Jenis-Jenis Strategi Alternatif Kerangka Pemikiran Teoritis

25

3.1.5. Jenis-Jenis Strategi Alternatif

Menurut David 2009, pada prinsipnya strategi dapat dikelompokkan atas empat kelompok strategi, yaitu : 1 Strategi IntegrasiIntegration Strategy Strategi ini menghendaki agar perusahaan melakukan pengawasan yang lebih terhadap distributor, pemasok dan atau para pesaingnya. Strategi integrasi dapa dilakukan melalui beberapa cara, antara lain integrasi ke depan, integrasi ke belakang dan integrasi horizontal. a. Integrasi ke depan Forward Integration Integrasi ke depan adalah strategi untuk mencari kepemilikan atau meningkatkan kontrol atas distributor atau peritel. Saat ini semakin banyak produsen atau pemasok yang menjalankan strategi intergasi kedepan dengan membuat situs web untuk menjual produk secara langsung kepada konsumen. b. Integrasi ke belakang Backward Integration Integrasi ke belakang adalah strategi untuk mencari kepemilikan atau meningkatkan kontrol atas pemasok perusahaan. Strategi ini sangat cocok ketika pemasok perusahaan saat ini tidak dapat diandalkan, terlalu mahal atau tidak dapat memenuhi kebutuhan perusahaan. c. Integrasi horizontalHorizontal Integration Integrasi horizontal adalah strategi untuk mencari kepemilikan atau meningkatkan kontrol atas pesaing perusahaan. Merger, akuisisi, dan pengambilalihan antar pesaing memungkinkan meningkatnya skala ekonomi dan mendorong transfer sumber daya dan kompetensi. 2 Strategi Intensif Intensive Stategy Stategi intensif merupakan strategi yang memerlukan usaha-usaha intensif untuk meningkatkan posisi persaingan perusahaan melalui produk yang ada. Strategi intensif dapat dilakukan melalui beberapa cara, antara lain penetrasi pasar, pengembangan pasar dan pengembangan produk. a. Penetrasi pasar market penetration Strategi penetrasi pasar merupakan suatu strategi yang berusaha meningkatkan pangsa pasar untuk produk atau jasa saat ini melalui upaya 26 pemasaran yang lebih besar. Penetrasi pasar mencakup meningkatkan jumlah tenaga penjual, meningkatkan jumlah belanja iklan, menawarkan promosi penjualan yang ekstensif atau meningkatkan usaha publisitas. b. Pengembangan pasar market development Strategi pengembangan pasar merupakan suatu strategi yang berusaha memeperkenalkan produk atau jasja saat ini ke area geografis yang baru. c. Pengembangan produk product development Strategi pengembangan produk merupakan strategi yang berusaha meningkatkan penjualan melalui perbaikan produk atau jasa saat ini atau mengembangkan produk atau jasa baru. 3 Strategi Diversifikasi Diversification Strategy Strategi diversifikasi merupakan suatu strategi yang dimaksudkan untuk menambah produk-produk baru. Strategi diversifikasi dapat dilakukan melalui diversifikasi konsentrik, diversifikasi konglomerat, dan diversifikasi horizontal. a. Diversifikasi konsentrik consentric diversification Strategi diversifikasi konsentrik atau terfokus adalah strategi menambah produk baru atau jasa baru, tetapi berhubungan. b. Diversifikasi konglomerat conglomerate diversification Strategi diversifikasi konglomerat adalah strategi menambah produk atau jasa baru tetapi tidak saling berkaitan. c. Diversifikasi horizontal horizontal diversification Strategi diversifikasi horizontaladalah strategi menambah produk atau jasa baru, tetapi tidak berkaitan dan masih untu pelanggan saat ini. 4 Strategi Defensif Defensive Strategy Strategi defensif merupakan suatu strategi yang dimaksudkan agar perusahaan melakukan tindakan-tindakan penyelamatan agar terlepas dari kerugian yang lebih besar, termasuk mengalami kebangkrutan. Strategi defensif dapat dilakukan melaui tiga cara yaitu retrenchment, divestasi, dan likuidasi. 27 a. Penciutan Retrenchment Retrenchment terjadi ketika suatu organisasi mengelompokkan ulang melalui pengurangan asset dan biaya untuk membalikkan penjualan dan laba yang menurun. Kadang kala disebut pembalikan atau strategi reorganisasional. Retrenchment didesain untuk memperkuat kompetensi khusus dasar suatu organisasi. Selama retrenchment, para penyusun strategi bekerja dengan sumberdaya yang terbatas dan menghadapi tekanan dari pemegang saham, karyawan dan media. Retrenchment dapat melibatkan penjualan tanah dan gedung untuk meningkatkan kas, memotong lini produk, menutup bisnis yang labanya sangat tipis, menutup pabrik yang tua atau kuno, mengotomatisasi proses, mengurangi jumlah karyawan dan mendapatkan sistem kontrol pengeluaran. b. Divestasi Divestiture Strategi divestasi adalah strategi dengan menjual satu divisi atau bagian dari suatu organisasi. Divestasi sering digunakan untuk meningkatkan modal untuk akuisisi atau investasi strategis lebih jauh. Divestasi dapat menjadi bagian dari keseluruhan strategi penciutan untuk membebaskan organisasi dari bisnis yang tidak menguntungkan, yang membutuhkan terlalu banyak modal. c. Likuidasi Likuidation Likuidasi merupakan suatu strategi yang digunakan perusahaan dengan cara menjual seluruh asset perusahaan, secara terpisah-pisah atau sepotong-potong untuk nilai riilnya. Likuidasi adalah suatu pengakuan kekalahan, dengan cara menghentrikan operasi untuk menghindari kehilangan uang dalam jumlah besar.

3.1.6. Analisis Lingkungan Usaha