16
growth akan semakin mendekati nol atau semakin konvergen. Kenaikan tingkat tabungan hanya akan menggeser konsisi steady state dari C menuju kondisi steady
state yang baru di titik C’.
Sumber : Blanchard, 2009
Gambar 3 Kondisi Steady State dan Dampak Kenaikan Tabungan terhadap
Kondisi Steady State
2.1.2.3 Teori Pertumbuhan Endogen
Ketidakpuasan terhadap teori pertumbuhan neo-klasik mulai muncul di akhir dekade 80-an sebagai akibat ketidakmampuannya dalam menjelaskan
sumber-sumber pertumbuhan ekonomi jangka panjang dan hanya menekankan pada pada faktor eksogen yang independen dengan kemajuan teknologi. Dalam
pandangan neo-klasik, peningkatan pendapatan perkapita hanya dianggap sebagai fenomena sementara yang bersumber dari perubahan teknologi atau proses
penyeimbangan jangka pendek dalam cadangan modal atau tenaga kerja selama perekonomian mendekati keseimbangan jangka panjang. Teori ini juga gagal
menjelaskan bagaimana kemajuan teknologi dapat terjadi serta besarnya perbedaan residual Solow pada negara yang memiliki teknologi yang serupa
Todaro dan Smith, 1996. ` Ketidakpuasan tersebut melahirkan sebuah teori pertumbuhan baru yang
lebih menekankan pada aspek endogen, yakni sistem yang mengatur proses produksi bukan kekuatan di luar sistem. Motivasi teori pertumbuhan endogen
adalah untuk menjelaskan tingkat pertumbuhan antar negara maupun faktor-faktor yang memiliki kontribusi besar dalam menghasilkan pertumbuhan. Teori
pertumbuhan endogen menganggap perubahan teknologi sebagai sebuah hasil
17
endogen dari investasi publik dan swasta dalam kualitas sumber daya manusia sehingga mendorong peran aktif kebijakan publik dalam merangsang
pembangunan ekonomi melalui investasi langsung maupun tidak langsung. Teori ini juga menekankan bahwa modal fisik bersifat diminishing
marginal return , tetapi modal pengetahuan knowledge capital justru memiliki
marginal pengembalian yang semakin meningkat. Teori ini juga mampu menjelaskan aliran modal internasional yang turut memperparah ketimpangan
antara negara maju dan negara yang sedang berkembang. Tingkat pengembalian investasi yang tinggi yang ditawarkan kepada negara yang sedang berkembang
dengan rasio modal per tenaga kerja akan berkurang dengan cepat karena tidak didukung dengan investasi sumber daya manusia pendidikan, infrastruktur serta
riset dan pengembangan RD yang memadai Todaro dan Smith, 1996. Teori pertumbuhan endogen pada awalnya berkembang dalam dua cabang
pemikiran yang bertumpu pada pentingnya sumber daya manusia sebagai kunci utama dalam perekonomian. Pemikiran yang pertama dikembangkan oleh Romer
1986 yang menempatkan stok ilmu pengetahuan menjadi sumber utama bagi peningkatan produktivitas ekonomi karena stok ilmu pengetahuan menjadi faktor
produksi yang memiliki skala pengembalian semakin meningkat. Pemikiran yang kedua dikemukakan oleh Lucas 1988 yang menekankan pada pentingnya
learning by doing dan human capital melalui model akumulasi human capital.
Dalam pandangan Romer, pertumbuhan jangka panjang sangat ditentukan oleh akumulasi pengetahuan para pelaku ekonomi, sehingga variabel modal dalam
model pertumbuhan agregat neo-klasik sekarang sudah memperhitungkan unsur akumulasi pengetahuan. Tiga unsur utama dalam model Romer adalah adanya
unsur eksternalitas, sebagai akibat kemajuan ilmu pengetahuan; adanya peningkatan skala hasil yang semakin meningkat, yang menyebabkan peningkatan
spesialisasi dan pembagian kerja; dan semakin pendeknya waktu pemanfaatan ilmu pengetahuan, karena pesatnya perkembangan di sektor riset. Secara umum
model Romer dirumuskan sebagai berikut: �
��
= �
�� �
�
�� 1−�
�
� �
dengan 0 � 1; 0 � 1 2.13
18
dimana: �
�
adalah output produksi perusahaan i, K
i
adalah stok modal perusahaan i
, L
i
adalah tenaga kerja perusahaan i, dan K adalah stok pengetahuanteknologi technical knowledge secara agregat. K diasumsikan mempunyai efek menyebar
yang positif terhadap produksi setiap perusahaan. Teori learning dikemukakan oleh Lucas dapat terjadi melalui akumulasi
human capital . Teori learning memasukkan unsur ekstemalitas yang terkandung
dalam peningkatan kapital pada proses produksi. Peningkatan kapital akan meningkatkan stok public knowledge, sehingga secara keseluruhan proses
produksi dalam skala yang bersifat increasing return to scale. Akumulasi modal manusia dapat dilakukan melalui jalur pendidikan formal maupun non formal on
the job traning . Lucas berpendapat ekstemalitas yang dihasilkan oleh investasi
dalam pendidikan umum serta investasi dalam beberapa kegiatan tertentu akan menyebabkan proses bersifat learning by doing. Model yang dikembangkan oleh
Lucas menggunakan dua jenis modal, yaitu modal fisik dan modal manusia, rumusan adalah sebagai berikut:
�
�
= ��
� �
�
�
�
�
�
� 1−�
�
� �
2.14 dimana:
� adalah output produksi, � adalah konstanta, � adalah stok modal, � adalah tenaga kerja,
� adalah waktu yang digunakan untuk pekerja untuk berproduksi,
� adalah kualitas dari human capital yang merepresentasikan rata- rata banyaknya pengetahuaan yang dimiliki oleh pekerja. Jika
�
�
meningkat sejalan dengan
�
�
maka fungsi produksi akan bersifat increasing return to scale dimana
�
�
bersifat eksternal dan bergantung pada tingkat keterampilan rata-rata tenaga kerja dalam perusahaan tersebut.
2.2 Konsep dan Teori Pengangguran
Pengangguran didefinisikan sebagai bagian dari angkatan kerja atau penduduk berusia produktif yang tidak bekerja dan sedang mencari pekerjaan atau
tidak mendapatkan kesempatan bekerja dengan berbagai alasan Dornbusch, et al, 2008. Dinamika dalam pasar tenaga kerja menunjukkan bahwa jumlah
penawaran tenaga kerja tidak selalu diikuti oleh permintaan tenaga kerja yang seimbang, sehingga fenomena pengangguran akan selalu terjadi di setiap saat.