10
Amerika Selatan, di Jawa dibudidayakan pada ketinggian rendah Backer dan Van den Brink, 1965.
Daun tanaman binahong atau madeira vine dipercaya dapat mengobati kerusakan ginjal, diabetes, pembengkakan jantung, muntah darah, tifus, wasir,
rematik, pemulihan pasca operasi, pemulihan pasca melahirkan, menyembuhkan segala luka dalam dan khitanan, radang usus, melancarkan dan menormalkan
peredaran dan tekanan darah, sembelit, sesak napas, sariawan berat, pusing-pusing, sakit perut, menurunkan panas tinggi, menyuburkan kandungan, maag, asam urat,
keputihan, pembengkakan hati, meningkatkan vitalitas dan daya tahan tubuh Manoi, 2009.
B. Ekstraksi
Ekstraksi merupakan penarikan zat utama yang diinginkan dari bahan mentah obat dengan menggunakan pelarut yang dapat melarutkan zat yang diinginkan
tersebut Ansel, 2005. Direktorat Jendral Pengawasan Obat dan Makanan RI 1995 dalam farmakope IV menyatakan bahwa : “Ekstrak adalah sediaan pekat yang
diperoleh dengan mengekstrasi zat aktif dari simplisia nabati atau simplisia hewani menggunakan pelarut yang sesuai, kemudian semua atau hampir semua pelarut
diuapkan dan massa atau serbuk yang tersisa diperlakukan sedemikian hingga memenuhi baku yang ditetapkan”.
Pemilihan pelarut penting untuk menentukan senyawa metabolit eksoseluler atau endoseluler yang dapat terekstraksi. Pada sampel kering, pelarut dengan polaritas
11
rendah sebagian besar hanya mengekstraksi metabolit eksoseluler saja. Tetapi pada pelarut alkoholik dapat memecah membran sel dan mengekstraksi sebagian besar
material endoseluler Colegate dan Molyneux, 1993. Telah diketahui sebelumnya bahwa senyawa organik hanya dapat cenderung
larut dalam pelarut organik daripada larut dalam air, serta garam anorganik hanya dapat larut dalam air. Hanya senyawa organik yang memiliki gugus polar seperti
hidroksil, sulfonat, nitrat dan gugus hidrofilik lainnya yang memiliki kemungkinan yang cukup tinggi untuk larut dalam air Basset, Denney, Jeffery, Mendham, 1994.
C. Metabolit Sekunder pada Tanaman 1. Senyawa fenolik
Senyawa fenolik merupakan suatu senyawa yang setidaknya memiliki satu gugus aromatis yang terikat setidaknya satu gugus hidroksil, bebas, ataupun terikat
dengan gugus yang lain. Beberapa fenol dapat dilihat secara kasat mata, atau dapat dilihat dibawah sinar UV ataupun dengan reaksi warna. Senyawa fenolik biasanya
berada dalam ekstrak etanolik suatu tumbuhan Bruneton, 1999. Cara klasik untuk mendeteksi senyawa fenol sederhana ialah dengan menambahkan larutan besi III
klorida 1 dalam air atau etanol kepada larutan cuplikan, yang menimbulkan warna hijau, merah, ungu, biru, atau hitam yang kuat Harborne, 1984.
12
O H
Gambar 2. Struktur fenol
Secara umum, fenol larut dalam pelarut organik polar, larut di natrium hidroksida, dan larutan karbonat. Asam fenolat larut dengan bikarbonat dan dapat
diekstraksi dengan pelarut organik dengan kondisi sedikit asam. Glikosida dari komponen fenolik, umumnya larut di air. Semua senyawa fenolik tidak stabil. Semua
fenol dapat dengan segera teroksidasi khususnya pada kondisi basa Bruneton, 1999. a. Flavonoid. Flavonoid hampir selalu larut dalam air. Flavonoid adalah
senyawa yang bertanggung jawab pada pembentukkan warna pada tanaman. Flavonoid yang tidak berwarna berkontribusi pada warna tanaman sebagai
kopigment: sebagai contoh kopigmen flavon dan flavonol yang tidak berwarna melindungi antosianin. Dalam beberapa kasus, molekul menyerap daerah spektrum
dekat UV, yang berfungsi sebagai atraktan pada beberapa jenis serangga Bruneton, 1999. .
O
O
Gambar 3. Kerangka umum senyawa golongan flavonoid Bruneton, 1999.