Tebang, Muat, dan Angkut

8 dan dipilih secara diagonal. Tebu contoh lalu digiling menggunakan gilingan mini untuk mengeluarkan niranya. Pengukuran nilai brix dilakukan dengan menggunakan handrefractometer atau dengan mengunakan timbangan brix, sedangkan pol diukur dengan menggunakan alat polarimeter. Angka yang dapatkan dari pembacaan polarimeter akan dimasukkan ke dalam rumus; Pol = Pemutaran x Bobot Normal x 1.1 Berat Jenis x 100 Setelah mendapatkan nilai pol, hasil dari pembacaan brix dan pol berguna untuk mendapatkan nilai rendemen sementara dengan menggunakan rumus; Nilai Nira = Pol - 0.4 x brix - Pol Rendemen Sementara = Faktor Rendemen x Nilai Nira

3.4 Analisis Data dan Informasi

Data hasil pengamatan dianalisis dengan menggunakan uji t-student 5 dengan bantuan program minitab untuk membandingkan data wilayah Bantul dan Sleman Timur IV KEADAAN UMUM PERUSAHAAN

4.1 Sejarah Singkat Perusahaan

PT Madubaru merupakan satu-satunya Pabrik Gula dan Pabrik Spiritus yang terdapat di Provinsi Yogyakarta. Pada saat Indonesia dijajah oleh Belanda terdapat 17 Pabrik gula di Yogyakarta, namun semua dibumi hanguskan dikarenakan permintaan pemerintah belanda untuk mengurangi pasokan gula sesuai dengan putusan Charbourne agreement pada tahun 1931 dan hanya teringgal PG Madukismo. Pada tahun 1955 pihak keraton yang dipimpin oleh Sri Sultan Hamengku Buwono XI memprakarsai untuk dibangunnya kembali Pabrik Gula Madukismo yang diresmikan pertama kali tanggal 29 Mei 1958 oleh Presiden pertama RI yakni Ir. Soekarno. Pabrik gula dan pabrik spiritus Madukismo merupakan satu-satunya perusahaan yang memproduksi gula, spiritus dan tebu di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Status perusahaan PT Madubaru pernah mengalami perubahan dari perusahaan menjadi milik BUMN, lalu menjadi perusahaan swasta kembali sampai sekarang. Saat ini PT Madubaru merupakan Perseroan terbatas yang didirikan tanggal 14 juni 1955, dan diberi nama Pabrik- pabrik Gula Madu Baru PT P2G, Madubaru PT dengan dua pabrik yakni PG Madukismo dan PS Madukismo. Kronologi perubahaan status perusahaan dan perubahan manajemennya yakni pada awal pembangunan kembali yakni tahun 1955-1962 merupakan perusahaan Adanya kebijakan pemerintah RI untuk mengambil alih semua perusahaan yang ada di Indonesia, sehingga pada tahun 1962-1966 PT Madubaru bergabung dengan perusahaan negara dibawah BPU-PPN Badan Pimpinan umum-Perusahaan Negara. Pada tahun 1966 BPU-PPN bubar dan memberikan kebebasan kepada PG- PS untuk memilih tetap menjadi perusahaan milik pemerintah atau menjadi

Dokumen yang terkait

Pengelolaan Tanaman Tebu (Saccharum officinarum L.) Lahan Kering Di PT. Gula Putih Mataram, Lampung

0 11 86

Pengelolaan Tanaman Tebu (Saccharum officinarum L.) di Pabrik Gula Tjoekir PTPN X, Jombang, Jawa Timur; Studi Kasus Pengaruh Bongkar Ratoon terhadap Peningkatan Produktivitas Tebu

6 20 96

Pengelolaan tebu (Saccharum officinarum L.) di PG Cepiring, PT Industri Gula Nusantara, kendal dengan aspek khusus modifikasi budidaya untuk menurunkan salinitas

2 9 186

Pengelolaan tanaman tebu ( Saccharum officinarum. L ) lahan kering di PT. Gula Putih Mataram, Lampung dengan aspek khusus manajemen irigasi

3 31 157

Pengelolaan Tanaman Tebu (Saccharum officinarum.L) Lahan Kering Di Pt Gula Putih Mataram, Lampung Dengan Aspek Khusus Tebang, Muat, Dan Angkut

7 48 54

Pengelolaan tebu (Saccharum officinarum L.) di PT Gula Putih Mataram, Lampung Tengah dengan aspek khusus aplikasi blotong pada tanaman tebu lahan kering

8 57 123

Pengelolaan Tanaman Tebu (Saccharum officinarum L.) di Pabrik Gula Madukismo, PT. Madubaru, Yogyakarta: dengan Aspek Khusus Mempelajari Produktivitas Tiap Kategori Tanaman

9 45 172

Pengelolaan Tanaman Tebu (Saccharum officinarum L.) di PG Madukismo PT Madubaru Yogyakarta dengan Aspek Khusus Manajemen Tebang Angkut Tebu.

3 16 191

Budidaya tebu (Saccharum officinarum L.) lahan kering di PG Madukismo PT Madubaru Yogyakarta dengan aspek khusus pemupukan beberapa kategori tanaman tebu lahan kering

3 27 92

Pengelolaan Tanaman Tebu (Saccharum Officinarum L.) Di Pabrik Gula Madukismo Dengan Aspek Khusus Penataan Varietas

4 9 64