Solusi Permasalahan Pelaksanaan Teknis Budidaya Tanaman Tebu
46 Tabel 7 Analisi uji-t data pengukuran nilai brix dan pol
Bantul Sleman Timur
Brix kebun 19.05
18.85 Brix pabrik
17.10 17.90
Rata-rata penurunan brix 1.95
0.95 St. deviasi
0.42 0.17
P-value 0.005
Rata-rata pol 11.49
11.93 St. deviasi
0.15 0.33
P-value 0.049
Nilai nira 9.23
9.55 Rata-rata rendemen sementara
6.28 6.49
St. deviasi 0.05
0.14 P-value
0.027
: Berbeda nyata pada taraf 5
Penurunan nilai brix dan pol disebabkan oleh penguraian sukrosa menjadi monosakarida. Penguraian sukrosa menjadi glukosa dan fruktosa di sebabkan oleh
adanya enzim invertase. Aktivitas enzim invertase dipengaruhi oleh beberapa faktor yakni suhu, pH, dan mikroorganisme. Suhu yang tinggi akan meningkatkan kinerja
enzim dikarenakan kenaikan suhu akan meningkatkan energi kinetic enzim, sehingga aktivitas enzim juga meningkat. Pada umumnya setiap kenaikan suhu 10
C akan meningkatkan aktivitas enzim 2 kali lipat. Tingkat keasaman mempengaruhi nilai brix dan pol dalam air nira karena sukrosa mudah terinversi pada tingkat
keasaman yang rendah atau yang disebut dengan hidrolisis. Hasil dari Hidrolisis sukrosa akan menghasilkan gula inversi yakni glukosa dan fruktosa Goutara dan
Wijandi 1985. Sukrosa akan memutar bidang polarisasi ke kanan +, sedangkan gula inversi akan ke kiri.
Penurunan nilai brix dan pol oleh mikroorganisme dikarenakan mikroorganisme memakan sukrosa dan menghasilkan senyawa dekstran. Senyawa
dekstran adalah polisakarida yang terbentuk dari D-Glukosa. Senyawa dekstran juga berdampak pada pengentalan nira karena bobot molekul yang besar, sehingga
menurunkan kinerja mesin pengolahan gula. Konversi dari sukrosa menjadi dekstran adalah 25, sehingga setiap 1 molekul dekstran membutuhkan 4 molekul
sukrosa. Kehilangan sukrosa yang banyak untuk menghasilkan dekstran menyebabkan penurunan bobot tebu yang menunggu Mochtar 1985. Aktivitas
mikroorganisme dalam nira tebu tidak hanya memakan sukrosa melainkan juga memfermentasi air nira sehingga menghasilkan asam yang dapat meningkatkan
inversi sukrosa.
Penebangan yang tidak mepet tanah juga dapat meningkatkan penurunan nilai kadar gula tebu saat menunggu digiling. Hal ini dikarenakan enzim invertasi
merupakan enzim yang digunakan tanaman untuk menguraikan sukrosa menjadi glukosa saat proses respirasi. Glukosa hasil pemecahan akan digunakan untuk
proses pertumbuhan vegetatif, sedangkan aktivitas tersebut semakin tinggi pada batang yang semakin muda. Tunggak tebu merupakan bagian batang tebu paling
bawah yang memiliki aktivitas pertumbuhan vegetatif yang rendah sehingga memiliki kandungan enzim invertasenya rendah. Penebangan yang tidak mepet
tanah akan meninggalkan tunggak batang tebu, dan mengangkut batang tebu yang