126
pendidikan sudah sesuai dengan pengelolaan PIK Remaja. Sumber dana yang diperoleh selama ini sudah mampu mencukupi seluruh aktivitas
yang dilaksanakan. Sarana dan prasarana sudah mampu memfasilitasi hanya saja perlu dilengkapi. Serta sistem penilaian yang perlu diadakan
agar dapat digunakan untuk mengetahui sejauh mana tujuan dapat tercapai.
2. Desain Standar Mutu Pendidikan Kecakapan Hidup dalam
Program PIK Remaja Genderang
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan serta evaluasi capaian mutu pendidikan kecakapan hidup dalam program PIK Remaja
Genderang ini maka diketahui ketercapaian mutu dalam pendidikan kecakapan hidup dalam program tersebut. Sehingga menurut hasil yang
telah dijabarkan dari perolehan penelitian yang dilakukan tersebut maka diperoleh desain peningkatan mutu pendidikan kecakapan hidup dalam
program PIK Remaja Genderang yaitu: a.
Desain Peningkatan Mutu Kurikulum Pendidikan Kecakapan Hidup dalam Program PIK Remaja Genderang
Desain peningkatan mutu kurikulum yang diperoleh berdasarkan hasil penelitian capaian mutu kurikulum dijelaskan
dalam tabel capaian mutu berikut ini:
127
Tabel 4. Tabel Peningkatan Mutu Kurikulum
Standar Mutu Capaian Mutu
Tindak Lanjut Peningkatan Mutu
PKH dalam PIK-R
1. Kurikulum untuk
pendidikan non
formal menggunakan
kurikulum berbasis
kompetensi yang memuat
pendidikan kecakapan hidup
dan ketrampilan.
2. Kurikulum
tingkat satuan
pendidikan adalah kurikulum
operasional yang disusun oleh dan
dilaksanakan pada
masing- masing
satuan pendidikan.
3. Pendidikan
kecakapan hidup mencakup
kecakapan pribadi,
kecakapan sosial, kecakapanakade
mik,
kecakapan vokasional.
a. Kurikulum
yang digunakan
dari BKKBN, mengacu
pada substansi
Generasi Berencana.
b. Kurikulum
dikembangkan sesuai keadaan di
lapangan
c. Melakukan
identifikasi kebutuhan sebelum
menentukan materi.
d. Pengembangan
kurikulum hanya
melibatkan pihak
internal 1
Kurikulum dari
BKKBN bisa
ditambahkan dengan
mengacu pada Standar Nasional
Program Pendidikan Nonformal
bagian pedidikan
kursus dan pelatihan, kemudian
kurikulum bisa dikembangkan dan
ditetapkan lembaga
yang disesuaikan
dengan situasi
dan kondisi.
2 Kurikulum
pelatihan bisa
juga memuat
pendidikan kecakapan hidup dan ketrampilan.
3 Jenis mata diklat yang
tercantum dalam
kurikulum dapat terdiri atas
sejumlah mata
diklat pokok
dan penunjang
yang mengarah
untuk membentuk sikap dan
tata nilai, penguasaan pengetahuan keahlian,
dan ketrampilan.
4 Keterlibatan
pihak eksternal
bisa digunakan
dalam pembentukan
kurikulum sebagai
pertimbangan dalam
penyusunan kurikulum.
Peningkatan mutu pendidikan kecakapan hidup dalam program PIK Remaja Genderang ini mengacu pada kurikulum dari
BKKBN dan juga mengacu Standar Nasional Program Pendidikan Nonformal bagian pendidikan kursus dan pelatihan. Selanjutnya
128
kurikulum pendidikan kecakapan hidup dalam program PIK Remaja ini di dalamnya memuat pendidikan kecakapan hidup dan
juga ketrampilan, yang terdiri atas mata diklat pokok dan penunjang. Jenis mata diklat terdiri atas sejumlah mata diklat
pokok dan penunjang ini mengarah untuk membentuk sikap dan tata nilai, penguasaan pengetahuan keahlian, dan ketrampilan.
Beban pembelajaran merupakan waktu belajar yang digunakan dalam satu paket program pembelajaran yang terdiri atas waktu
belajar teori maksimal 40 dan praktik minimal 60. Beban pembelajaran pendidikan kecakapan hidup dalam program PIK
Remaja ini nantinya disesuaikan kembali dengan jenis dan tingkat pelatihan yang akan diterapkan. Pembuatan kurikulum pendidikan
kecakapan hidup program PIK Remaja ini dalam penentuan mata diklat juga disesuaikan dengan kebutuha sasaran, sehingga sebelum
menyusun kurikulum terlebih dahulu melakukan analisis kebutuhan dari sasaran. Pelibatan pihak eksternal dalam pembuatan
dan penentuan kurikulum juga diperlukan sebagai pertimbanagan, minimal dari pihak PLKB kecamatan. Hal ini karena PLKB
kecamatan sebagai induk lembaga. b.
Desain Peningkatan Mutu Proses Pendidikan Kecakapan Hidup dalam Program PIK Remaja Genderang
Desain peningkatan mutu proses diperoleh melalui hasil penelitian capaian mutu proses. Berdasarkan hasil penelitian
129
capaian mutu proses tersebut maka peningkatan mutunya dijelaskan dalam tabel capaian mutu proses sebagai berikut ini:
Tabel 5. Tabel Peningkatan Mutu Proses
Standar Mutu Capaian Mutu
Tindak Lanjut Peningkatan Mutu
PKH dalam PIK-R
1. Proses pembelajaran
pada satuan
pendidikan diselenggrakan
secara interaktif,
inspiratif, menyenagkan,
menantang, memotivasi,
memberi ruang yang cukup bagi prakarsa,
kreativitas,
dan kemandirian sesuai
dengan bakat, minat, dan
perkembangan fisik serta psikologis
peserta didik. 2.
Perencanaan proses pembelajaran
meliputi silabus dan rencana pelaksanaan
pembelajaran
3. Rencana
pembelajaran memuat
sekurang- kurangnya
tujuan pembelajaran, materi
ajar, metode
pengajaran, sumber belajar,
dan penilaian
hasil belajar.
a. Belum memiliki
rencana pembelajaran dan
silabus.
b. Metode
yang digunakan
menggunakan metode ceramah,
tanya jawab, ice breaking
Masih
terdapat pendidik
yang belum
dapat berinteraksi
secara interaktif dan komunikatif
dengan peserta
didik Peserta masih ada
yang aktif dan juga masih juga
ada yang pasif saat
pembelajaran.
c. Evaluasi
pendidikan hanya dilakukan secara
kekeluargaan setelah kegiatan
pembelajaran dan tidak ada evaluasi
secara keseluruhan
kegiatan. 1
Standar proses dapat berisi
perencanaan pembelajaran,
pelaksanaan pembelajaran,
penilaian hasil
pembelajaran, dan
pengawasan pembelajaran.
2 Perencanaan
pembelajaran dapat
dibuat dalam bentuk Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran RPP. 3
Proses pembelajaran sebaiknya
dilaksanakan secara
interaktif, inspiratif,
menyenangkan, menantang,
dan memotivasi
peserta didik
serta kesempatan
atas prakarsa, kreativitas,
dan kemandirian
sesuai dengan bakat, minat,
dan perkembangan
fisik serta
psikologis peserta didik.
4 Evaluasi
sebaiknya dilakukan
tiap kegiatan dan evaluasi
secara keseluruhan.
Standar proses merupakan kriteria mengenai pelaksanaan pembelajaran pada satuan kursus dan pelatihan sehingga terbentuk
sikap dan tata nilai, penguasaan pengetahuan keahlian, dan