Pengertian Perilaku Organisasi Teori Perilaku Organisasi

13 penempatan yang baik dan sesuai dengan kebutuhan perusahaan akan membantu terwujudnya tujuan organisasi. b. Sosiologi Ilmu sosiologi membahas tentang sistem sosial dan interaksi manusia dalam suatu sistem sosial. Sumbangan ilmu sosiologi terhadap perilaku keorganisasian terutama pemahaman tentang perilaku kelompok di dalam organisasi. Masukan yang berharga dari para sosiolog adalah dinamika kelompok, desain tim kerja, budaya organisasi, birokrasi, komunikasi, perilaku antarkelompok dalam organisasi dan teknologi organisasional. c. Antropologi Ilmu antropologi mempelajari tentang interaksi antara manusia dan lingkungannya. Manusia hidup dalam kelompok dan memiliki kebiasaan- kebiasaan yang disebut kultur atau budaya. Sumbangannya dalam perilaku organisasi adalah membantu untuk memahami perbedaan-perbedaan sikap dan perilaku individu dalam organisasi. d. Ilmu politik Selain tiga bidang ilmu di atas, bidang-bidang ilmu lain seperti ilmu politik, sejarah, dan ilmu ekonomi juga turut memberikan andil. Sumbangan dalam perkembangan dari ilmu perilaku keorganisasian. Ilmu politik juga mempelajari tentang perilaku individu dan kelompok di dalam suatu lingkungan politik. Sumbangan dari ilmu politik terhadap perilaku 14 keorganisasian terutama dalam proses memengaruhi, pengalokasian wewenang dan pengelolaan konflik. Sedangkan ilmu sejarah terutama tentang sejarah dari pemimpin- pemimpin besar di masa lampau atau keberhasilan dan kegagalannya dapat dipelajari untuk dijadikan contoh. Yang terakhir dari ilmu ekonomi mencoba menjelaskan perilaku individu ketika mereka dihadapkan pada suatu pilihan. Sumbangan terhadap perilaku keorganisasian terutama dalam proses pengambilan keputusan Rivai, 2011:186-188.

5. Faktor Pendukung dan Penghambat dalam Perilaku Organisasi

Manusia dibesarkan dalam budaya dan lingkungan di mana ia hidup. Budaya merupakan ide, pikiran, gagasan, keyakinan, nilai, norma sebagai pedoman untuk mengarahkan dan membina perilaku. Lingkungan merupakan kondisi obyektif seperti alam, sistem ekonomi dan sistem sosial – politik. Dalam lingkungan manusia berperilaku untuk memenuhi kebijakan hidupnya yang dituntun oleh budaya yang dianutnya. Dalam kehidupan perusahaan, kaum pekerja dipersatukan oleh budaya perusahaan. Ini berarti bahwa kaum pekerja harus menyesuaikan pola pikir dan perilakunya dengan pola pikir dan perilaku perusahaan. Budaya dan pengaruh lingkungan kaum pekerja dalam masyarakatnya harus disesuaikan dengan budaya dan lingkungan perusahaan. Jika tidak bisa menimbulkan sakit mental atau sakit budaya, karena ada sebagian budaya kaum pekerja yang harus dihilangkan atau ditinggalkan atau 15 dibuang agar pola pikir dan perilakunya sesuai dengan pola pikir dan perilaku perusahaan Darsono dan Siswandoko, 2011:14-15. Pemilik dan manajer dalam suatu organisasi perusahaan harus mengetahui dan memahami watak pekerjanya dan lingkungan hidup para pekerjanya, untuk memudahkan membimbing, mengarahkan dan membina mereka dalam melaksanakan tugasnya. Kesalahan membuat analisis budaya kaum pekerja, menimbulkan kesalahan dalam mengambil keputusan dalam perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian, sehingga menimbulkan konflik budaya. Analisis budaya dapat dilakukan dari analisis perilaku manusia dalam pekerjaannya. Dalam pekerjaan manusia menjadi makhluk individu dan sekaligus makhluk sosial. Sebagai makhluk individu, manusia dilihat dari pengetahuan dan keterampilannya, sedangkan sebagai makhluk sosial, manusia dilihat dari perilaku kerja samanya dalam kelompok atau grup. Proses evolutif manusia dalam pekerjaannya organisasi perusahaan di mana ia bekerja merupakan misteri, di mana para pemilik dan manajer organisasi perusahaan harus mampu mengungkapkannya. Jika mereka pengusaha dan manajer tidak mampu mengungkapkannya, yang terjadi dalam perusahaan adalah akumulasi konflik budaya yang dapat menjadi konflik antagonis saling menghancurkan. Darsono dan Siswandoko, 2011:14-15.