Tanaman Binahong Anredera cordifolia Ten. Steenis
12
O H
Gambar 2. Struktur fenol
Secara umum, fenol larut dalam pelarut organik polar, larut di natrium hidroksida, dan larutan karbonat. Asam fenolat larut dengan bikarbonat dan dapat
diekstraksi dengan pelarut organik dengan kondisi sedikit asam. Glikosida dari komponen fenolik, umumnya larut di air. Semua senyawa fenolik tidak stabil. Semua
fenol dapat dengan segera teroksidasi khususnya pada kondisi basa Bruneton, 1999. a. Flavonoid. Flavonoid hampir selalu larut dalam air. Flavonoid adalah
senyawa yang bertanggung jawab pada pembentukkan warna pada tanaman. Flavonoid yang tidak berwarna berkontribusi pada warna tanaman sebagai
kopigment: sebagai contoh kopigmen flavon dan flavonol yang tidak berwarna melindungi antosianin. Dalam beberapa kasus, molekul menyerap daerah spektrum
dekat UV, yang berfungsi sebagai atraktan pada beberapa jenis serangga Bruneton, 1999. .
O
O
Gambar 3. Kerangka umum senyawa golongan flavonoid Bruneton, 1999.
13
Secara umum glikosida larut di air dan alkohol, hanya beberapa senyawa yang sukar larut dalam air rutin dan hesperidin. Aglikonnya kebanyakan larut di
pelarut nonpolar, ketika terdapat setidaknya satu gugus fenolik bebas, yang larut dalam larutan alkali hidroksida Bruneton, 1999.
Flavonoid lipofil dari jaringan “superficial leaf” secara langsung terekstrasi dengan pelarut dengan polaritas medium seperti diklormetan; kemudian harus
dipisahkan dari lilin dan lemak yang diekstraksi secara berkelanjutan dapat dicuci heksana Bruneton, 1999. .
Glikosida dapat terekstraksi, sering pada suhu tinggi dengan aseton atau alkohol etanol, metanol yang dicampur dengan air 20 – 50 . Petroleum eter
dengan ekstraksi cair-cair dapat menghilangkan klorofil dan lipid. Dietil eter akan mengekstrak aglikon bebas, dan etil asetat dapat melarutkan sebagian besar glikosida.
Sakarida bebas tertinggal dalam fase air dengan glikosida yang sangat polar sedikit terikut didalamnya Bruneton, 1999.
Ada beberapa reaksi warna untuk mengidentifikasi flavonoid dalam bentuk glikosida maupun aglikonnya.
i. Reaksi Cyanidin, dengan serbuk magnesium untuk flavanon dan dihidroflavanol atau dengan zink, dengan adanya asam hidroklorida.
ii. Dengan dilihat dibawah sinar UV sebelumnya dan disemprot dengan ammonium klorida dan setelah diuapi ammonia perubahan warna maupun fluorosent yang
terjadi menunjukan tipe flavonoid Bruneton, 1999.
14
Tabel I. Warna flavonoid dengan sinar tampak dan sinar ultraviolet Harborne, 1984
Warna Warna dengan UV
Petunjuk Sendiri
Dengan amonia Jingga
Merah Merah muda
Jingga redup, merah atau merah muda
Biru Antosianidin-3-
glikosida Jingga
Merah Merah muda
Fluoresensi merah, kuning, atau merah
jambu Biru
Kebanyakan Antosianidin-3-
glikosida
Kuning redup Coklat tua atau
hitam Coklat tua atau
hitam 6-hidroksi flavonol
dan flavon; beberapa khalkon glikosida
Merah tua atau jingga redup
Kebanyakan kalkon Kuning redup atau
hijau kuning Jingga redup atau
merah Auron
Kuning pucat Coklat tua
Kuning redup atau coklat kuning
Kebanyakan glikosida flavonol
Kuning cerah-hijau, coklat tua
Kebanyakan glikosida flavon,
biflavonil.
Tak berwarna Merah tua
Coklat pudar Kebanyakan
isoflavon dan flavanonol
Biru lemah Biru kuat
5-deoksiisoflavon dan 7,8-dihidrokdi
flavanon
Merah tua Kuning pucat atau
hijau kuning Flavanon dan
flavanonol 7- glikosida
b. Tanin. Tanin merupakan bahan polimer dari tumbuhan yang merupakan senyawa polifenol. Secara kimia terdapat 2 jenis tanin, yaitu tanin terkondensasi
seperti protosianidin dan tanin yang terhidrolisiskan seperti asam galat dan asam elagat. Penentuan struktur kimia tanin sukar dilakukan karena tingkat kerumitan
yang cukup tinggi Harborne, 1984.