60
bahwa kinerja karyawan yang baik bertujuan untuk meningkatkan produktivitas. Oleh karena itu, perbaikan sistem kerja dilakukan oleh
setiap komponen yang ada dalam perusahaan. Untuk tujuan tersebut akan dibutuhkan sistem manajemen kinerja yang baik.
Sistem manajemen
kinerja merupakan
proses untuk
mengidentifikasi, mengukur, dan mengevaluasi kinerja karyawan dalam perusahaan. Perusahaan perlu menerapkan sistem manajemen kinerja yang
baik agar para karyawan merasa adil dan nyaman dalam melaksanakan pekerjaannya.
Tidak jarang suatu perusahaan gagal dalam meningkatkan produktivitas karena tidak menerapkan sistem manajemen kinerja yang
baik, yang berakibat pada rendahnya kinerja karyawan pada periode tersebut Wilson Bangun, 2012: 230.
6. Peranan Manajer terhadap Prestasi Kerja
Para manajer ditugasi untuk mengupayakan agar tugas-tugas khusus dilaksanakan secara berhasil. Mereka juga bertanggung jawab
terhadap tindakan-tindakan pihak bawahan mereka. sukses atau kegagalan para bawahan merupakan suatu refleksi langsung tentang keberhasilan
atau kegagalan sang manajer yang bersangkutan. Oleh sebab itu, para manajer harus pula memutuskan siapa saja yang harus melaksanakan tugas
tertentu, dan mereka harus memberikan tugas pekerjaan kepada bawahan yang tepat Winardi, 2015:5-6.
61
Peranan manajer terhadap prestasi kerja karyawannya dapat dilihat dari tindakan manajer dalam memberikan pekerjaan atau kepada karyawan
yang tepat. Ketepatan tugas atau pekerjaan yang diberikan kepada karyawan dapat memberikan hasil pencapaian prestasi kerja yang baik
bagi karyawan tersebut. Hal ini sejalan dengan pendapat Amstrong dan Baron yang menyatakan bahwa tingkat tinggi dan rendahnya prestasi kerja
karyawan dalam melaksanakan pekerjaannya dipengaruhi oleh lima faktor yaitu personal factors, ditunjukkan oleh tingkat keterampilan, kompetensi
yang dimiliki, motivasi, dan komitmen individu. Kemudian leadership factors, ditentukan oleh kualitas dorongan,
bimbingan, dan dukungan yang dilakukan manajer dan team leader. Selanjutnya team factors, ditunjukkan oleh kualitas dukungan yang
diberikan oleh rekan sekerja. Lalu ada system factors, ditunjukkan oleh adanya sistem kerja dan fasilitas yang diberikan organisasi. Dan yang
terakhir contextual situational factors, ditunjukkan oleh tingginya tingkat tekanan dan perubahan lingkungan internal dan eksternal Wibowo,
2014:84. F.
Keterkaitan Antar Variabel 1.
Efikasi Diri Self-Efficacy terhadap Prestasi Kerja
Efikasi diri yang dimiliki seseorang agen akan memengaruhi usahanya dalam mencapai target prestasi kerja yang telah diteteapkan.
Agen dengan efikasi diri yang tinggi akan meningkatkan usahanya dengan tekun dan mengurangi stres ketika sedang menghadapi masalah dalam