82
6.2. Kinerja PengeluaranBelanja Daerah
Anggaran belanja
pemerintah daerah
digunakan untuk
membiayai pengeluaranbelanja pemerintah daerah yang bersifat belanja langsung dan belanja
tidak langsung. Belanja langsung adalah belanja yang terkait langsung dengan pelaksanaan program dan kegiatan yang terdiri dari belanja pegawai, belanja barang,
dan belanja modal. Sedangkan belanja tidak langsung adalah belanja yang tidak terkait langsung dengan pelaksanaan pogram dan kegiatan yang terdiri dari: belanja
pegawai, belanja bunga, belanja subsidi, belanja hibah, belanja bantuan sosial, belanja bagi hasil, belanja bantuan keuangan, dan pengeluaran tidak terduga. Istilah
belanja langsung dan belanja tidak langsung mulai digunakan dalam laporan keuangan tahun 2003 sampai saat ini, sedangkan pada laporan keuangan daerah
sebelum tahun 2003 pengeluaran daerah dibedakan menjadi pengeluaran rutin dan pengeluaran pembangunan.
Pengeluaran rutin terdiri atas belanja pegawai, belanja barang, biaya pemeliharaan, belanja perjalanan dinas, belanja lain-lain, angsuran pinjamanhutang
dan bunga, bantuan keuangan, dan pengeluaran tidak tersangka, sedangkan yang termasuk dalam pengeluaran pembangunan adalah pengeluaran untuk industri,
pertanian dan kehutanan, sumber daya air dan irigasi, tenaga kerja, perdagangan, transportasi, meteorologi geofisika, pertambangan dan energi, pariwisata, pos
telekomunikasi, serta
pengeluaran untuk
sektor-sektor lainnya.
Dengan memperhatikan komponen-komponen yang termasuk dalam pengeluaran rutin dan
pengeluaran pembangunan, dalam analisis ini penulis menyetarakan pengeluaran rutin dengan belanja tidak langsung, sedangkan pengeluaran pembangunan dianggap
setara dengan belanja langsung.
83 Tabel 8. Rata-rata Pengeluaran Pemerintah Daerah Kabupaten Bogor dan
Kota Depok Menurut Jenis Pengeluaran Sebelum dan Setelah Desentralisasi Fiskal
Kabupaten Bogor Kota Depok
Uraian Sebelum DF
Setelah DF Sebelum
DF Setelah DF
1 2
3 4
5 Pengeluaran RutinBelanja
Tidak Langsung 130.000.080
62,20 652.940.103
50,21 50.979.987
66,48 216.346.868
38,44 Pengeluaran Pembangunan
Belanja Langsung 79.019.691
37,80 472.852.192
36,37 25.704.785
33,52 285.684.264
50,77 Pembiayaan Daerah
- 174.545.337
13,42 -
60.723.643 10,79
Total Pengeluaran 209.019.771
100,00 1.300.337.631
100,00 76.684.806
100,00 562.754.774
100,00 Sumber: Statistik Keuangan Daerah Pemerintahan KabupatenKota
Tahun 1994 – 2008, BPS data diolah Berdasarkan Tabel 8 dapat dilihat bahwa rata-rata porsi pengeluaran
rutinbelanja tidak langsung pemerintah daerah Kabupaten Bogor dan Kota Depok setelah desentralisasi fiskal lebih kecil dibandingkan sebelum desentralisasi fiskal
diberlakukan. Sebaliknya, rata-rata porsi pengeluaran pemerintah untuk belanja pembangunanbelanja langsung di Kota Depok meningkat setelah desentralisasi
fiskal diberlakukan tetapi jenis pengeluaran ini di Kabupaten Bogor sedikit mengalami penurunan. Hal ini mencerminkan bahwa dengan diberlakukannya
desentralisasi fiskal, pemerintah daerah Kota Depok sudah mampu meningkatkan kualitas pengeluarannya, namun kondisi Kabupaten Bogor belum sebaik Kota
Depok.
84
6.3. Derajat Kewenangan Pemerintah Daerah