Determinasi Tanaman Preparasi Serbuk Simplisia Daun Binahong

dapat menurunkan titik didih pelarut. Maka, suhu ekstrak dijaga pada 40 ⁰C agar meminimalkan kerusakan senyawa dalam ekstrak. Dari percobaan didapatkan dari 983,91 gram serbuk daun binahong dihasilkan ekstrak sebanyak 89,65 gram, maka rendemen ektrak n-heksana yang didapatkan adalah sebesar 9,11 .

D. Uji Pendahuluan Ekstrak

Uji pendahuluan ekstrak merupakan uji fitokimia yang dilakukan secara uji kualitatif dengan menggunakan reagen. Dimana, ekstrak n-heksana direaksikan dengan reagen-reagen sehingga dapat menggambarkan golongan senyawa- senyawa yang terdapat dalam ekstrak n-heksana. Golongan senyawa inilah sebagai gambaran awal, perkiraan senyawa yang akan diisolasi dan elusidasi struktur.

1. Identifikasi flavonoid

Ekstrak setara dengan 3 gram simplisia atau 273,1 mg ekstrak dilarutkan dengan 2 mL metanol untuk menyari glikosida. Larutan ini merupakan larutan percobaan yang akan digunakan untuk uji flavonoid. Larutan percobaan diuapkan dilarutkan dalam etanol 95 P akan diuji menggunakan reaksi sianidin dimana akan ditambahkan masing-masing serbuk seng dan serbuk magnesium dalam suasana asam asam klorida. Kompleks flavonoid-Zn 2+ akan berwarna merah intensif menunjukkan adanya glikosida 3-flavonol, sedangkan flavonoid-Mg 2+ akan menimbulkan warna kuning sampai jingga menunjukan adanya flavon, kalkon, dan auron Harborne, 1984. Gambar 11. Hasil uji flavonoid dengan a serbuk seng dan b serbuk magnesium Dari hasil kedua uji Gambar 11, didapatkan larutan bening dengan serbuk seng dan serbuk magnesium yang tidak larut. Oleh karena itu, dari percobaan ini, dapat disimpulkan bahwa ekstrak tidak mengandung glikosida flavonoid. Gambar 12. Hasil KLT identifikasi flavonoid Tabel III. Hasil identifikasi flavonoid dengan KLT Gambar No. bercak Nilai Rf Warna sebelum disemprot amonia Warna setelah disemprot amonia 12 1 0,03 Hijau kehitaman Hijau kehitaman 2 0,20 Kuning Kuning 3 0,31 Hijau Hijau 4 0,48 Hijau tua Hijau tua 5 0,75 Kuning Kuning Dari hasil KLT Gambar 12 didapatkan bahwa tidak terjadi perubahan warna, jika ekstrak direaksikan dengan amonia. Hal ini menunjukkan bahwa ekstrak n-heksana daun binahong tidak mengandung flavonoid. Hal ini karena flavonoid menurut Bruneton 1999 akan mengalami perubahan warna jika direaksikan dengan amonia.

2. Identifikasi tanin

a. Uji dengan FeCl 3 . Dalam identifikasi ini, ekstrak direaksikan dengan larutan FeCl 3 1. Tanin akan bereaksi dengan FeCl 3 1 menurut reaksi pembentukan kompleks Fe 2+ dengan OH-fenolik pada tanin. Kompleks ini akan menghasilkan warna hijau kehitaman pada tanin terhidrolisa dan warna hijau kecoklatan pada tanin terkondensasi Levita, Musfiroh, Mustarichie, 2011. Gambar 13. Hasil reaksi uji identifikasi tanin dengan FeCl 3 Pada percobaan ini, didapatkan bahwa larutan FeCl 3 1 dalam air tidak bercampur dengan ekstrak dengan pelarut n-heksana karena adanya perbedaan polaritas yang sangat besar antara n-heksana dan air. Oleh karena itu, dilakukan penggojokkan dengan kuat dengan maksud agar tanin yang mungkin terdapat dalam ekstrak n-heksana dapat tersari dalam larutan FeCl 3 1 dalam air, sehingga dapat terjadi reaksi warna. Hasil reaksi Gambar 13 menunjukkan bahwa lapisan bawah yang merupakan larutan FeCl 3 1 dalam air tidak berubah warna menjadi biru, hal ini menunjukkan bahwa dalam ekstrak n-heksana tidak mengandung tanin. b. Uji dengan Larutan Gelatin. Pengujian ini dilakukan dengan mereaksikan ekstrak dengan gelatin. Tanin akan bereaksi dengan gelatin dengan membentuk ikatan hidrogen sehingga memiliki bobot yang besar yang tidak larut dalam medium air. Jika terbentuk endapan dengan larutan gelatin maka larutan uji positif mengandung tanin Levita, Musfiroh, Mustarichie, 2011. Gambar 14. Hasil uji identifikasi tanin dengan larutan gelatin Pada percobaan ini, didapatkan bahwa larutan gelatin dalam air tidak bercampur dengan ekstrak dengan pelarut n-heksana karena adanya perbedaan polaritas yang sangat besar antara n-heksana dan air. Oleh karena itu, dilakukan

Dokumen yang terkait

EFEK PEMBERIAN EKSTRAK n-HEKSANA DAUN BINAHONG (Anredera cordifolia (Ten.) Steenis) TERHADAP PENYEMBUHANMIKROSKOPIS LUKA TIKUS DIABETES YANG DIINDUKSI ALOKSAN

3 24 92

Penganrh Salep Ekstrak I)aun Binahong (Anredera cordifulia (Tenore) Steenis) terhadap Pembentukan Jaringan Granulasi pada Luka Bakar Tikus Sprngue dawley (Studi Pendahuluan Lama Paparan Luka Bakar 30 Detik dengan Plat Besi

1 19 89

Uji aktivitas ekstrak Etanol 70% daun Binahong (Anredera cordifolia (Ten) Steenis) terhadap penurunan kadar asam urat dalam darah tikus putih jantan yang diinduksi dengan Kafeina

1 42 73

Pengaruh pemberian salep ekstrak daun Binahong (anredera cordifolia (tenore) steenis) terhadap re-epitelisasi pada luka bakar tikus sprague dawley : studi pendahuluan lama paparan luka bakar 30 detik dengan plat besi

0 20 70

PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK DAUN BINAHONG Anredera cordifolia (Ten.) Steenis) DALAM AIR MINUM TERHADAP PERFORMA BROILER

4 65 58

PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK ETANOL 70% DAUN BINAHONG (Anredera cordifolia (Ten.) Steenis) TERHADAP WAKTU PERDARAHAN Pengaruh Pemberian Ekstrak Etanol 70% Daun Binahong (Anredera Cordifolia (Ten.) Steenis) Terhadap Waktu Perdarahan (Bleeding Time) Pada Men

0 3 13

PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK ETANOL 70% DAUN BINAHONG (Anredera cordifolia (Ten.) Steenis) TERHADAP WAKTU PERDARAHAN Pengaruh Pemberian Ekstrak Etanol 70% Daun Binahong (Anredera Cordifolia (Ten.) Steenis) Terhadap Waktu Perdarahan (Bleeding Time) Pada Men

0 3 13

UJI AKTIVITAS ANTIKOLESTEROL EKSTRAK ETANOL DAUN BINAHONG (Anredera cordifolia (Ten) Steenis) SECARA IN VITRO

2 4 6

Identifikasi senyawa dalam fraksi IV ekstrak N-Heksana daun binahong (Anredera cordifolia (Ten.) Steenis) - USD Repository

0 0 167

Identifikasi fraksi I ekstrak n-heksana daun binahong (Anredera cordifolia (Ten.) Steenis) - USD Repository

0 0 123