21
Kepras. Pengeprasan dilakukan dengan memotong sisa batang dari tebangan dengan menggunakan cangkul atau arit. Pengeprasan bertujuan untuk memicu
pertumbuhan tunas baru. Semua tanaman tebu dalam 1 kebun harus dikepras walaupun terdapat tunas yang sudah tumbuh, hal ini dilakuan agar umur tanaman
seragam. Tunas yang dibiarkan tumbuh tidak dikepras akan memiliki tingkat kematangan yang berbeda-beda setiap kebun sehingga susah menentukan waktu
tebang yang tepat.
Gambar 5 Pengeprasan
Pemotongan akar. Pemotongan akar atau sering disebut dengan pedot oyot berguna untuk merangsang pertumbuhan akar baru. Akar baru akan lebih efektif dalam
penyerapan unsur hara dari pada akar yang lama. Pemotongan akar dilakukan dengan mencangkul kedua sisi juringan. Selain bermanfaat untuk merangsang
pertumbuhan akar baru, pemotongan akar juga menggemburkan tanah dan akar lama akan menjadi bahan organik bagi tanah.
Pengeprasan harus dilakukan pada saat kondisi tanah basah, apabila tanahnya kering maka tebu yang didalam tanah juga akan kering dan tidak dapat
menumbuhkan tunas. Setelah pengeprasan dilakukan pemupukan dengan dosis yang sama pada tanaman baru, lalu dilakukan irigasi. Pembuatan got atau
pemeliharaan got dilakukan setelah irigasi, lalu peneyemprotan herbisida. Satu bulan kemudian dilakukan pemupukan, lalu penyemprotan kembali herbisida.
5.1.5.2 Penyulaman
Sulam adalah kegiatan untuk mengganti tanaman yang mati dengan benih tebu baru dan memiliki umur yang sama. Penyulaman dilakukan untuk
mendapatkan populasi tebu yang optimal. Penyulaman pertama dilakukan satu minggu setelah penanaman. Tanaman sulam didapatkan dari sisa tanaman pada
penanaman pertama yang ditanam di pinggiran kebun. Penyulaman kedua dilakukan satu bulan setelah penanaman pertama, apabila sulam kedua masih gagal
maka ada sulam seblang. Sulam seblang adalah penyulaman yang tanaman sulamnya berasal dari rumpun tanaman tebu yang memiliki tunasan banyak.
Kegiatan penyulaman harus dilakukan saat musim hujan, hal ini bertujuan untuk kebutuhan air benih tebu tetap terpenuhi agar pertumbuhan vegetatif tidak
terhambat.
22
5.1.5.3 Pemupukan
Pemupukan adalah penambahan bahan yang dibutuhkan tanaman kedalam media tumbuh tanaman agar dapat tumbuh secara optimal. Pemupukan pada tebu
sering menambahkan ZA dan phonska, karena didalam pupuk ZA dan phonska terdapat nitrogen, phospat, dan kalium yang membantu proses pembentukan protein
sehingga dapat medorong pertumbuhan vegetatif tanaman. Unsur kalium dan sulfur digunakan dalam tanaman tebu untuk membantu proses pembentukan gula
sehingga dapat meningkatkan kemanisan tebu. Bahan kandungan ZA yakni 21 nitrogen dan 24 sulfur, sedangkan untuk phonska mengandung 15 N, 15 P,
dan 15 K. Penambahan pupuk juga harus disesuaikan dengan kondisi tanah, tanah harus lembab agar terserap oleh tanaman, karena tanah yang kering akan menguap
dan hilang. Penambahan SP36 juga dilakukan untuk menggemburkan tanah.. Penambahan pupuk dilakukan sebanyak dua kali yakni pada saat tanam dan 4 MST.
Pemupukan dilakukan dengan komposisi ZA:phonska adalah 2.5:2.5 Ku, 2:3 Ku atau sebaliknya. Pabrik Gula Madukismo juga menggunakan pupuk Halei. Pupuk
Halei adalah pupuk yang spesifik untuk tanaman tebu, sehingga apabila sudah menggunakan pupuk ini tidak perlu menambahkan pupuk lainnya. Penambahan
pupuk Halei kedalam tanah dilaksanakan dua kali yakni saat tanam dan satu bulan setelah tanam. .
A B
Gambar 6 Pemupukan : A Pupuk halei; B Penebaran pupuk
5.1.5.4 Pengelentekan
Pengelentekan adalah kegiatan menghilangkan daun-daun kering yang menempel pada tanaman tebu. Tujuan pengelentekan adalah meningkatkan
rendemen gula dan mencegah terkena hama dan penyakit. Pengelentekan dapat meningkatkan rendemen gula dikarenakan setelah pengelentekan maka batang tebu
dapat terkena sinar matahari sehingga dapat membantu meningkatkan aktivitas proses pembentukan gula dalam batang. Pengelentekan juga dapat mencegah
serangan hama dan patogen karena jira dalam keadaan lembab maka akan meningkatkan aktivitas patogen seperti Gibbrella moniliformis yang meyebabkan
penyakit pokkahbung. Pada kebun yang daun kering dibiarkan pada batang akan mudah terbakar dan terserang tikus karena kotor. Kegiatan pengelentekan
dilakukan dua kali yakni 5 BST dan 9 BST, namun menurut anjuran pengelentekan dilakukan tiga kali yakni 5 BST, 9 BST, dan 10 BST. Hal ini dikarenakan susahnya
23 mendapatkan tenaga kerja sehingga kegiatan pengelentekan dapat dilakukan dua
kali atau waktu pengerjaan terlambat. 5.1.5.5
Tambah Tanah
Tambah tanah adalah kegiatan menambahkan tanah pada pangkal tanaman. Tambah tanah atau yang sering disebut uruk tanah dilakukan sebanyak 3 kali.
Tambah tanah I yakni pada pemupukan II saat tebu berumur 4 MST. Tambah tanah I berguna untuk pengendalian gulma dan menutup pupuk agar tidak menguap.
Tambah tanah II dilakukan saat tebu berumur 2 bulan, sedangkan Tambah tanah III saat 4 bulan setelah tanam. Tambah tanah II dan III bertujuan untuk mengendalikan
gulma, menegakkan tanaman agar tidak roboh, dan menambah media perakaran.
5.1.6 Hama
Hama merupakan organisme yang mengganggu dan merugikan bagi tanaman apabila jumlah populasi dan keberadaannya tidak dikendalikan dibawah ambang
ekonomi. Terdapat beberapa jenis hama yang merugikan bagi tanaman tebu yakni Penggerek pucuk Triporyza vinella F, Penggerek batang
Chilo supresalis dan Chilo sachariphagus
, dan Uret Lepidieta stigma F . Setiap hama memiliki cara
memiliki pengendaliannya masing-masing.
5.1.6.1 Penggerek Pucuk Triporyza vinella F
Hama penggerek Pucuk dapat menyebabkan kematian titik tumbuh tanaman. Umumnya hama ini menyerang tanaman tebu yang masih muda. Penyerangan hama
penggerek pucuk dimulai dari telur Triporyza vinella F yang tersusun dibalik daun 6-30 butir dan dilapisi selaput berwarna coklat. Telur yang sudah berumur 8-9 hari
akan menetes, ulat yang keluar dari telur akan menjalar menuju daun dengan menggantung menggunakan benang-benang halus yang keluar dari mulutnya. Ulat
akan menggerk daun menuju tulang daun hingga ke titik tumbuh lalu menembus batang tanaman, sehingga titik tumbuh mengalami kematian. Matinya titik tumbuh
dapat dilihat dari daun yang belum terbuka berwarna kuning, hal ini dikarenakan jaringan xilem dan floem yang terputus.
A B
Gambar 7 Serangan penggerek pucuk: A Penampakan serangan dari luar; B Penampakan serangan dari dalam