Dimensi Efikasi Diri Efikasi Diri Self-Efficacy
30
Gambar 2.1 Model Self-Efficacy
Sumber: Robert Kreitner dan Angelo Kinicki, Organizational Behavior, 2010
Sources of Self- Efficacy Beliefs
Behavioural Patterns Feedback
Results
Prior experience
Behaviour m odel
Assessm ent of physical
em otional st at e
Persuasion from ot hers
High “ I know I can do t his job”
Self-efficacy beliefs
Low “ I don’t t hink I can get t he job
done”
Be act ive – select best opport unit ies
M anage t he sit uation – avoid or neut ralized
obst acles
Set goals – est ablish st andards
Plan, prepare, practice
Try hard, persevere
Learn from set backs
Visualize success
Lim it st ress
Be passive
Avoid difficult t ask
Develop w eak, aspirat ions and low
com m it m ent
Focus on personal deficiencies
Don’t even t ry – m ake a w eak effort
Quit or becom e discouraged because
of set backs
Blam e set backs on lack of abilit y or bad
luck
Worry, experience st ress becom e
depressed
Think of excuses for falling
Success
Failure
31
memfokus pada kekurangan personal, 5 bahkan tidak pernah mencoba dan lemah dalam melakukan usaha, 6 keluar atau menjadi takut karena
kemunduran, 7 menyalahkan kemunduran pada kurangnya kemampuan atau nasib buruk, 8 khawatir, mengalami stres dan menjadi depresi, dan
9 berpikir untuk memaafkan atau kegagalan Wibowo, 2014:32-34. Dalam jurnal Tomas Jungert, et. al 2013 dijelaskan bahwa
Bandura dan Jourden menemukan dengan memberikan umpan balik yang positif mengindikasikan penguasaan progresif yang dapat meningkatkan
kepercayaan efikasi diri. Dengan demikian akan menjadi penting untuk menyelidiki hubungan antara self-efficacy dan dukungan otonomi dari
peran model seperti manajer dan rekan kerja yang merupakan sumber informasi efikasi yang penting vicarious experience. Berdasarkan jurnal
inilah alasan peneliti menggunakan sumber-sumber yang mempengaruhi efikasi diri sebagai indikator penelitian untuk variabel efikasi diri.