Pengujian Parameter Model Pengujian Asumsi

67 yang diukur dari panjang jalan berstatus baik dan sedang terhadap luas wilayah administrasi.

13. Rasio jumlah listrik terjual, merepresentasikan kualitas infrastruktur listrik

yang diukur dari jumlah Kwh energi listrik terjual dibagi dengan jumlah penduduk. 68 Halaman ini sengaja dikosongkan

IV. DINAMIKA PERTUMBUHAN, PENGANGGURAN, KETIMPANGAN DAN KEMISKINAN

4.1 Gambaran Umum Provinsi Jawa Tengah 4.1.1 Karakteristik Wilayah Administrasi Jawa Tengah menjadi salah satu provinsi yang terletak di Pulau Jawa dan secara administrasi diapit oleh dua provinsi besar Jawa Barat dan Jawa Timur. Wilayah bagian utara berbatasan dengan Laut Jawa, sementara di bagian selatan berbatasan dengan Samudera Hindia dan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Gambar 16. Wilayah administrasi Jawa Tengah tepat berada di sentral Pulau Jawa yang cukup dekat dengan pusat pemerintahan maupun pusat perekonomian serta menjadi jalur penghubung perdagangan darat antara wilayah bagian barat dan timur Pulau Jawa, sehingga menjadi sangat strategis bagi perkembangan perekonomian. Sumber : Sensus Penduduk Tahun 2010, BPS Gambar 16 Kepadatan Penduduk Provinsi Jawa Tengah Menurut Kabupaten Kota Tahun 2010 JiwaKm 2 Luas wilayah administrasi Provinsi Jawa Tengah sebesar 32.544 km 2 dan terbagi menjadi 29 kabupaten dan 5 kota dengan tipologi wilayah dan karakteristik sosial ekonomi yang beragam Gambar 16. Wilayah bagian utara 70 merupakan daerah pesisir yang terdiri dari 12 kabupatenkota dan memanjang dari Kabupaten Brebes sampai Rembang. Wilayah ini menjadi bagian dari Jalur transportasi Pantai Utara Pulau Jawa Pantura. Wilayah pesisir selatan terdiri dari 4 kabupaten, yakni Cilacap, Kebumen, Purworejo dan Wonogiri. Tipologi wilayah pesisir selatan sedikit berbeda dengan pesisir utara, karena memiliki kombinasi antara wilayah pegunungan dan pantai yang memiliki ombak besar. Bagian tengah terdiri dari 17 kabupatenkota dengan tipologi wilayah berupa dataran dengan kombinasi pegunungan. Beberapa daerah di bagian tengah dan selatan menjadi bagian dari lintas transportasi Jalur Selatan Pulau Jawa. Jumlah penduduk berdasarkan hasil Sensus Penduduk tahun 2010 sebanyak 32,38 juta, sehingga setiap satu km 2 dihuni oleh 995 jiwa. Persebaran penduduk menurut wilayah kabupatenkota menunjukkan pola yang tidak merata Gambar 16. Populasi penduduk terkonsentrasi di wilayah yang menjadi pusat- pusat perekonomian, terutama di wilayah perkotaan, jalur pantura dan kawasan perekonomian yang dikenal dengan segitiga Joglosemar Jogja-Solo-Semarang. Wilayah yang menjadi konsentrasi penduduk dan ditandai oleh kepadatan penduduk yang sangat tinggi, yakni lebih dari 3.000 jiwa per km 2 . Beberapa wilayah yang memiliki kepadatan penduduk tinggi adalah adalah Kota Surakarta, Kota Tegal, Kota Pekalongan, Kota Magelang, Kota Salatiga dan Kota Semarang. Wilayah dengan kepadatan penduduk rendah dihuni kurang dari 768 jiwa per km 2 dan terdiri dari Kabupaten Cilacap, Wonosobo, Purworejo, Wonogiri, Grobogan, Blora, Rembang serta Pati.

4.1.2 Infrastruktur Wilayah

Salah satu aspek penting yang memengaruhi kinerja perekonomian suatu wilayah adalah kondisi infrastruktur fisik. Dua komponen dari infrastruktur yang memiliki peran sentral dalam menjamin kelangsungan proses produksi maupun memperlancar alur distribusi barang dan jasa adalah infrastruktur transportasi dan listrik. Kuantitas infrastruktur transportasi dapat diukur dengan data panjang jalan yang berstatus baik dan sedang atau disebut dengan jalan berstatus mantap. Kuantitas infrastruktur listrik dapat diukur dengan jumlah daya energi listrik KWh yang terjual kepada pelanggan. Namun demikian, data panjang jalan dan