Poverty Growth Curve PGC

43 Kultural Tidak dianalisis dalam penelitian Dianalisis dalam penelitian Distribusi Pendapatan Perluasan Kesempatan Kerja dan Pengangguran Pertumbuhan Ekonomi dan Pendapatan Perkapita Rekomendasi Kebijakan Pengentasan Kemiskinan Struktural Permasalahan Kemiskinan Jawa Tengah  Tingkat Kemiskinan Tinggi di atas sasaran MDG’s dan RPJM  Pola Kemiskinan antar KabupatenKota Sangat Heterogen  Pertumbuhan Tinggi, Distribusi Pendapatan Tidak Berubah  Penurunan Kemiskinan Berjalan Lambat Faktor Penyebab Akumulasi Modal Fisik Investasi Modal Manusia Tenaga Kerja, Pendidikan, dan Kesehatan Infrastruktur Perekonomian Transportasi , Komunikasi dan Listrik Pengeluaran PemerintahBelanja Pembangunan Keterbukaan Perekonomian Tata Kelola Pemerintahan memengaruhi distribusi pendapatan semakin merata atau semakin timpang; perubahan distribusi pendapatan ke arah yang lebih merata memberikan dampak yang positif bagi pengentasan kemiskinan.

2.8 Kerangka Pemikiran

Keragaman dalam potensi ekonomi, kualitas infrastruktur maupun sumber daya manusia antar kabupatenkota di Jawa Tengah menyebabkan keragaman dalam struktur perekonomian dan pola kemiskinan. Pertumbuhan pendapatan perkapita yang dihasilkan di level provinsi dan mayoritas kabupatenkota sudah cukup tinggi, namun pengentasan kemiskinan belum berjalan secara efektif dan masih jauh di atas sasaran yang diharapkan. Fokus utama penelitian ini adalah mengkaji hubungan antara pertumbuhan pendapatan perkapita, pengangguran ketimpangan distribusi pendapatan, pengangguran dan kemiskinan serta mengidentifikasi determinan yang memengaruhi penurunan kemiskinan melalui variabel pertumbuhan, perluasan kesempatan kerjapengangguran dan ketimpangan pendapatan dengan pendekatan model ekonometrika. Secara umum kerangka pemikiran dalam penelitian ini disusun dengan sistematika Gambar 12. Gambar 12 Kerangka Pemikiran 44

2.9 Hipotesis Penelitian

Berdasarkan latar belakang, permasalahan dan tinjauan pustaka, maka beberapa hipotesis yang diuji melalui penelitian adalah sebagai berikut: 1. Pertumbuhan di Jawa Tengah selama 2004-2010 bersifat netral atau manfaat hasil pertumbuhan telah dinikmati oleh penduduk pada semua golongan pendapatan dengan proporsi yang sama. 2. Pertumbuhan stok kapitainvestasi, jumlah pekerja menurut pendidikan, rata- rata usia sekolah penduduk, kualitas infrastruktur transportasi dan listrik, serta belanja pembangunan memiliki pengaruh positif terhadap pertumbuhan pendapatan perkapita. 3. Pertumbuhan jumlah angkatan kerja menurut pendidikan dan upah minimum memiliki pengaruh positif terhadap peningkatan jumlah penganggur, sementara pertumbuhan pendapatan perkapita dan investasi memiliki pengaruh negatif terhadap perubahan jumlah penganggur. 4. Pertumbuhan pendapatan perkapita dan belanja pembangunan memiliki pengaruh positif dalam mengurangi ketimpangan pendapatan, sementara ketimpangan pendidikan dan perubahan indeks harga memiliki pengaruh positif dalam meningkatkan ketimpangan dalam distribusi pendapatan. 5. Pertumbuhan pendapatan perkapita memiliki pengaruh positif dalam mengurangi jumlah penduduk miskin, sementara indeks ketimpangan pendapatan, jumlah penganggur dan indeks harga memiliki pengaruh positif dalam meningkatkan jumlah penduduk miskin.