Model Dugaan PDRB per Kapita PDRBK

59 Keterangan: : Variabel Eksogen : Variabel Endogen Gambar 12. Bagan Alir Model Persamaan Simultan Dampak Desentralisasi Fiskal dan Pemekaran Wilayah terhadap Perekonomian dan Kesejahteraan Masyarakat di Kabupaten Bogor dan Depok

4.3.2.1. Model Dugaan PDRB per Kapita PDRBK

Output tumbuh melalui kenaikan input dan melalui kenaikan produktifitas yang terjadi sebagai akibat perbaikan dalam teknologi dan peningkatan kemampuan angkatan kerja Dornbush, 2001. Semakin tinggi teknologi, maka semakin besar output yang dihasilkan dan semakin meningkatnya kemampuan tenaga kerja juga akan meningkatkan output. PDRB output per Kapita merupakan rasio PDRB output terhadap jumlah penduduk sehingga persamaan POPT RMS FTB PJJLR INF D LPE INV DF BM PDRBK PENGG MSKN POP PAD DAU UMK E K O N O M I S O S I A L 60 PDRBK dalam penelitian ini diduga dipengaruhi oleh PBM dan jumlah penduduk terdidik POPT. Penerimaan daerah APBD sangat berpengaruh terhadap Pendapatan Per Kapita, peningkatan APBD akan membuat aktifitas ekonomi tumbuh, selanjutnya pertumbuhan ekonomi yang terjadi akan menyebabkan PDRBK meningkat. Berdasarkan alasan tersebut, diduga variabel penjelas BM, APBD, POPT diduga akan mempengaruhi PDRBK. Variabel BM, APBD, POPT, dummy desentralisasi fiskal DF dan variabel dummy daerah D diduga akan berpengaruh positif terhadap PDRBK. Untuk melihat kemungkinan adanya pengaruh interaksi di dalam persamaan dugaan yang dibentuk, maka dimasukkan variabel interaksi antara APBD dan D kedalam persamaan. Berdasarkan uraian diatas maka model dugaan persamaan PDRBK yang dibangun adalah sebagai berikut: PDRBK t = β + β 1 BM t + β 2 APBD t + β 3 POPT + β 4 APBDVSD t + β 5 DF t + + + + + + β 6 D t + µ t .......................................................................... 18 + PDRBK = PDRB per Kapita Ribu Rp PBM = Porsi Pengeluaran pemerintah daerah untuk belanja modal APBD = Penerimaan Pemerintah Daerah dari dana APBD Ribu Rp POP = Jumlah penduduk Orang POPT = Jumlah penduduk terdidik yang merupakan jumlah penduduk berpendidikan SMA keatas Orang APBDVSD = Interaksi antara variabel APBD dan dummy Daerah DF = Variabel Dummy Desentralisasi Fiskal = 1, setelah diberlakukannya UU No. 251999 2001 – 2008 = 0, sebelum diberlakukannya UU No. 251999 1994, 2000 D = Variabel Dummy Daerah = 1, Kabupaten Bogor daerah induk = 0. Kota Depok daerah pemekaran t = tahun 61

4.3.2.2. Model Dugaan Porsi Pengeluaran Pemerintah untuk Belanja Modal