Teori Hierarki Kebutuhan Maslow

39 Victor Vroom dalam Davis dan Newstrom, seperti yang dikutip oleh Darsono dan Siswandoko dalam bukunya Manajemen Sumber Daya Manausia Abad 21 2011:158 menjelaskan bahwa motivasi adalah hasil dari tiga faktor, yaitu : 1 seberapa besar seseorang menginginkan imbalan valensi, 2 perkiraan orang itu tentang kemungkinan upaya yang dilakukan akan menimbulkan prestasi yang berhasil harapan atau expectancy, dan 3 perkiraan bahwa prestasi itu akan memperoleh imbalan instrumentality. Vroom menggunakan persamaan matematis untuk mengintegrasikan konsep-konsep tersebut menjadi sebuah model kekuatan motivasi yang dapat diprediksi. Untuk tujuan itu, cukup mendefinisikan dan menjelaskan tiga konsep dalam model Vroom, yaitu harapan, instrumentality, dan valensi. Hubungan itu dinyatakan sebagai berikut: Valensi adalah besarnya keinginan untuk memperoleh imbalan. Derajat keinginan itu terdiri dari : menginginkan, masa bodoh, dan tidak menginginkan. Harapan adalah besarnya kemungkinan keberhasilan mungkin rendah atau mungkin tinggi. Instrumentalisasi ialah besarnya kemungkinan bahwa prestasi akan menghasilkan imbalan mungkin imbalannya rendah, mungkin tinggi. Ketiga faktor itulah yang melahirkan M otivasi = Valensi x Harapan x Instrumentalisasi 40 motivasi atau meningkatnya dorongan yang selanjutnya melahirkan tindakan. Ketiga faktor itu dapat dikombinasikan seperti berikut: Tabel 2.1 Kombinasi Valensi, Harapan, dan Instrumentalisasi Valensi Harapan Instrumentalisasi Motivasi Tinggi positif Tinggi Tinggi Kuat Tinggi positif Tinggi Rendah Sedang Tinggi positif Rendah Tinggi Sedang Tinggi positif Rendah Rendah Lemah Tinggi negatif Tinggi Tinggi Menghindar Tinggi negatif Tinggi Tinggi Agak menghidar Tinggi negatif Rendah Rendah Agak menghindar Tinggi negatif Rendah Rendah Kurang menghindar Kombinasi terbaik yang melahirkan motivasi adalah valensi positif tinggi, harapan tinggi, dan instrumentalitas tinggi. Apabila salah satu unsur tersebut ada yang rendah maka akan melahirkan motivasi yang sedang, dan apabila ketiga unsur itu rendah maka akan melahirkan motivasi yang rendah atau lemah Darsono dan Siswandoko, 2011:158-159. 2 Dimensi dan Indikator Teori Harapan a Dimensi Teori Harapan Menurut Vroom, performance atau prestasi P seseorang merupakan fungsi dari motivasi M dengan ability atau kemampuan A. Secara sistematis hubungan tersebut dapat dirumuskan sebagai: 41 Menurut Vroom, alasan dari hubungan matematis ini bahwa jika seseorang rendah pada salah satu komponennya, maka prestasinya juga akan rendah. Oleh sebab itu, untuk berhasil dalam menjalankan tugas atau berprestasi tinggi, maka seseorang harus memiliki kemampuan ability dan motivasi yang tinggi. Tinggi rendahnya motivasi seseorang menurut Vroom ditentukan oleh interaksi tiga komponen, yaitu expectancy, instrumentalitas, dan valensi. 1. Harapan Menurut terminologi Vroom, harapan expectancy merepresentasikan kepercayaan seseorang bahwa sebuah tingkatan usaha akan diikuti dengan tingkatan kinerja tertentu. Dengan kata lain, harapan ini bisa digambarkan dengan usaha  kinerja. Harapan bisa berbentuk probabilitas subjektif, membentang dari 0 hingga 1. Harapan 0 mengindikasikan bahwa sebuah usaha tidak memiliki dampak yang diperkirakan terhadap kinerja. Sebuah harapan bernilai 1 memperlihatkan bahwa kinerja benar-benar bergantung usaha Kreitner dan Kinicki, 2014:224-225. 2. Instrumentality Instrumentality merupakan persepsi kinerja  hasil. Instrumentality merepresentasikan kepercayaan seseorang bahwa suatu hasil tidak dapat P = f M x A