUTI PUSAT INFORMASI DAN KOSELING REMAJA (PIK-R) PADA REMAJA SMU DI KABUPATEN JEMBER

3 12 28

Perbedaan Pengetahuan Remaja Tentang Triad Kesehatan Reproduksi Remaja (KRR) Pada Sekolah Dengan Pusat Informasi Konseling (PIK-R) Dan Tanpa PIK-R Di Kota Denpasar Tahun 2016.

6 11 35

PARTISIPASI REMAJA DALAM PEMANFAATAN PELAYANAN PUSAT INFORMASI KONSELING REMAJA (PIK - R) DI SMAN 8 DENPASAR.

5 20 34

Persepsi Remaja Terhadap Program Kelompok Siswa Peduli AIDS Dan Narkoba (KSPAN) Serta Program Pusat Informasi Konseling Remaja (PIK-R) Pada Sekolah Di Kota Denpasar.

2 9 40

PERAN PUSAT INFORMASI DAN KONSELING KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA (PIK-KRR) TERHADAP PEMBERDAYAAN REMAJA abstrak. 5. PIK KRR

1 9 12

PENINGKATAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL KONSELOR SEBAYA MELALUI PUSAT INFORMASI DAN KONSELING REMAJA (PIK-R) DI SMP NEGERI 22 SURABAYA.

0 3 111

PERAN PUSAT INFORMASI DAN KONSELING REMAJA (PIK REMAJA) DALAM UPAYA PENCEGAHAN SEKS BEBAS PADA SISWA DI SMP PGRI TEGOWANU -

0 1 62

EVALUASI PELAKSANAAN PIK R (PUSAT INFORMASI DAN KONSELING KESEHATANREMAJA) DI KABUPATEN BANYUWANGI

0 0 9

PEDOMAN PENGELOLAAN PUSAT INFORMASI DAN KONSELING REMAJA DAN MAHASISWA (PIK REMAJAMAHASISWA)

0 3 112

HUBUNGAN KETERAMPILAN PENDIDIK SEBAYA DENGAN PEMANFAATAN PUSAT INFORMASI DAN KONSELING REMAJA (PIK – R) PADA REMAJA DI SMA N 5 YOGYAKARTA TAHUN 2015 NASKAH PUBLIKASI - Hubungan Keterampilan Pendidik Sebaya dengan Pemanfaatan Pusat Informasi dan Konseling

0 0 12