Disiplin Ilmu dalam Perilaku Organisasi

16

6. Peranan Manajer dalam Perilaku Organisasi

Untuk memastikan sebuah organisasi berhasil atau tidak maka dibutuhkan peran seorang manajer. Seorang manajer mempunyai andil yang besar dalam menentukan arah kesuksesan sebuah organisasi. Manajer diharuskan memiliki keahlian-keahlian yang dibutuhkan untuk menjalankan organisasi dengan baik. Seorang manajer harus memiliki keahlian teknis technical skill, yaitu keahlian yang berhubungan dengan kemampuan menerapkan pengetahuan ke dalam proses praktis. Selain itu juga keahlian interpersonal interpersonal skill yang merupakan keahlian untuk berhubungan dengan orang lain, meliputi kemampuan bekerja sama, berkomunikasi, memahami orang lain, memotivasi, dan menyelesaikan konflik. Keahlian yang terakhir adalah keahlian konseptual conceptual skill, yaitu keahlian untuk berpikir secara abstrak, terutama dalam menganalisis suatu situasi yang kompleks, tidak terstruktur, dan memerlukan keahlian untuk mengolah informasi yang tersebar menjadi informasi yang berguna dalam membantu proses pengambilan keputusan. Kemampuan konseptual memungkinkan seorang manajer untuk berpikir jauh ke depan visioner, mampu menghadapi situasi yang rumit, dan dapat menemukan peluang dalam berbagai situasi. Dengan mempelajari perilaku organisasi, maka dapat membantu para manajer untuk memahami, memperbaiki, mendorong, dan mengubah perilaku kerja individu, kelompok, maupun organisasi secara keseluruhan. 17 Tujuannya agar organisasi dapat mencapai rencana strategisnya Dewi Hanggraeni, 2011:4-5.

B. Manajemen Sumber Daya Manusia

1. Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia

Manajemen sumber daya manusia dipandang sebagai peranan yang cukup penting di ranah industri, apa yang dilakukan oleh manajer SDM menggambarkan bagaimana aktivasi pengelolaan SDM di lingkungan perusahaan. Manajemen SDM adalah suatu proses yang mencakup evaluasi terhadap kebutuhan SDM, mendapatkan orang-orang untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan itu, dan mengoptimalkan pendayagunaan sumber daya yang penting tersebut dengan cara memberikan insentif dan penugasan yang tepat, agar sesuai dengan kebutuhan dan tujuan organisasi di mana SDM itu berada Widodo, 2015:2.

2. Teori Manajemen Sumber Daya Manusia

Manajemen sumber daya manusia menurut Gerry Dessler dalam Widodo 2015:2, adalah proses memperoleh, melatih, menilai, dan memberikan kompensasi kepada karyawan, memperhatikan hubungan kerja mereka, kesehatan, keamanan dan masalah keadilan. Noe et. al., dalam Juni Priansa 2014:39 menyatakan bahwa praktik-praktik manajemen SDM yang mendukung sistem pekerjaan berkinerja tinggi meliputi seleksi pegawai, manajemen kinerja, pelatihan, perencanaan pekerjaan, dan kompensasi. Praktik-praktik tersebut dirancang untuk 18 memberikan keterampilan, insentif, pengetahuan, dan wewenang kepada para pegawai.

3. Dimensi Manajemen Sumber Daya Manusia

Hakikat MSDM ialah tindakan mengelola SDM dalam menggunakan alat kerja untuk mencapai sasaran kerja dalam suatu organisasi. Tiga unsur utama dalam suatu organisasi adalah: a. Sasaran kerja, suatu organisasi mempunyai sasaran yang ingin dicapai. Dalam organisasi bisnis perusahaan sasaran yang ingin dicapai adalah laba, nilai tambah ekonomi, dan memaksimalkan nilai. b. Alat kerja, untuk mencapai sasaran kerja dibutuhkan alat kerja yang terdiri dari modal, ilmu, teknologi, dan informasi. Alat kerja lazim disebut input yang diproses oleh tenaga kerja menjadi output. c. Tenaga kerja, untuk mencapai sasaran kerja dibutuhkan SDM yang mampu mengoperasikan alat kerja secara efektif, efisien, dan produktif. SDM mempunyai peranan sentral dalam suatu organisasi. Tanpa SDM yang profesional, sasaran kerja tidak dapat dicapai walaupun alat kerjanya canggih. Oleh sebab itu suatu organisasi harus memiliki strategi, kebijakan, dan program kerja yang sesuai dengan kemampuan SDM untuk mengoperasikan alat kerja untuk mencapai sasaran kerja Darsono dan Siswandoko, 2011:38-39.