44
2.9 Hipotesis Penelitian
Berdasarkan latar belakang, permasalahan dan tinjauan pustaka, maka
beberapa hipotesis yang diuji melalui penelitian adalah sebagai berikut:
1. Pertumbuhan di Jawa Tengah selama 2004-2010 bersifat netral atau manfaat hasil pertumbuhan telah dinikmati oleh penduduk pada semua golongan
pendapatan dengan proporsi yang sama. 2. Pertumbuhan stok kapitainvestasi, jumlah pekerja menurut pendidikan, rata-
rata usia sekolah penduduk, kualitas infrastruktur transportasi dan listrik, serta belanja pembangunan memiliki pengaruh positif terhadap pertumbuhan
pendapatan perkapita. 3. Pertumbuhan jumlah angkatan kerja menurut pendidikan dan upah minimum
memiliki pengaruh positif terhadap peningkatan jumlah penganggur, sementara pertumbuhan pendapatan perkapita dan investasi memiliki
pengaruh negatif terhadap perubahan jumlah penganggur. 4. Pertumbuhan pendapatan perkapita dan belanja pembangunan memiliki
pengaruh positif dalam mengurangi ketimpangan pendapatan, sementara ketimpangan pendidikan dan perubahan indeks harga memiliki pengaruh
positif dalam meningkatkan ketimpangan dalam distribusi pendapatan. 5. Pertumbuhan pendapatan perkapita memiliki pengaruh positif dalam
mengurangi jumlah penduduk miskin, sementara indeks ketimpangan pendapatan, jumlah penganggur dan indeks harga memiliki pengaruh positif
dalam meningkatkan jumlah penduduk miskin.
III. METODE PENELITIAN 3.1
Jenis dan Sumber Data
Data yang digunakan dalam penelitian merupakan data sekunder yang berasal dari beberapa sumber seperti BPS RI, BPS Provinsi Jawa Tengah dan
Kementrian Keuangan RI. Data pokok kemiskinan yang digunakan adalah jumlah penduduk miskin yang sudah dihitung sampai level kabupatenkota oleh BPS
sejak tahun 2004. Keterbatasan data kemiskinan di level kabupatenkota belum disajikan menurut wilayah perkotaanperdesaan. Data pendapatan perkapita
penduduk dihitung dari PDRB kabupatenkota, sedangkan data investasi bersumber dari PDRB penggunaan yang diproksi dengan nilai Pembentukan
Modal Tetap Domestik Bruto PMTDB. Data ketimpangan pendapatan dan ketimpangan pendidikan yang diukur
dengan Gini rasio belum disajikan sampai level kabupatenkota secara periodik, sehingga untuk beberapa tahun harus dihitung terlebih dahulu menggunakan data
mentah hasil Susenas. Data Indeks Harga Konsumen IHK hanya tersedia di 4 kota inflasi, sehingga untuk memproksinya digunakan pendekatan deflator PDRB.
Deflator PDRB dihitung dari rasio antara PDRB atas dasar harga berlaku dengan PDRB riil pada tahun yang sama.
Data kualitas sumber daya manusia human capital diproksi dengan rata- rata usia lama sekolah penduduk berusia kerja berdasarkan estimasi dari hasil
Susenas. Data ketenagakerjaan terdiri dari jumlah angkatan kerja, penduduk bekerja dan pencari kerja bersumber dari estimasi hasil Susenas dan dibedakan
menjadi tenaga terampil berpendidikan SLTA ke atas dan tidak terampil berpendidikan SLTP ke bawah. Data upah minimum bersumber dari
Disnakertrans kabupatenkota. Data belanja pembangunan menggunakan realisasi APBD kabupatenkota yang bersumber dari Kementerian Keuangan. Kualitas
infrastruktur transportasi diproksi dengan data rasio panjang jalan terhadap luas administrasi yang bersumber dari Dinas Pekerjaan Umum kabupatenkota,
sedangkan infrastruktur listrik diproksi dengan jumlah Kwh energi listrik yang terjual per penduduk yang bersumber dari Perusahaan Listrik Negara PT PLN.
Beberapa data tersebut secara berkala telah disajikan dalam publikasi Daerah
46
Analisis Ekonometrika Regresi Data Panel
Analisis Tren Analisis Kuadran
Poverty Growth Curve PGC
Analisis Deskriptif
Rekomendasi Kebijakan Dinamika Pertumbuhan,
Pengangguran, Ketimpangan Pendapatan dan Kemiskinan
Determinan dan Keterkaitan Pertumbuhan, Pengangguran,
Ketimpangan dan Kemiskinan
1. Model Pertumbuhan 2. Model Pengangguran
3. Model Ketimpangan 4. Model Kemiskinan
Dinamika antar Waktu Dinamika antar Wilayah
Dalam Angka DDA kabupatenkota dan provinsi. Jenis dan sumber data untuk bahan kajian secara ringkas disajikan dalam Tabel 2.
Tabel 2 Jenis dan Sumber Data dalam Penelitian
Data Keterangan
Sumber
Kemiskinan Persentase Penduduk Miskin HCI
BPS Provinsi Jawa Tengah Ketimpangan
Gini rasio BPS Provinsi Jawa Tengah
Pertumbuhan Pertumbuhan PDRB perkapita
BPS Provinsi Jawa Tengah Pendidikan
Rata-rata Lama Sekolah Penduduk, Ketimpangan Pendidikan
BPS Provinsi Jawa Tengah, dihitung dari Susenas
Ketenagakerjaan Angkatan Kerja, Penduduk bekerja,
Pencari Kerja, TPAK dan TPT BPS Provinsi Jawa Tengah,
dihitung dari Susenas Penduduk
Jumlah Penduduk Hasil Rebasing SP’2010, BPS
Upah Upah Minimum KabupatenKota
Daerah Dalam Angka DDA, BPS Provinsi Jawa Tengah
Belanja Publik Belanja Publik Pemerintah KabKota
Kementerian Keuangan Inflasi
IHK, PDRB Deflator BPS Provinsi Jawa Tengah
Investasi PMTDB PDRB Penggunaan
BPS Provinsi Jawa Tengah Infrastruktur
Panjang Jalan dan Jumlah Listrik Terjual Dinas PU dan PT PLN
3.2 Metode Analisis
Metode analisis yang digunakan untuk menjawab tujuan penelitian terdiri dari analisis deskriptif dan regresi data panel. Analisis deskriptif digunakan untuk
mengkaji dinamika pertumbuhan, pengangguran, ketimpangan dan kemiskinan antar waktu dan antar wilayah. Analisis regresi data panel digunakan untuk
mengkaji keterkaitan antara variabel pertumbuhan, pengangguran, ketimpangan dan kemiskinan serta mengidentifikasi determinan dari setiap variabel. Prosedur
analisis secara ringkas disajikan dalam Gambar 13.
Gambar 13 Ringkasan Prosedur Analisis