Teori Upah Efisiensi Pengangguran

28 Sumber: Dornbush 2004 Gambar 6. Ekspektasi Inflasi dan Kurva Phillips Jangka Pendek

2.8.3. Teori Upah Efisiensi

Penawaran tenaga kerja adalah hubungan antara tingkat upah dengan jumlah tenaga kerja, permintaan tenaga kerja merupakan hubungan antara upah dan jumlah tenaga kerja. Permintaan perusahaan terhadap tenaga kerja tergantung pada permintaan masyarakat terhadap barang yang diproduksi oleh suatu perusahaan, sehingga permintaan terhadap tenaga kerja dapat diturunkan dari fungsi produksi yang merupakan fungsi dari tenaga kerja L dan modal K, sebagai berikut: Y = fL, K …………………………………………………………………… 7 dimana: Y = Total Produksi output L = Tenaga kerja K = Modal Kurva Phillips akhir 90 Tingkat Pengangguran Kurva Phillips awal 80 π e akhir 90 an = 2 π e awal 80 an = 7 T i n g k a t I n f l a s i 2 7 u 29 Dalam pasar persaingan sempurna perfect competition, tingkat penyerapan tenaga kerja dan harga tingkat upah ditentukan oleh harga-harga sejumlah output dan faktor-faktor produksi lainnya selain tenaga kerja Todaro, 2000. Sumber : Nicholson 1998 Gambar 7. Keseimbangan di Pasar Tenaga Kerja Pada Gambar 7 dapat dilihat bahwa keseimbangan di pasar tenaga kerja tercapai pada saat jumlah tenaga kerja yang ditawarkan di pasar tenagakerja S L sama dengan yang diminta oleh perusahaan D L , yaitu pada tingkat upah ekuilibrium W . Pada tingkat upah yang lebih tinggi W 2 penawaran tenaga kerja melebihi permintaan tenaga kerja, sehingga persaingan dalam rangka memperebutkan pekerjaan akan mendorong turunnya tingkat upah mendekati atau tepat ke titik W . Sebaliknya, pada tingkat upah yang lebih rendah W 1 jumlah tenaga kerja yang diminta oleh para produsen melebihi jumlah penawaran yang ada, sehingga terjadi persaingan di antara perusahaan dalam memperebutkan tenaga kerja sehingga akan mendorong kenaikan tingkat upah mendekati atau tepat ke titik W . Pada titik W jumlah kesempatan kerja adalah L , pada titik L ini terjadi penyerapan tenaga kerja secara penuh full employment, artinya pada tingkat upah ekuilibrium semua orang yang menginginkan pekerjaan akan memperoleh pekerjaan sehingga tidak akan terdapat pengangguran, kecuali pengangguran secara sukarela. 30 Perusahaan akan beroperasi lebih efisien jika upah berada diatas titik ekuilibrium, jadi akan lebih menguntungkan perusahaan untuk tetap mempertahankan upah tetap tinggi meskipun penawaran tenaga kerja berlebih. Menurut teori upah efisiensi yang dikembangkan oleh Cafferty, 1990 dalam Mankiw, 2003, apabila pekerja mendapatkan upah yang tinggi maka dia dapat memenuhi kebutuhan fisik minimum hidupnya, sehingga dengan demikian apabila kebutuhan fisiknya sudah terpenuhi maka pekerja akan berangkat ketempat pekerjaannya dengan tenang dan akan memberikan konsentrasi penuh serta mencurahkan pemikiran dan tenaganya secara maksimal selama dia berada di tempat pekerjaannya. Dampak secara ekonomi bagi perusahaan adalah produktivitas tenaga kerja akan meningkat yang pada akhirnya akan memacu tingkat pertumbuhan ekonomi. Tingkat pertumbuhan ekonomi yang tinggi akan menyerap lebih banyak tenaga kerja sehingga pengangguran akan menurun. Gambar 8. Pergeseran Penyerapan Tenaga Kerja Berapa banyaknya tenaga kerja yang akan dipakai oleh pengusaha sangat ditentukan oleh upah tenaga kerja serta harga dari outputnya. Nilai tambahan output sebagai akibat tambahan satu unit tenaga kerja disebut dengan nilai produk marginal, yaitu produk marginal dikalikan dengan harga out put dengan anggapan pengusaha menghadapi pasar persaingan sempurna. Pengusaha akan menambah tenaga kerja selama nilai produk marginal masih lebih tinggi dari upah tenaga kerja yang dibayarkan, penambahan tenaga kerja akan berhenti jika nilai produk marginal sama dengan upah Elfindri dan Bachtiar 2004. Dalam bentuk persamaan dapat diuraikan sebagai berikut : 31 MP L x P = W ………………………………………………………………... 8 Dimana : MP L = Produk Marginal Tenaga Kerja P = Harga Output W = Upah Tenaga Kerja

2.9. Pemodelan Ekonometrika