Hasil Capaian Mutu Sarana dan Prasarana Pendidikan

123 pengembangan sumber daya manusia, dan modal kerja tetap. Biaya personal meliputi biaya pendidikan yang harus dikeluarkan oleh peserta didik untuk bisa mengikuti proses pembelajaran secara teratur dan berkelanjutan. Biaya operasi meliputi gaji pendidik dan tenaga kependidikan, bahan atau peralatan pendidikan habis pakai, dan biaya operasi pendidikan tak langsung berupa daya, air, jasa telekomunikasi, pemeliharaan sarana dan prasarana, uang lembur, transportasi, konsumsi, pajak, asuransi, dan lain-lain. Pembiayaan dalam pendidikan kecakapan hidup dalam program PIK Remaja Genderang ini sudah cukup tertata. Dalam hal pembiayaan sudah ada anggaran dana yang dibuat dan pengalokasian dana juga sudah dilakukan. Dana yang terserap selama ini juga sudah mampu mencukupi seluruh kegitan pembelajaran yang ada.

g. Hasil Capaian Mutu Penilaian Hasil Belajar Pendidikan

Kecakapan Hidup dalam PIK Remaja Genderang Pendidikan kecakapan hidup dalam PIK Remaja Genderang ini belum memiliki sistem penilaian yang baku. Tidak semua kegiatan pembelajaran selalu dilakukan penilaian. Jika diadakan penilaian terkadang menggunakan tes tertulis atau dengan tes lisan. Terkadang juga diadakan pre tes dan post tes. Namun yang membuat soal hanyalah yang menjadi pemateri. Sehingga tidak ada ketentuan-ketuan dalam pembuatan soal. 124 Terkadang pemateri hanya memberikan pertanyaan lisan di sela-sela pemberian materi atau setelah materi disampaikan. Tidak ada tim khusus yang melakukan penilaian dan yang membuat sistem penilaian. Sehingga penilaian juga tergantung dari pemateri akan diadakan atau tidak, karena dari pengelola sendiri belum menetapkan adanya penilaian yang pasti. Pendidikan kecakapan hidup dalam program PIK Remaja Genderang ini tidak dilakukan uji kompetensi. Hal ini juga karena belum adanya sistem penilaian yang digunakan secara pasti dalam pendidikan kecakapan hidup dalam program PIK Remaja Genderang ini. Berdasarkan Permendiknas RI No 19 tahun 2005 Standar Nasional Pendidikan Indonesia, teknik penilaian dapat berupa tes tertulis, observasi, tes praktek, dan penugasan perseorangan atau kelompok. Penilaian pembelajaran dalam pendidikan kecakapan hidup dalam program PIK Remaja ini perlu adanya perbaikan. Penilaian merupakan salah satu cara yang digunakan untuk melihat ketercapaian tujuan pembelajaran juga. Secara keseluruhan maka berdasarkan Permendiknas RI No 19 tahun 2005 Standar Nasional Pendidikan Indonesia terdiri dari standar isi, standar proses, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar pengelolaan, standar pembiayaan, standar lulusan, standar sarana dan prasarana, serta standar penilaian. Mutu pendidikan dikatakan sudah baik apabila minimal sudah disesuaikan dengan delapan standar tersebut diantaranya sudah adanya kurikulum pendidikan untuk 125 berjalannya program pendidikan yang dijalankan, proses pembelajaran yang diselenggarakan berjalan secara inspiratif, menyenangkan, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif serta memberikan ruang yang cukup untuk peserta didik agar kreatif dan mandiri sesuai bakat yang dimiliki. Pendidikan yang dijalankan juga harus memiliki rencana pembelajran, materi ajar, serta sumber belajar. Warga belajar memiliki pengetahuan, sikap, serta ketrampilan setelah mengikuti proses pembelajaran. Selain itu sudah adanya kepengurursan dan pengelolaan pada suatu lembaga pendidikan secara jelas, sarana prasarana yang mendukung proses pembelajaran, serta memiliki kriteria pebilaian pembelajaran dan hasil belajar. Dilihat dari capaian mutu pendidikan kecakapan hidup dalam program PIK Remaja Genderang yang telah dipaparkan di atas maka dapat disimpulkan bahwa mutu pendidikan kecakapan hidup tersebut masih memerlukan beberapa perbaikan. Belum maksimalnya mutu pendidikan yang ada dalam pendidikan kecakapan hidup dalam program PIK remaja Genderang ini. Kurikulum pendidikan kecakapan hidup dalam program tersebut sudah dikatakan baik karena sudah dapat dijalankan dan dilakukan pengembangan untuk penyesuaian. Proses pembelajaran yang masih memerlukan perbaikan agar menjadi lebih baik dari sebelumnya. Perbaikan tersebut diantaranya pada pembuatan rencana pembelajaran, silabus, evaluasi dan juga cara pendidik dalam menyampaikan materi. Standar pengelola yang digunakan sudah cukup baik. Pengelolaan

Dokumen yang terkait

ERBEDAAN PERILAKU SEKSUAL REMAJA YANG MENGIKUTI DAN TIDAK MENGIKUTI PUSAT INFORMASI DAN KOSELING REMAJA (PIK-R) PADA REMAJA SMU DI KABUPATEN JEMBER

3 12 28

Perbedaan Pengetahuan Remaja Tentang Triad Kesehatan Reproduksi Remaja (KRR) Pada Sekolah Dengan Pusat Informasi Konseling (PIK-R) Dan Tanpa PIK-R Di Kota Denpasar Tahun 2016.

6 11 35

PARTISIPASI REMAJA DALAM PEMANFAATAN PELAYANAN PUSAT INFORMASI KONSELING REMAJA (PIK - R) DI SMAN 8 DENPASAR.

5 20 34

Persepsi Remaja Terhadap Program Kelompok Siswa Peduli AIDS Dan Narkoba (KSPAN) Serta Program Pusat Informasi Konseling Remaja (PIK-R) Pada Sekolah Di Kota Denpasar.

2 9 40

PERAN PUSAT INFORMASI DAN KONSELING KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA (PIK-KRR) TERHADAP PEMBERDAYAAN REMAJA abstrak. 5. PIK KRR

1 9 12

PENINGKATAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL KONSELOR SEBAYA MELALUI PUSAT INFORMASI DAN KONSELING REMAJA (PIK-R) DI SMP NEGERI 22 SURABAYA.

0 3 111

PERAN PUSAT INFORMASI DAN KONSELING REMAJA (PIK REMAJA) DALAM UPAYA PENCEGAHAN SEKS BEBAS PADA SISWA DI SMP PGRI TEGOWANU -

0 1 62

EVALUASI PELAKSANAAN PIK R (PUSAT INFORMASI DAN KONSELING KESEHATANREMAJA) DI KABUPATEN BANYUWANGI

0 0 9

PEDOMAN PENGELOLAAN PUSAT INFORMASI DAN KONSELING REMAJA DAN MAHASISWA (PIK REMAJAMAHASISWA)

0 3 112

HUBUNGAN KETERAMPILAN PENDIDIK SEBAYA DENGAN PEMANFAATAN PUSAT INFORMASI DAN KONSELING REMAJA (PIK – R) PADA REMAJA DI SMA N 5 YOGYAKARTA TAHUN 2015 NASKAH PUBLIKASI - Hubungan Keterampilan Pendidik Sebaya dengan Pemanfaatan Pusat Informasi dan Konseling

0 0 12