menimbulkan keracunan bagi tubuh, sedangkan pemberian dosis anak-anak untuk orang dewasa menyebabkan obat tidak berkhasiat. Obat pada dasarnya merupakan
bahan yang hanya dengan takaran tertentu dan dengan penggunaan yang tepat dapat dimanfaatkan untuk mendiagnosa, mencegah penyakit, menyembuhkan atau
memelihara kesehatan Anonim, 1997b. Dari
Gambar 8
diketahui obat tanpa resep yang diiklankan di stasiun televisi A, B, C, D lebih banyak ditujukan untuk konsumen dewasa. Pada stasiun
televisi B dan D bahkan tidak ditemukan iklan obat tanpa resep untuk anak-anak. Hasil total dari keempat stasiun televisi menunjukkan frekuensi iklan obat tanpa
resep untuk dewasa 92,5 jauh lebih besar daripada anak-anak 7,5 lihat
Gambar 9
. Kondisi ini terjadi karena sebenarnya obat untuk konsumen dewasa juga dapat diberikan untuk anak-anak asal diberikan dalam dosis yang sesuai.
Aturan dosis pemakaian untuk anak-anak biasanya dicantumkan juga dalam kemasan obat-obat tanpa resep untuk dewasa yang beredar di pasaran.
PERSENTASE SASARAN KONSUMEN OBAT PADA KEEMPAT STASIUN TELEVISI
7.5
92.5
Anak-anak
Dewasa
Gambar 9. Distribusi frekuensi iklan obat tanpa resep pada tayangan acara untuk ibu- ibu pada keempat stasiun televisi A, B, C, D selama dua minggu periode
Juli 2006 berdasarkan sasaran konsumen
6. Produsen
Tidak semua produsen obat tanpa resep mengiklankan produknya di semua stasiun televisi, artinya ada yang hanya memilih stasiun televisi tertentu.
Produsen tentunya hanya memilih stasiun televisi yang paling tepat untuk menjadi media iklan produk mereka. Terdapat 16 produsen yang mengiklankan produknya
di stasiun televisi A, 11 produsen di stasiun televisi B, 13 produsen di stasiun televisi C, dan 15 produsen di stasiun televisi D. Persentase frekuensi iklan setiap
produsen obat tanpa resep dapat dilihat pada
Tabel VI
. Produsen yang paling banyak iklan obat tanpa resepnya di stasiun televisi
A dan C adalah Konimex, Sterling di stasiun televisi B, dan Dankos di stasiun televisi D. Pada keempat stasiun televisi, Konimex, Kalbe Farma, dan Dankos
adalah para produsen obat tanpa resep dalam negeri yang paling banyak mengiklankan produknya di televisi. Hasil sebuah pengamatan menyatakan tiga
produsen dalam negeri yang mendominasi di pasar obat-obatan yang dijual bebas adalah Konimex, Tempo Scan Pacific, dan Kalbe Farma. Dinyatakan pula bahwa
Konimex tampil mendominasi karena memiliki tiga produk andalan yaitu Konidin
®
, Inza
®
, dan Paramex
®
Herdiawan, Wicaksono, Ratnasari, Febryanto, dan Darmawan, 2005. Dalam penelitian ini, Dankos lebih banyak iklannya
daripada Tempo Scan Pacific karena Dankos mempunyai produk andalan baru yaitu Mixagrip Flu Batuk
®
yang diiklankan secara besar-besaran pada keempat stasiun televisi, sedangkan frekuensi iklan obat tanpa resep produksi Konimex
paling tinggi karena mempunyai produk-produk seperti Neo Napacin
®
, Inzana
®
, Fungiderm
®
, Anakonidin
®
, serta produk barunya Paramex Flu Batuk
®
. Paramex
®
memang diiklankan pada keempat stasiun televisi, Inza
®
juga diiklankan di dua stasiun televisi, tetapi Konidin
®
sedang tidak diiklankan pada saat penelitian ini dilakukan.