Medicinal Plants of East and South East Asia 1980. Mekanisme kerja zat aktif dapat disajikan lengkap untuk semua komposisi zat aktifnya ataupun hanya
sebagian saja, hal itu berkaitan dengan klaim indikasi yang tercantum dalam iklan
obat tanpa resep tersebut.
F. Kesulitan Penelitian
Kendala yang dihadapi penulis dalam melakukan penelitian ini adalah sulitnya melakukan pengambilan data kelengkapan informasi iklan dan klaim
indikasi untuk iklan obat tanpa resep. Hal ini terjadi karena durasi tayang iklan yang sangat cepat, sedangkan pada waktu yang bersamaan penulis harus
melakukan pengamatan sekaligus pencatatan data. Masalah ini diatasi dengan observasi berulang-ulang terhadap setiap penayangan kembali iklan obat tanpa
resep. Namun, ternyata terdapat kendala lain lagi karena untuk beberapa iklan obat tanpa resep yang sudah tercatat, ada yang tidak ditayangkan lagi ataupun
baru ditayangkan kembali setelah periode waktu tertentu. Dengan demikian, menyadari bahwa tentunya terdapat keterbatasan kemampuan penulis dalam
melakukan observasi, maka diberikan tambahan waktu khusus untuk mendapatkan hasil yang terbaik. Kesulitan lainnya adalah jumlah data yang diperoleh dari hasil
observasi sangat banyak, sehingga menuntut ketelitian yang sangat tinggi dan membutuhkan waktu pengolahan yang cukup lama.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Profil Jenis Iklan
Frekuensi merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kesadaran konsumen terhadap suatu produk Kotler, 2003b. Semakin tinggi frekuensi iklan,
semakin besar pula perhatian konsumen terhadap produk yang diiklankan. Profil iklan yang disajikan merupakan gambaran distribusi frekuensi iklan pada
tayangan acara untuk ibu-ibu di stasiun televisi A, B, C, D selama dua minggu, berdasarkan jenis iklan. Tujuannya adalah untuk mengetahui persentase jenis
iklan obat tanpa resep dari keseluruhan iklan yang ditayangkan.
1. Distribusi frekuensi jenis iklan pada masing-masing stasiun televisi
Persentase frekuensi jenis iklan di setiap stasiun televisi A, B, C, D dapat dilihat dari grafik pada
Gambar 2
. Frekuensi jenis iklan obat tanpa resep di stasiun televisi A ada 717 8,4, stasiun televisi B ada 193 4,4, stasiun televisi C ada
279 6, dan stasiun televisi D ada 257 5,2. Iklan obat tanpa resep bisa ditemukan di semua stasiun televisi, tetapi frekuensi yang paling tinggi terdapat
pada stasiun televisi A. Hal ini menunjukkan bahwa stasiun televisi A mempunyai banyak keunggulan sebagai media iklan, sehingga lebih dipercaya para produsen
obat tanpa resep untuk mengiklankan produk mereka kepada masyarakat. Sebuah stasiun televisi akan cenderung dipilih sebuah produsen untuk menjadi media
iklan bila stasiun televisi tersebut dinilai paling berbiaya efektif untuk menarik konsumen sebanyak-banyaknya Kotler, 2003b. Pada umumnya stasiun televisi