5
71 100
44 49
9 13
1 2
195
70 14
6 3
1 139
94 41
7 3
2 2
1 164
100 17
4 3
1 50
100 150
200 250
2 -
9 ,9
jt 1
- 2
5 ,9
jt 2
6 -
4 9
,9 jt
5 -
8 1
,9 jt
8 2
- 1
2 1
,9 jt
1 2
2 -
1 6
9 ,9
jt 1
7 -
2 2
5 ,9
jt 2
2 6
- 2
8 9
,9 jt
2 9
- 3
6 1
,9 jt
Prest asi Ker ja
Jan Feb
M ar Apr
Pada gambar 1.2 di atas dapat dilihat bahwa hal-hal yang memotivasi agen dalam bekerja yaitu karena adanya kebebasan penghasilan 88,
kebebasan waktu bekerja 89, pengembangan kepribadian 82, pengembangan karier 86 dan lain-lainnya 78 yang meliputi reward,
baik berupa materiil ataupun non-materiil. Namun berdasarkan hasil observasi pra penelitian, peneliti menemukan adanya suatu masalah yang
terkait dengan motivasi agen Pru Dynasty. Masalah tersebut adalah kurangnya perhatian dan pemberian motivasi oleh leader team kepada agen
bawahannya yang menyebabkan agen itu tidak yakin dan percaya diri bahwa dirinya mampu untuk menjadi agen asuransi yang sukses sehingga
pengharapan efikasi dirinya juga menurun. Rendahnya efikasi diri dan motivasi berdampak pada prestasi kerjanya
yang dilihat dari Annual Premium Income API agen tersebut, seperti yang dapat dilihat pada gambar 1.3 di bawah ini.
Gambar 1.3
Sumber: Agency Pru Dynasty
6
Fenomenanya dapat dilihat dari sikap prestasi kerja agen yakni selama hampir satu tahun agen tersebut belum mendapatkan satu nasabah pun.
Prestasi kerja agen menurun juga dapat disebabkan karena kesibukan mereka yang bekerja sebagai karyawan di perusahaan lain, sehingga membuat mereka
agak kesulitan membagi waktu untuk kedua pekerjaannya tersebut, dan juga karena mereka tidak mengikuti instruksi yang diberikan oleh leader
kelompoknya untuk dapat menarik minat calon nasabah dengan trik-trik khusus.
Kemudian untuk data prestasi kerja agen gambar 1.3 yang dilihat dari API mereka selama dari bulan Januari - April 2015 menunjukkan agen
yang memiliki API berkisar antara Rp.82.000.000–Rp.121.999.999 dan di atas Rp.122.000.000 masih sangat sedikit yaitu 41 agen dari 289 agen yang
berproduksi Berdasarkan permasalahan yang telah diuraikan di atas, maka penulis
tertarik untuk untuk melakukan penelitian dengan judul “ANALISIS PENGARUH EFIKASI DIRI
SELF-EFFICACY DAN MOTIVASI TERHADAP PRESTASI KERJA AGEN ASURANSI PRUDENTIAL
PRU DYNASTY ”.
7
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang penelitian yang telah diuraikan di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Apakah efikasi diri self-efficacy secara parsial berpengaruh signifikan terhadap prestasi kerja agen asuransi Prudential Pru Dynasty?
2. Apakah motivasi secara parsial berpengaruh signifikan terhadap prestasi kerja agen asuransi Prudential Pru Dynasty?
3. Apakah efikasi diri self-efficacy dan motivasi secara simultan berpengaruh signifikan terhadap prestasi kerja agen asuransi Prudential
Pru Dynasty?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan yang hendak dicapai melalui penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh efikasi diri self- efficacy terhadap prestasi kerja agen asuransi Prudential Pru Dynasty
secara parsial. 2. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh motivasi terhadap
prestasi kerja agen asuransi Prudential Pru Dynasty secara parsial. 3. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh efikasi diri self-
efficacy dan motivasi terhadap prestasi kerja agen asuransi Prudential Pru Dynasty secara simultan.
8
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Pihak Organisasi Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan kepada
pimpinan perusahaan kantor Agency Pru Dynasty dalam merumuskan kebijakan meningkatkan efikasi diri, motivasi dan prestasi kerja.
2. Bagi Pihak Akademisi Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan referensi bagi
peneliti selanjutnya yang akan meneliti di bidang perilaku organisasi dan manajemen sumber daya manusia, khususnya penelitian untuk
meningkatkan efikasi diri, motivasi dan prestasi kerja. 3. Bagi Pihak Peneliti
Peneliti merupakan kesempatan untuk menerapkan berbagai teori yang telah diperoleh kedalam dunia praktisi pekerjaan terutama untuk
mengaplikasikan teori Manajemen Sumber daya manusia.
9
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Perilaku Organisasi
1. Pengertian Perilaku Organisasi
Perilaku organisasi adalah aktualisasi pengetahuan dan wawasan tentang bagaimana orang bertindak di dalam organisasi. Kajian perilaku
organisasi mencakup berbagai jenis organisasi; publik, bisnis, sosial, dan lain-lain. Perilaku organisasi merupakan pembelajaran tentang suatu sifat
karakteristik individu yang tercipta di lingkungan suatu organisasi. Karena manusia berbeda-beda karakteristik, maka perilaku organisasi berguna
untuk mengetahui sifat-sifat individu dalam berkinerja suatu organisasi. Pembelajaran perilaku organisasi akan mengetahui tentang cara-cara
mengatasi masalah-masalah yang ada di lingkungan organisasi Deddy Mulyadi, 2015:11
2. Teori Perilaku Organisasi
Setiap manusia memiliki persepsi, kepribadian, tingkah laku, dan pengalaman hidup yang berbeda. Pada dasarnya manusia secara individu
sulit untuk mewujudkan tujuannya Oleh karena itu, manusia akan membentuk kelompok yang terdiri dari individu-individu untuk lebih
memudahkan pencapaian tujuannya dengan cara bekerja sama. Manusia
10
merupakan pendukung utama dalam organisasi, apapun bentuk organisasi tersebut. Beberapa ahli atau sumber memberikan pengertian tentang
organisasi secara berbeda, tetapi saling melengkapi. Organisasi adalah suatu bentuk kelompok individu-individu dengan struktur dan tujuan
tertentu Rivai, 2011:170. Dikatakan pula bahwa organisasi adalah suatu sistem yang
dikoordinasikan secara sadar dari aktivitas dua orang atau lebih Kreitner dan Kinicki, 2010:5. Di sisi lain, Robbins dan Judge 2011:39
memberikan penjelasan lebih rinci tentang organisasi, adalah unit sosial yang secara sadar dikoordinasikan, terdiri dari dua orang atau lebih yang
berfungsi secara relatif berkelanjutan untuk mencapai tujuan bersama atau serangkaian tujuan.
Perilaku manusia yang berada dalam suatu kelompok atau organisasi adalah awal dari perilaku organisasi. Perilaku organisasi adalah
suatu bidang studi yang menginvestigasi dampak perilaku dari individu, kelompok, dan struktur dalam organisasi, dengan maksud menerapkan
pengetahuan untuk memperbaiki efektivitas organisasi Robbins dan Judge, 2011:43. Menurut Colquitt, LePine, dan Wesson 2011:7 perilaku
organisasi adalah suatu bidang studi yang dicurahkan untuk memahami, menjelaskan, dan akhirnya memperbaiki sikap dan perilaku individu dan
kelompok dalam organisasi.
11
Selanjutnya, menurut McShane dan Von Glinow 2010:4 perilaku organisasi adalah studi tentang apa yang orang pikirkan, rasakan dan
lakukan di dalam dan sekitar organisasi. Sedangkan menurut Kreitner dan Kinicki 2010:5 perilaku organisasi adalah bidang yang bersifat
interdisiplin didedikasikan untuk memahami lebih baik dan mengelola orang di pekerjaan.
Dalam mempelajari perilaku organisasi fokus pertama, yaitu perilaku utama dalam organisasi, fokus kedua yaitu struktur dari organisasi
dan kelompok di mana struktur organisasi berpengaruh besar terhadap perilaku individu, fokus ketiga itu proses organisasi. Proses organisasi
berkaitan dengan interaksi yang terjadi antara anggota organisasi. Dan proses organisasi antara lain meliputi komunikasi, kepemimpinan, proses
pengambilan keputusan, dan kekuasaan Rivai, 2011:173.
3. Dimensi Perilaku Organisasi
Menurut Greenberg dan Baron menyatakan bahwa perilaku organisasi fokus pada tiga tingkatan analisis, yaitu tingkat individu, tingkat
kelompok, dan tingkat organisasi. Tiga tingkatan analisis ini harus dipertimbangkan untuk memahami dinamika perilaku dalam organisasi
yang begitu kompleks Danang Sunyoto dan Burhanudin, 2015:5-6. a. Tingkat individu. Setiap individu yang memasuki suatu organisasi
akan membawa perbedaan-perbedaan. Perbedaan individu ini dipengaruhi oleh berbagai variabel antara lain kemampuan,
pembelajaran, kepribadian, persepsi, sikap, motivasi, dan stres.