91 2.
Hambatan masuk industri rendah Ancaman masuknya pendatang baru dalam usaha sate bandeng tergolong
tinggi. Hal ini dikarenakan hambatan untuk memasukin industri ini tergolong rendah karena dalam tidak harus dimulai dari skala usaha yang besar serta
kebutuhan modal yang besar dalam pendiriannya.
3. Ancaman produk substitusi
Bila dilihat dari fungsinya sebagai lauk pendamping nasi, substitusi dari produk sate bandeng adalah ikan bakar, bandeng presto dan produk olahan ikan
lainnya, sedangkan apabila dilihat dari fungsinya sebagai makanan khas daerah Banten yang dapat dijadikan buah tangan, produk substitusinya adalah ayam
bakakak dan sate bebek yang juga merupakan makanan yang khas daerah Banten. Banyaknya alternatif pilihan yang dapat menggantikan sate bandeng, merupakan
suatu ancaman bagi UKM Awal Putra Mandiri.
4. Tingkat persaingan antar industri tinggi
Produsen yang memproduksi sate bandeng telah banyak ditemui di Kota Serang. Banyaknya produsen yang memproduksi sate bandeng menimbulkan
persaingan dalam hal perebutan daerah pemasaran, persaingan produk dan harga jual. Hal ini merupakan suatu ancaman bagi perusahaan dalam pengembangan
usaha, sehingga untuk mengatasi hal tersebut dibutuhkan suatu pengembangan pada produk yang telah ada, seperti menambah variasi rasa.
7.3 Analisis Matriks Internal Factor Evaluation IFE
Matriks IFE disusun setelah dilakukan identifikasi terhadap faktor internal yang meliputi kekuatan dan kelemahan pada UKM Awal Putra Mandiri. Hasil
matriks IFE dapat dilihat pada Tabel 20. Total skor faktor strategis internal adalah 2.794. Nilai tersebut menunjukkan bahwa UKM Awal Putra Mandiri
berada pada rata-rata dalam kekuatan internal secara keseluruhan. Nilai skor untuk kekuatan adalah sebesar 2.270, sedangkan nilai skor untuk kelemahan adalah
sebesar 0.524. Nilai akhir skor total kekuatan yang lebih besar dari pada kelemahannya menunjukkan bahwa dalam mengembangkan usaha, UKM Awal
92 Putra Mandiri telah mampu memanfaatkan kekuatan yang dimilikinya dan
mengatasi kelemahannya.
Tabel 20. Matriks Internal Factor Evaluation IFE
No Faktor-Faktor Strategis Internal
Bobot Rata-Rata
Rating Rata-Rata
Total Skor
Kekuatan
1 Keuletan pemilik dalam mengelola
usaha 0.059
4 0.235
2 Hubungan baik antara pemilik dan
karyawan 0.062
3.75 0.233
3 Tenaga kerja lokal yang terampil dan
berpengalaman 0.053
4 0.211
4 Promosi melalui teknologi informasi
0.068 3.75
0.256 5
Sudah memiliki labelisasi kemasan 0.067
3.75 0.249
6 Pelayanan pesan antar bagi konsumen
0.063 3.75
0.236 7
Kualitas produk yang dihasilkan baik 0.054
4 0.217
8 Penggunaan teknologi dalam proses
penggilingan ikan dan pengemasan 0.068
3.5 0.236
9 Hubungan baik dengan pemasok
dalam hal sistem pembayaran 0.056
3 0.167
10 Adanya aktivitas penelitian dan pengembangan
0.077 3
0.231
Total Kekuatan 2.270
Kelemahan
11 Tumpang tindih pekerjaan 0.070
1.5 0.105
12 Belum ada pemisahan antara aktivitas usaha dan aktivitas rumah tangga
0.083 1.25
0.104 13 Belum memiliki jaringan distribusi
yang kontinu 0.075
1 0.075
14 Keterbatasan modal 0.080
1.75 0.139
15 Administrasi dan pencatatan keuanganakuntansi masih sederhana
0.068 1.5
0.101
Total Kelemahan 0.524
Total Skor Internal 2.794
Berdasarkan Tabel 22 matriks IFE, kekuatan terbesar UKM Awal Putra Mandiri terletak pada promosi melalui teknologi informasi dengan total skor
mencapai 0.256. Dengan adanya promosi melalui internet akan lebih memudahkan perusahaan untuk memperkenalkan produknya kepada masyarakat
93 dan calon pembeli potensial sehingga konsumen tertarik untuk melakukan
pembelian terhadap produk tersebut. Promosi melalui internet yang telah dilakukan UKM Awal Putra Mandiri cukup efektif, karena beberapa konsumen
yang membeli produk sate bandeng mengetahui informasi produk tersebut melalui internet.Melalui internet, UKM Awal Putra Mandiri mempromosikan produknya
melalui salah satu media jejaring sosial yang saat ini banyak diakses oleh masyarakat yaitu facebook, disamping itu UKM Awal Putra Mandiri juga
membuat blog mengenai usahanya tersebut. Berdasarkan matris IFE, kelemahan terbesar UKM Awal Putra Mandiri
terletak pada belum memiliki jaringan distribusi yang baik dengan total skor mencapai 0.075. Hingga saat ini, UKM Awal Putra Mandiri belum memiliki
jarigan distribusi yang baik dalam memasarkan produknya. Hal ini menyebabkan perusahaan tidak dapat menjangkau segmen pasar yang lebih luas lagi. Tidak
adanya jaringan distribusi yang baik, membuat permintaan terhadap produk tidak menentu setiap harinya, oleh karena itu UKM Awal Putra Mandiri membatasi
jumlah sate bandeng yang diproduksinya untuk menghindari produk tidak habis terjual.
7.4 Analisis Matriks External Factor Evaluation EFE