Sumber Pembiayaan Desentralisasi PengeluaranBelanja Pemerintah Daerah

20 a. Orang yang terlibat dalam proses penyusunan anggaran tidak saja menjadi task involved namun juga ego involved dalam melaksanakan pekerjaan mereka. b. Keikutsertaan seseorang akan meningkatkan rasa kebersamaan dalam kelompok karena dapat meningkatkan kerjasama antar anggota kelompok di dalam penetapan sasaran mereka, selain itu dapat mengurangi rasa tertekan akibat adanya anggaran. c. Mengurangi rasa ketidaksamaan dalam mengalokasikan sumber daya yang ada di antara divisi-divisi yang ada dalam organisasi.

2.2.2.7. Transparansi dan Akuntabilitas

Akuntabilitas instansi pemerintah merupakan perwujudan kewajiban instansi bersangkutan untuk mempertanggungjawabkan, baik keberhasilan maupun kegagalan dalam melaksanakan misi instansi meraih tujuan serta sasaran yang telah ditetapkan. Sistem pengelolaan keuangan daerah yang baru menunjukkan adanya kewajiban Pemda memberikan pertanggungjawaban yang meliputi menyajikan, melaporkan, mengungkapkan segala aktivitas dan kegiatan yang terkait dengan penerimaan dan penggunaan uang publik kepada yang berhak dan berwenang meminta pertanggungjawaban DPRD dan masyarakat luas.

2.3. Sumber Pembiayaan Desentralisasi

Untuk menjalankan fungsi sebagai pemerintah daerah dalam era desentralisasi, diperlukan kemampuan pembiayaan yang memadai. Secara umum penerimaan pemerintah termasuk pemerintah daerah dapat bersumber dari pajak taxes, retribusi user charges dan pinjaman Musgrave dan Musgrave, 1991: 225. Menurut UU No. 25 tahun 1999, sumber pembiayaan pemerintah daerah terdiri dari 3 tiga komponen besar, yaitu: 1. Pendapatan Asli Daerah PAD Sumber-sumber PAD terdiri dari: a. Hasil pajak daerah b. Hasil retribusi daerah 21 c. Hasil Perusahaan Milik Daerah dan pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan d. Lain-lain PAD yang sah 2. Dana Perimbangan Dana Perimbangan terdiri dari: a. Bagi hasil pajak b. Bagi hasil bukan pajaksumber daya alam c. Dana Alokasi Umum DAU d. Dana Alokasi Khusus DAK 3. Lain-lain pendapatan yang sah Diantara ketiga komponen sumber pendapatan tersebut, komponen kedua yaitu pendapatan yang berasal dari dana perimbangan merupakan indikasi ketergantungan pembiayaan pemerintah daerah terhadap pemerintah pusat. Pembiayaan pemerintah daerah dalam hubungannya dengan pembiayaan dari pemerintah pusat diatur sebagai berikut: • Urusan yang merupakan tugas pemerintah pusat di daerah dalam rangka dekonsentrasi dibiayai atas beban APBN • Urusan yang merupakan tugas pemerintah daerah dalam rangka desentralisasi dibiayai dari dan atas beban APBD • Urusan yang merupakan tugas pemerintah pusat atau pemerintah daerah tingkat atasnya, yang dilaksanakan dalam rangka tugas perbantuan, dibiayai oleh pemerintah pusat atas beban APBN atau oleh pemerintah daerah diatasnya atas beban APBD pihak yang menugaskan Kuncoro, 2004.

2.4. PengeluaranBelanja Pemerintah Daerah

Pengeluaran pemerintah daerah dipengaruhi oleh penerimaan pemerintah daerah dari hasil pajak maupun bukan pajak, transfer dari pemerintah atasnya, dan pinjaman yang diterima oleh pemerintah daerah 4 . Kegiatan-kegiatan yang dapat dibiayai oleh pemerintah daerah diantaranya kegiatan-kegiatan administrasi 4 Dikutip dari Publikasi Statistik Keuangan Pemerintahan Daerah Tingkat II Berbagai tahun, BPS 22 pemerintahan dan pembangunan infrastruktur. Jenis-jenis pengeluaranbelanja pemerintah daerah secara rinci dapat dibedakan menjadi: 1. Belanja tidak langsung, yaitu belanja yang tidak terkait langsung dengan pelaksanaan pogram dan kegiatan. Belanja tidak langsung terdiri dari: belanja pegawai, belanja bunga, belanja subsidi, belanja hibah, belanja bantuan sosial, belanja bagi hasil, belanja bantuan keuangan, dan pengeluaran tidak terduga. a. Belanja pegawai tidak langsung adalah belanja kompensasi dalam bentuk gaji dan tunjangan, serta penghasilan lainnya yang diberikan kepada pegawai negeri sipil yang ditetapkan sesuai perundang-undangan. b. Belanja bunga adalah belanja yang digunakan untuk pembayaran bunga hutang yang dihitung berdasarkan kewajiban pokok hutang berdasarkan perjanjian jangka pendek, jangka menengah, maupun jangka panjag. c. Belanja subsidi adalah belanja untuk bantuan biaya produksi kepada perusahaanlembaga tertentu agar harga jual produksi barangjasa yang dihasilkan dapat terjangkau oleh masyarakat banyak. d. Belanja hibah adalah belanja yang dianggarkan untuk diberikan kepada pihak lain sebagai hibah dalam bentuk uang, barang dan atau jasa. e. Belanja bantuan sosial adalah belanja untuk memberikan bantuan kepada organisasi kemasyarakatan, partai politik, dan lainnya yang bertujuan untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat. f. Belanja bagi hasil adalah belanja yang dianggarkan sebagai dana bagi hasil yang bersumber dari pendapatan provinsi kepada kabupatenkota maupun kepada desa, atau pendapatan pemerintah daerah tertentu kepada pemerintah daerah lainnya. Belanja bagi hasil terdiri dari belanja bagi hasil pajak dan belanja bagi hasil retribusi. g. Belanja bantuan keuangan adalah pemberian bantuan bantuan yang bersifat umum atau khusus dari pemerintah provinsi kepada pemerintah kabupatenkota, kepada pemerintah desa, atau pemerintah daerah lainnya dalam rangka pemerataan dan atau peningkatan kemampuan keuangan dan penggunaannya diserahkan sepenuhnya kepada pemerintah daerah penerima bantuan. 23 2. Belanja langsung, yaitu belanja yang terkait langsung dengan pelaksanaan program dan kegiatan. Belanja lansung terdiri dari: belanja pegawai, belanja barang dan jasa, serta belanja modal. a. Belanja pegawai langsung adalah pengeluaran untuk honorariumupah, lembur, dan pengeluaran lain untuk meningkatkan motivasi dan kualitas pegawai dalam melaksanakan program kegiatan pemerintah daerah. b. Belanja barang dan jasa adalah belanja untuk pembelianpengadaan barang yang nilai manfaatnya kurang dari setahun dan atau pemakaian jasa dalam melaksanakan program dan kegiatan pemerintah daerah. c. Belanja modal adalah belanja untuk pembelianpengadaan atau pembangunan asset tetap berwujud yang nilai manfaatnya lebih dari setahun dan atau pemakaian jasa dalam melaksanakan program dan kegiatan pemerintah daerah. Selain menurut jenisnya, pengeluaran pemerintah daerah dapat juga dibedakan menurut fungsinya 5 , yaitu: 1. Fungsi pelayanan umum 2. Fungsi pendidikan 3. Fungsi perlindungan Sosial 4. Fungsi ketertiban dan ketentraman 5. Fungsi ekonomi 6. Fungsi lingkungan hidup 7. Fungsi perumahan dan fasilitas umum 8. Fungsi kesehatan 9. Fungsi pariwisata dan budaya

2.5. Kinerja Keuangan Daerah