16 pemberdayaan UKM bidang pangan dan pengolahan hasil pertanian, sehingga
pangan yang aman, bermutu dan bergizi bagi masyarakatnya bisa disediakan. Secara nasional, pengembangan dan pemberdayaan UKM perlu dilakukan dengan
fokus pada penciptaan nilai tambah sehingga pangan lokal mempunyai nilai nilai gizi, nilai ekonomi, nilai budaya, nilai kebangsaan yang sama, bahkan jika
mungkin lebih tinggi dari pada produk yang berbasis impor yang saat ini mulai mendominasi menu pangan Indonesia Hariyadi, 2011.
2.7. Strategi Pengembangan UKM
Dalam menghadapi krisis ekonomi seperti saat ini, teori dynamic dan teori resource-based strategy merupakan teori yang dapat diterapkan dalam
pengembangan UKM nasional Suryana, 2001. Resource-based strategy adalah strategi perusahaan yang memanfaatkan sumber daya internal yang superior untuk
menciptakan kemampuan inti dalam menciptakan nilai tambah untuk mencapai keunggulan komparatif dan keunggulan kompetitif. Akibatnya perusahaan kecil
tidak lagi bergantung pada strategi kekuatan pasar melalui monopoli dan fasilitas pemerintah. Dalam pengembangan UKM, strategi ini lebih murah dan ampuh
karena memanfaatkan sumberdaya lokal yang dimilikinya. Sumber daya perusahaan yang dapat dikembangkan antara lain tanah, teknologi, tenaga kerja
kemampuan dan pengetahuannya, modal dan warisan bakat keahlian yang turun menurun Partomo dan Soejoedono, 2002.
2.8. Hasil Penelitian Terdahulu
Penelitian mengenai strategi pengembangan usaha telah banyak dilakukan dan pada umumnya tujuan dari penelitian mengenai strategi pengembangan usaha
adalah untuk 1 mengidentifikasi dan menganalisis faktor internal dan eksternal suatu perusahaanorganisasi, 2 menyusun alternatif strategi yang tepat untuk
perusahaanorganisasi yang diteliti. Terdapat beberapa penelitian terdahulu yang dapat menjadi acuan
mengenai strategi pengembangan usaha, khususnya industri pengolahan dengan komoditas hasil perikanan, antara lain Tresnaprihandini 2006 meneliti tentang
17 Formulasi Strategi Pengembangan Usaha Kerupuk Udang dan Ikan Pada
Perusahaan “Candramawa” Di Kabupaten Indramayu. Dari penelitian ini diketahui bahwa tingkat konsumsi ikan dan udang masyarakat Indonesia pada
tahun 2002 masih rendah dikarenakan penyajiannya yang rumit, bau amis serta dapat menimbulkan alergi. Oleh karena itu, dibutuhkan upaya pengolahan lebih
lanjut dengan tujuan meningkatkan konsumsi ikan dan udang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi yang paling tepat yang
dapat diterapkan oleh perusahaan.Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah matriks IFE dan EFE, matriks SWOT, matriks IE dan QSPM.
Berdasarkan hasil analisis matriks IFE diketahui bahwa kekuatan utama pada perusahaan ini adalah adanya loyalitas distributor, sedangkan kelemahan
utamanya adalah kapasitas produksi yang belum optimal. Berdasarkan matriks EFE diketahui bahwa peluang utama yang dapat dimanfaatkan oleh perusahaan
adalah tingkat konsumsi kerupuk yang meningkat, sedangkan ancaman utama yang dihadapi adalah perusahaan pesaing lebih cepat dalam mengadaptasi
teknologi. Hasil Matriks IE memperlihatkan bahwa perusahaan berada pada kuadran IV, yaitu tumbuh dan bina dimana strategi yang tepat yang dapat
dilakukan perusahaan yaitu penetrasi pasar, pengembangan pasar dan pengembangan produk. Dari anaslisis matriks SWOT diperoleh tiga belas
alternatif strategi yang dapatditerapkan oleh perusahaan. Dan hasil akhir dari penelitian ini diperoleh melalui analisis QSPM sehingga diperoleh prioritas
strategi alternatif terbaik yang dapat dijalankan perusahaan yaitu menjalin kerjasama dengan perusahaan besar pengekspor kerupuk.
Ardhi 2008 meneliti tentang Perancangan Strategi Pengembangan Usaha Melalui Pendekatan Arsitektur Strategik Studi Kasus BANISI, Kecamatan
Soreang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Dari penelitian ini diketahui bahwa sumber daya ikan merupakan salah satu tumpuan ekonomi dimasa yang akan
datang. Hal ini dikarenakan ikan telah menjadi salah satu komoditi pangan yang penting, tidak hanya untuk Indonesia melainkan juga untuk masyarakat dunia.
Bahkan para ahli memperkirakan bahwa konsumsi ikan masyarakat global akan semakin meningkat.
18 Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah matriks EFE,
matriks IE, matriks SWOT, Arsitektur strategi. Hasil matriks IE menempatkan perusahaan berada pada kuadran V. Pada posisi ini perusahaan dapat dikelola
dengan strategi pertahankan dan pelihara hold dan maintain. Dilihat dari sisi internal perusahaan, kekuatan utama perusahaan adalah pengendalian mutu yang
baik dan adanya hubungan baik yang terjalin antara perusahaan dengan agen- agen, sedangkan kelemahan utamanya antara lain tumpang tindih pekerjaan dan
rendahnya produksi. Dilihat dari sisi eksternal perusahaan, diketahui bahwa peluang yang harus dimanfaatkan perusahaan antara lain dukungan pemerintah
dan trend konsumsi ikan yang meningkat, sedangkan ancaman terbesar yang dihadapi perusahaan adalah adanya produk pengganti dan duplikasi produk oleh
perusahaan lain. Amir 2008 meneliti tentang Strategi Pengembangan Usaha Abon Ikan di
KUB Hurip Mandiri Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi. Dari penelitian ini diketahui bahwa ikan sebagai salah satu produk hasil perikanan memiliki
jumlah produksi yang paling besar dibandingkan dengan produk perikanan lainnya, disamping itu perkembangan disektor perikanan cukup potensial karena
kebutuhan masyarakat akan pangan hewani semakin meningkat. Penelitian ini menggunakan analisis matriks IFE dan EFE, matriks IE, dan
analisis SWOT dan metode PHA. Berdasarkan penelitian tersebut dilihat dari faktor eksternal lingkungan didapat peluang dan ancaman yang mempengaruhi
usaha ini. Peluang utama yang dihadapi KUB Hurip Mandiri adalah adanya dukungan Pemda Sukabumi dalam pengembangan UKM di Sukabumi, sedangkan
ancaman utamanya adalah ketersediaan bahan baku yang tergantung musim dan kenaikan harga BBM. Dilihat dari faktor internal perusahaan kekuatan perusahaan
adalah lokasi perusahaan strategis, rasa dan tekstur produk yang baik, adanya labelisasi kemasan, pengalaman perusahaan selama 14 tahun, loyalitas pelanggan,
adanya hubungan kekeluargaan dan kerjasama yang kuat dan telah ada pembagian tugas sedangkan kelemahan utama dari perusahaan ini adalah faktor sumber dana
yang terbatas serta kurangnya promosi produk. Hasil dari matriks IE menunjukkan posisi KUB Hurip Mandiri berada pada kuadran II yang memberikan rekomendasi
19 untuk tumbuh dan berkembang dan strategi yang dapat diterapkan adalah strategi
intensif. Hasil
pengolahan PHA
diperoleh prioritas
alternatif strategi
pengembangan usaha abon ikan yaitu 1 meningkatkan kualitas produk dan mutu pelayanan kepada konsumen serta pemasok; 2 aktif melakukan kegiata promosi;
dan 3 memperluas jaringan distribusi dan pemasaran. Harianja 2009 meneliti tentang Strategi Pengembangan Usaha Daging
Rajungan CV. Mutiara Laut Kabupaten Serang Provinsi Banten. Dari penelitian ini diketahui bahwa Indonesia merupakan salah satu Negara dengan potensi
sumber daya laut yang besar, baik secara kuantitas maupun keberagamannya. Hal tersebut dikarenakan produk perikanan memiliki nilai yang cukup potensial untuk
dikembangkan terlebih ketika produk hasil perikanan tersebut telah diolah menjadi suatu produk yang bernilai tinggi.
Alat analisis yang digunakan antara lain teknik Delphi, matriks IFE dan EFE, matriks IE dan SWOT serta QSPM. Hasil matriks IE menggambarkan posisi
CV. Mutiara Laut berada pada posisi V, yaitu tahap hold and maintain. Berdasarkan matriks SWOT diperoleh delapan alternatif strategi dan dari hasil
matriks QSP diperoleh prioritas strategi bagi CV. Mutiara Laut antara lain meningkatkan kualitas produk dan pelayanan, memanfaatkan perolehan
pendanaan yang ditawarkan perbankan untuk meningkatkan kapasitas produksi, mengembangkan produk baru pada pasar konsumen yang sudah ada,
mempertahankan dan meningkatkan kerjasama dengan pemasok untuk mendapatkan jaminan bahan baku yang berkualitas, membuka pabrik baru di
daerah Karangantu untuk mempermudah konsumen yang datang kedaerah sekitar dalam pembelian daging rajungan CV. Mutiara Laut, mengusahakan kontinuitas
produksi, melakukan pelabelan kemasan, memperbaiki struktur organisasi dan manajemen dalam mengembangkan perusahaan.
Berdasarkan penelitian terdahulu dapat disimpulkan bahwa ikan merupakan salah satu produk hasil perikanan yang memiliki prospek yang baik
untuk dikembangkan karena disamping memiliki nilai yang cukup potensial, ikan juga mengandung banyak gizi serta dapat diolah menjadi berbagai produk olahan
yang bernilai tinggi. Untuk itu, terdapat berbagai kebijakan pemerintah dalam
20 pengembangan sektor perikanan, salah satunya yaitu kebijakan industrialisasi
perikanan. Pada penelitian yang terkait dengan strategi pengembangan usaha pada
komoditas perikanan terdapat persamaan dan perbedaan. Persamaan antara penelitian terdahulu dengan penelitian yang dilakukan adalah topik strategi
dengan konsep pengembangan usaha, komoditas utama yang dibahas merupakan komoditas perikanan dan objek penelitian yang dikaji merupakan produk olahan
ikan. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya terletak pada jenis produk yang dihasilkan serta hasil penelitian.
Penelitian yang dilakukan oleh Tresnaprihandini 2006 dan Harianja 2009 memiliki persamaan pada alat analisis yaitu matriks IFE, EFE, IE, SWOT
dan QSPM. Persamaan alat analisis antara peneliti dengan kedua peneliti lainnya hanya pada tahap pemasukan matriks IFE dan EFE dan tahap pencocokan
matriks IE dan SWOT, sedangkan pada tahap keputusan terdapat perbedaan alat analisis, antara lain Ardhi 2008 menggunakan alat analisis dengan pendekatan
arsitektur strategik dan Amir 2008 menggunakan metode PHA. Daftar referensi skripsi dari peneliti terdahulu dapat dilihat pada Lampiran 2.
21
III. KERANGKA PEMIKIRAN