84
6.3. Derajat Kewenangan Pemerintah Daerah
Derajat kewenangan Pemerintah Daerah Kabupaten Bogor dan Kota Depok ditunjukkan dengan rasio antara penerimaan pemerintah daerah dan gabungan
penerimaan pemerintah pusat-daerah RI, rasio antara pengeluaran pemerintah daerah dan gabungan dari pengeluaran pemerintah pusat-daerah PI, serta gabungan
antara keduanya PRI. Sejak tahun 1994 sampai dengan tahun 2000 sebelum diberlakukannya desentralisasi fiskal, nilai RI, PI, maupun PRI Kabupaten Bogor
hampir konstan yaitu berkisar antara 0,10 persen dan 0,14 persen. Setelah desentralisasi fiskal tahun 2001 sampai dengan tahun 2008 derajat kewenangan
penerimaan maupun pengeluaran pemerintah Kabupaten Bogor meningkat menjadi 0,13 persen sampai dengan 0,22 persen Gambar 16a.
Sumber: Statistik Keuangan Daerah Pemerintahan KabupatenKota Tahun 1994 – 2008, BPS data diolah
Gambar 16a. Indikator Penerimaan, Indikator Pengeluaran, dan Indikator Penerimaan-Pengeluaran Kabupaten Bogor Tahun 1994 – 2008
85 Nilai RI, PI, dan PRI Kota Depok lebih rendah dibandingkan dengan
Kabupaten Bogor, yaitu hanya berkisar antara 0,03 dan 0,09. Artinya kewenangan pemerintah Kota Depok dalam hal penerimaan dan pengeluaran terhadap penerimaan
dan pengeluaran pemerintah pusat-daerah sangat kecil Gambar 16b.
Sumber: Statistik Keuangan Daerah Pemerintahan KabupatenKota Tahun 2000 – 2008, BPS data diolah
Gambar 16b. Indikator Penerimaan, Indikator Pengeluaran, dan Indikatorz Penerimaan-Pengeluaran Kota Depok Tahun 2000 – 2008
6.4. Derajat Kemandirian Pemerintah Daerah
Derajat kemandirian pemerintah daerah didefinisikan sebagai rasio penerimaan sendiri pemerintah daerah PAD dan bagi hasil pajak dan bukan pajak BHPBP
terhadap total penerimaan. Derajat kemandirian pemerintah daerah dilambangkan dengan AI Autonomy Indicator. Nilai AI Kabupaten Bogor sebelum desentralisasi
fiskal relatif tinggi, yaitu rata-rata hampir mencapai 50 persen bahkan pada tahun 1996 mencapai lebih dari 50 persen. Namun seiring berjalannya waktu derajat
kemandirian Kabupaten Bogor terus mengalami penurunan, terutama pada saat
86 daerah ini mengalami pemekaran tahun 2000, derajat kemandirian keuangannya
menjadi sangat kecil sehingga sangat tergantung oleh bantuan dari pemerintah pusat atau Pemerintah Provinsi Jawa Barat.
Sama halnya dengan Kabupaten Bogor, derajat kemandirian Kota Depok juga menunjukkan bahwa daerah ini semakin tidak mandiri. Kondisi ini ditunjukkan oleh
derajat kemandirian Kota Depok sejak berdiri tahun 2000 selalu berada dibawah 40 persen bahkan semakin lama semakin menurun.
Sumber: Sumber: Statistik Keuangan Daerah Pemerintahan Kabupaten Kota Tahun 1994 – 2008, BPS data diolah
Gambar 17. Derajat Kemandirian Kabupaten Bogor dan Kota Depok Tahun 1994 - 2008
6.5. Rasio Keuangan Daerah