Kepala Seksi Tebang dan Angkutan Tebu
41 menunggu tumbuhnya biji gulma yang dorman sehingga pada pembajakan kedua
gulma dapat dimatikan dengan pengolahan, hal ini termasuk pengendalian gulma secara mekanis
6.1.1.2.
Pembuatan Got
Pembuatan got yang salah dapat menggangu proses pertumbuhan tanaman tebu. Permasalahan Umum di kebun tebu adalah got keliling yang tidak terlalu
dalam atau lebar sehingga kedalaman got hampir sama dengan got mujur, hal ini dapat menyebabkan drainase yang buruk karena air terjebak didalam kebun. Akar
tebu memiliki sifat yang sensitif terhadap drainase yang buruk, tidak kering tapi jangan banjir. Sistem drainase yang buruk dapat menyebabkan akar tidak dapat
tumbuh dengan baik atau kedalaman tumbuh akar yang dangkal sehingga menyebabkan tebu mudah roboh.
6.1.1.3.
Pengolahan Secara Manual
Tahap pengolahan lahan yang singkat dilakukan untuk mencegah pertumbuhan gulma sebelum tanam, walaupun telah membalik tanah dan
membentuk juringan tidak dilakukan waktu 3 minggu untuk tanah melakukan proses oksidasi karena jika melakukan hal ini maka gulma lebih dahulu sehingga
menghambat kegiatan penanaman dan mengganggu pertumbuhan gulma. karena tidak seperti pada pengolahan lahan secara mekanis setelah 1 minggu gulma akan
tumbuh namun akan dibasmi dengan pembajakan II atau dengan pembentukan juringan namun dengan manual hanya ada dua tahap dan tidak ada kesempatan
untuk membasmi gulma dan kurang tenaga kerja. 6.1.1.4.
Pengangkutan Benih
Beberapa hal yang menyebabkan pengangkutan benih tidak efisien adalah penataan tumpukan benih tebu yang tidak rapi sehingga pekerja menurunkan benih
menjadi tidak teratur. Tenaga kerja menarik daun-daun benih sampai benih terlepas dari polybag, benih jatuh dari mobil sampai rusak. Pekerja mepercepat proses
pemindahan dari mobil ke lahan dengan membawa bebrapa polybag yang dipegang ujung daunnya. Pengangkutan benih yang disertai dengan gulma menyebabkan
pengangkutan benih menjadi kotor. 6.1.1.5.
Pemupukan
Pabrik Gula Madukismo tidak menyarankan untuk menggunakan urea karena pupuk tersebut hanya memiliki kandungan nitrogen saja sebesar 45. Pupuk urea
tidak mengandung sulfur dan hanya membantu pertumbuhan vegetatif, sedangkan ZA dapat memberikan kedua manfaat tersebut. Urea merupakan pupuk yang tidak
bersubsidi, tidak seperti ZA sehingga harga urea akan lebih mahal.
Penggunaan pupuk halei jarang dilakukan oleh para petani karena harganya yang mahal, sehingga tebu kemitraan dan KSU saja yang mau menggunakan pupuk
tersebut. Biaya penggunaan pupuk Halei yang mahal dapat ditutup dengan hasil produksi yang lebih besar dari pada menggunakan ZA dan phonska. Pemupukan
menggunakan Halei juga dilakukan hanya sekali dalam satu periode penanaman sehingga mengurangi biaya tenaga kerja dan meningkatkan ketepatan pekerjaan.
42