Jenis dan Rancangan Penelitian Definisi Operasional

D pada periode Juli 2006 yang ditayangkan selama batas waktu pengamatan setiap hari: acara pertama diambil mulai pukul 06.30 dan acara terakhir diambil mulai pukul 21.00. Pada rentang waktu yang ditetapkan untuk pengambilan data tersebut banyak tayangan acara untuk ibu-ibu dan jumlah iklan obat tanpa resepnya lebih banyak, sedangkan di luar waktu tersebut tayangan acara untuk ibu-ibu lebih sedikit dan iklan yang tampil didominasi oleh iklan rokok. Waktu yang dipilih tersebut juga merupakan waktu pada saat banyak kaum ibu yang masih menonton televisi, sedangkan di luar waktu tersebut sebagian besar kaum ibu sudah beristirahat karena harus bangun pagi-pagi keesokan harinya untuk menyiapkan kebutuhan keluarga.

D. Tata Cara Penelitian 1. Tahap perencanaan

Tahap perencanaan dilakukan dengan analisis situasi dan penentuan masalah, yaitu melakukan pengamatan awal keseluruhan tayangan iklan di stasiun televisi swasta nasional Indonesia. Tahap ini dilakukan untuk menentukan stasiun televisi, jenis acara, dan waktu tayang yang digunakan dalam penelitian.

2. Tahap pengambilan data

Pengumpulan data dilakukan dengan teknik observasi langsung iklan pada tayangan acara untuk ibu-ibu di empat stasiun televisi swasta nasional Indonesia A, B, C, D selama dua minggu tanggal 12–19 Juli dan 26 Juli–1 Agustus 2006, dengan batas waktu pengamatan setiap hari: acara pertama diambil mulai pukul 06.30 dan acara terakhir diambil mulai pukul 21.00. Data PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI yang dikumpulkan dan dicatat dalam penelitian ini meliputi jenis acara, waktu tayang, jenis produk, jenis iklan, dan frekuensi iklan, serta untuk iklan obat tanpa resep diamati kelengkapan informasi dan klaim indikasinya.

3. Tahap penyelesaian data

Data yang diperoleh dari tahap pencatatan data mengalami proses pengolahan yaitu dengan mengedit dan mengkodekan data. Kemudian dilakukan analisis data dengan membuat tabel atau gambar sesuai dengan susunan sajian data yang dibutuhkan dalam penelitian, dan melakukan penghitungan- penghitungan tertentu sesuai dengan metode statistik yang digunakan dalam penelitian. Selanjutnya data diinterpretasikan dan ditarik kesimpulannya.

E. Tata Cara Analisis Hasil

Analisis data pada penelitian ini dilakukan dengan metode statistik deskriptif, yaitu sebuah pengolahan statistik yang memungkinkan peneliti untuk melukiskan dan merangkum hasil pengamatan yang dilakukannya Faisal, 1989. Metode statistik ini menggunakan teknik persentase, dan ditampilkan dalam bentuk tabel atau gambar. Data frekuensi dapat langsung dianalisis, sedangkan data kelengkapan informasi dan klaim indikasi iklan obat tanpa resep, dinyatakan dulu dalam bentuk rasional dan tidak rasional. Dari 56 jenis obat tanpa resep yang diiklankan pada keempat stasiun televisi, evaluasi kerasionalan hanya dilakukan untuk 53 jenis obat. Mixagrip ® , Lafalos ® , dan Vitamin IPI CPL ® tidak dievaluasi, karena data kerasionalan iklannya tidak dapat disajikan dengan baik. Tabel atau gambar yang dibuat dari data iklan pada tayangan acara untuk ibu- ibu di empat stasiun televisi swasta nasional Indonesia selama dua minggu, meliputi: 1. persentase frekuensi jenis iklan pada masing-masing stasiun televisi A, B, C, D dan pada keempat stasiun televisi sekaligus 2. persentase frekuensi iklan obat tanpa resep pada masing-masing stasiun televisi A, B, C, D dan pada keempat stasiun televisi sekaligus, yang meliputi klasifikasi: jenis acara, kelas terapi, golongan obat, jenis obat, sasaran konsumen obat, dan produsen 3. persentase kelengkapan informasi iklan obat tanpa resep yang meliputi zat aktif, nama dagang, indikasi, kontraindikasi, peringatan-perhatian, nama industri farmasi, alamat industri farmasi, serta efek samping 4. evaluasi kerasionalan kelengkapan informasi iklan obat tanpa resep berdasarkan Kriteria Etik Promosi Obat-WHO 1988 dan persentasenya 5. evaluasi kerasionalan kelengkapan informasi iklan obat tanpa resep berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan No. 386 tahun 1994 dan persentasenya 6. evaluasi kerasionalan klaim indikasi iklan obat tanpa resep berdasarkan mekanisme kerja zat aktif dan Keputusan Menteri Kesehatan No. 386 tahun 1994 beserta persentasenya. Mekanisme kerja zat aktif dibuat berdasarkan IONI Informatorium Obat Nasional Indonesia 2000, Farmakologi dan Terapi Edisi IV dengan perbaikan, Kompendia Obat Bebas Edisi II, DOI Data Obat di Indonesia Edisi X, dan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Medicinal Plants of East and South East Asia 1980. Mekanisme kerja zat aktif dapat disajikan lengkap untuk semua komposisi zat aktifnya ataupun hanya sebagian saja, hal itu berkaitan dengan klaim indikasi yang tercantum dalam iklan obat tanpa resep tersebut.

F. Kesulitan Penelitian

Kendala yang dihadapi penulis dalam melakukan penelitian ini adalah sulitnya melakukan pengambilan data kelengkapan informasi iklan dan klaim indikasi untuk iklan obat tanpa resep. Hal ini terjadi karena durasi tayang iklan yang sangat cepat, sedangkan pada waktu yang bersamaan penulis harus melakukan pengamatan sekaligus pencatatan data. Masalah ini diatasi dengan observasi berulang-ulang terhadap setiap penayangan kembali iklan obat tanpa resep. Namun, ternyata terdapat kendala lain lagi karena untuk beberapa iklan obat tanpa resep yang sudah tercatat, ada yang tidak ditayangkan lagi ataupun baru ditayangkan kembali setelah periode waktu tertentu. Dengan demikian, menyadari bahwa tentunya terdapat keterbatasan kemampuan penulis dalam melakukan observasi, maka diberikan tambahan waktu khusus untuk mendapatkan hasil yang terbaik. Kesulitan lainnya adalah jumlah data yang diperoleh dari hasil observasi sangat banyak, sehingga menuntut ketelitian yang sangat tinggi dan membutuhkan waktu pengolahan yang cukup lama.