Permasalahan Keaslian Penelitian Evaluasi kerasionalan iklan obat tanpa resep pada tayangan acara untuk ibu-ibu di empat stasiun televisi swasta nasional Indonesia.

resep Sukasediati, 1996. Pengobatan sendiri dengan obat tanpa resep hendaknya dilakukan secara tepat dan bertanggung jawab, biasanya untuk kasus-kasus: 1. perawatan simtomatik minor, misalnya: rasa tidak enak badan, cidera ringan 2. penyakit self-limiting atau paliatif: flu, sakit kepala 3. pencegahan dan penyembuhan penyakit ringan: mabuk perjalanan, kutu air 4. penyakit kronis, yang sebelumnya sudah pernah didiagnosis dokter atau tenaga medis profesional lainnya: arthritis, asma 5. keadaan yang mengancam jiwa dan memerlukan penanganan dengan segera Holt dan Hall, 1990. Covington 2000 berpendapat bahwa perawatan sendiri dipengaruhi oleh empat faktor utama, yaitu keyakinan dan sikap, karakteristik demografi, status ekonomi, dan pendidikan atau pengetahuan konsumen. Sukasediati 1996 menyatakan bahwa beberapa faktor penentu yang berperan pada tindakan pengobatan sendiri antara lain adalah persepsi sakit, ketersediaan informasi tentang obat dan pengobatan, serta ketersediaan obat di masyarakat. Terjadinya kecenderungan masyarakat untuk melakukan pengobatan sendiri dengan obat tanpa resep, antara lain disebabkan: 1. masyarakat merasa penyakit dengan gejala-gejala umum dan ringan belum memerlukan bantuan tenaga medis atau dokter 2. pengatasan penyakit dengan pergi ke dokter memerlukan biaya relatif mahal 3. begitu banyaknya obat tanpa resep dengan berbagai merek yang mudah ditemui di pasaran, baik di apotek maupun warung-warung kecil 4. harga obat tanpa resep terjangkau oleh hampir semua lapisan masyarakat 5. begitu gencarnya iklan mempromosikan keampuhan obat-obat tanpa resep, yang mudah diamati di berbagai media televisi, radio, maupun media cetak Zahir, 1996. Penggunaan obat tanpa resep masih sering menimbulkan masalah bagi kesehatan, karena masih rendahnya tingkat pendidikan masyarakat tentang obat dan permasalahannya. Hal ini mengakibatkan dasar penentuan obat tanpa resep untuk pengobatan sendiri sering tidak rasional, yaitu umumnya bersumber pada pengalaman menggunakan obat tertentu pada waktu lampau, karena diberitahu orang lain keluarga, tetangga, teman, atau bersumber dari iklan obat di media cetak maupun media elektronik Sudarwanto, 1996. Diperlukan informasi-informasi mengenai pengetahuan dan ketrampilan memilih obat, untuk dapat melakukan pengobatan sendiri secara aman dan efektif. Informasi yang ideal adalah informasi yang obyektif, lengkap, dan tidak menyesatkan. Kenyataannya informasi yang ideal masih jarang dijumpai. Informasi yang paling banyak dijumpai masyarakat adalah informasi dari industri farmasi yang bersifat komersial, dengan bentuk utamanya yaitu iklan Suryawati, 1997. Iklan-iklan obat yang ada pada umumnya hanya memunculkan keampuhan dan kegunaan obat, yang kadangkala terkesan berlebihan dan tidak rasional. Pencantuman tanda peringatan pada akhir penayangan iklan hampir tidak berarti apa-apa karena begitu cepatnya Zahir, 1996. Ketidakseimbangan arus informasi komersial dan non komersial menjadi masalah kesehatan yang begitu mengkhawatirkan, karena tidak semua masyarakat mampu menelaah informasi secara kritis Suryawati, 1997. Sebuah